Lean duduk terdiam dengan pandangan kosong keluar. Di sampingnya Chad berkonsentrasi mengemudikan mobilnya tanpa bicara sepatah kata pun. Mereka tidak lagi membahas apapun. Lean tidak lagi bisa menjelaskan apapun. keinginannya mengatakan banyak hal pun sudah hilang.
4 bulan lalu. Ia tidak mengenal Chad. Bosnya mengantarkan profil seorang CEO perusahaan yang akan berkerjasama dengan proyek iklan perusahaan tempat Lean bekerja.
4 bulan sebelumnya...
"Lean.. kamu harus bisa meyakinkan mereka, bahwa perusahaan kita kompeten dalam hal ini. "
Lean membuka map yang berisi profil perusahaan ERS dengan pelan.
Lean menatap foto CEO itu dengan hati berdebar.
Chad Smith.. Wajahnya yang dingin namun sangat elegan. Matanya tajam namun berwibawa.
"He' s a Gay.. "
"What??.. "
David mengangkat kedua pundaknya. Bos Lean yang satu ini pasti tidak pernah salah informasi.
"are you.. sure..?"
David mengangguk mantap.
"Semangat Lean.. kamu bisaa.. " David menyeringai..
Satu demi satu staff di ruang rapat mengemukakan "penemuan" mereka terhadap profil Chad Smith.
Chad seorang Gay.
Walaupun tidak pernah terlihat pasangannya, tapi tidak ada seorang pun yang pernah melihat Chad bersama seorang perempuan.
Info lain di kebanyakan pesta yang Chad hadiri, beberapa kali Ia terlihat sedang menatap seorang pria. Tidak pernah sekalipun pandangannya hinggap di perempuan manapun.
"Kamu akan survei dengan CEO Chad hari Sabtu, pelajarilah bagaimana berinteraksi dengan kaum itu tanpa menyinggungnya. yang pasti pesonamu sebagai perempuan tidak akan dia lihat."
"Seriouslly.. "
David tertawa melihat kemarahan di wajah Lean.
Selama bekerja di bawahnya, Lean tidak pernah memanfaatkan kelebihan pesona wanitanya terhadap klien yang Ia dapat. Ia terlalu professional.
Harusnya tidak ada masalah dengan Chad Smith.
Lean justru mendesah lega. Paling tidak Lean hanya akan menjadi dirinya sendiri.
Bergaya smart casual, sopan tanpa harus berdandan berlebihan.
Sore hari di ERS Building, Lean duduk dengan tenang di ruangan rapat menunggu sosok di depannya meneliti dokumen di laptop Lean.
Sosok orang yang sedang meneliti dokumen itu dengan seksama sesekali mengalihkan tatapannya ke arah perempuan di sampingnya.
Chad sedikitpun tidak menemukan kegugupan dalam sikap Lean, tidak pula Chad temukan kemungkinan Lean mencuri pandang ke arah wajahnya. Padahal setiap kali mengadakan pertemuan dengan klien, biasanya jika itu wanita, mereka akan gugup dan terus memandangi wajahnya.
Setiap terlibat dalam iklan penting, Chad tidak pernah rapat dengan banyak orang. Biasanya Ia hanya membahas dengan orang yang benar benar mengerti apa yang dia inginkan.
Tidak ada presentasi atau penjelasan panjang lebar tentang proyek yang akan dijalankan. Chad hanya butuh dokumen yang berada di laptop klien dan sesekali Ia akan bertanya tentang hal hal yang akan menjadi prioritas dalam proyek tersebut.
" Oke.. malam ini kita jalan ke lokasi.. " ucapnya seraya menggeser kursinya ke belakang.
Lean terdiam.
Chad menatap gadis itu tajam. Dia pasti berfikir buruk tentangnya. Chad memainkan pulpen yang ada dijarinya.
Lean membuka ponselnya dengan sigap.
Chad tetap terdiam menunggu jawaban Lean.
Chad melihat ada keraguan sekilas di wajah gadis itu saat menatap ponselnya.
"Pak Smith.. jika Bapak ingin melakukan survei malam ini, penginapan yang tersedia hanya tinggal hostel saja Pak. Memang saya akui kalau kita berangkat malam ini, Bapak akan melihat suasana pagi yang memang kita butuhkan dalam iklan ini..
Kalau Bapak tidak keberatan akan saya book untuk malam ini.. "
Chad menatap gadis pintar di depannya. profesionalisme gadis ini sedikit demi sedikit terlihat.
"Ok.. "
Chad kemudian bangun dan keluar dari ruangan itu. Matanya menangkap sosok Lean yang sibuk dengan ponselnya untuk mengurus akomodasi survei yang mendadak itu.
Chad mengernyitkan keningnya.
Dia pasti belum menikah.
Dia pasti belum punya kekasih.
Kenapa Gadis itu tidak terlihat tertarik padanya?
Apakah dia seorang yang menyukai sesama jenis?
Bahkan dengan usulan survei mendadak di malam hari pun, Ia menanggapinya dengan tenang.
Chad mendadak kembali ke ruangan.
Lean menoleh kaget.
"Can you drive.. ?"
Lean mengangguk tidak mengerti.
"Kita berangkat jam 10 malam ini, jadi kemungkinan sampai sana sekitar jam 3/4 pagi..
tidak usah book hostel dulu. Kita lihat nanti saja, saya tidak akan bawa orang jadi kita menyetir secara bergantian, oke.. ?"
"Baik Pak.. "
"Saya masih ada meeting. saya akan jemput kamu di mana Nona Lean."
Lean menggeleng..
"Saya akan menyiapkan beberapa barang untuk dibawa. Saya akan kembali ke sini nanti. Kebetulan apartemen saya hanya 10 menit jalan kaki dari sini Pak."
" Apartemen Central Peak?"
Lean mengangguk.
"Ok.. "
Chad kembali meninggalkan ruangan.
Lean terdiam bingung..
Chad semudah itu bilang Oke..
Tapi pada akhirnya saat keluar Apartemen mobil Chad sudah berada disana.