Chereads / Hadiah Untuk Ummi / Chapter 1 - BAB 1

Hadiah Untuk Ummi

🇮🇩Neng_Mbull
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 11k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - BAB 1

Assalammualaikum

Perkenalkan nama aku Cahaya Aprilia

dan hari ini tepat pada 7 Januari 2019,aku akan menikah dengan seorang laki-laki pujaan hati .

Pernikahan kami biasa saja,tidak semewah pernikahan kebiasaan,yang terpenting adalah aku dan dia bisa bersama sampai akhir hayat.

Malam itu.Kami sah menjadi suami istri,bahagia ? sangat !!

Kami menjalani hari berdua,cuci baju berdua,apa pun berdua.Bahagia kak ? .

Hari ini kami pindah ke Palembang,yaa karna laki-laki yg menjadi suami ku adalah orang sana . Dia akan bekerja di peternakan ayam petelur.

Setahun pernikahan,kami jalani dengan suka cita,pertengkaran kecil menjadi bumbu untuk keluarga kami,sulit nya pekerjaan kami jalani berdua.

Aku pun sedikit membantu keuangan suami ku,yaitu berjualan online dan memang bisa membantu dia.

Niat hati kami ingin membuat sebuah usaha sendiri,karna bekerja di tempat orang tidak senyaman membuat usaha sendiri .

Di peternakan ayam petelur suami ku harus kerja dengan tenaga lebih banyak,dari memanggul pakan ayam seberat 50kg/karung yg berjumlah 21 karung, bisa di hitung dalam 1 hari suami ku harus memanggul berapa kilo pakan

perhitungan nya mudah :

1 karung = 50kg

50kg x 21 karung/hari = 1.050kg/hari

dan di gaji 900.000/bulan .

Untuk sekarang kami cukupi itu karna Tuhan belum memberikan keturunan pada kami.

Terkadang aku juga harus membantu memungut telur ayam sebanyak 7800 butir/hari.

Membersikan kandang yang begitu besar,dengan upah 340.000/bulan,tapi tetap kami syukuri itu.

Suami ku pun harus mengarungi kotoran ayam yang jatuh ke bagian bawah kandang,untuk di ambil oleh pabrik pupuk.

upah 1 karung kotoran ayam seberat 75kg adalah 1.200/karung .

Bercucuran keringat aku melihat suami mengarungi nya,terkadang aku menemani dia di bawah kandang ayam,duduk bergelar karung di kelilingi kotoran ayam.Sambil bercerita kami tetap berdua,sungguh keadaan yang sangat sulit,tapi berdua dengan dia,aku merasa paling bahagia.

Dengan gaji dan uang tambahan dari kandang,kami mencicil beli perkakas rumah tangga,suami ku meminjam uang kepada Boss sebesar 3.500.000 untuk membeli motor bekas,untuk kami pergi ke warung membeli sayur,dengan gaji yang di bagi-bagi,bagi dengan dapur,bagi dengan cicilan hutang,bagi dengan perlengkapan yang belum ada di rumah. Tapi perlahan rumah kami pun terisi barang rumah tangga ,TV,lemari baju bahkan Handphone yang bagus.

Yah,keuangan rumah tangga kami berangsur membaik,walaupun kami harus bekerja dengan tenaga ekstra,tapi itu tidak memudarkan semangat kami.

Sampai akhirnya Aku dan David berhasil mengumpulkan uang untuk membuat usaha kecil-kecilan,kami pindah dari Peternakan Ayam Petelur tersebut,dengan menyewa rumah di pinggir jalan,kami hanya membuka tempat penjualan pulsa,sedangkan aku masih tetap berjualan online untuk menambah penghasilan.

"Alhamdulillah,akhirnya kita bisa punya usaha sendiri" Ucap David kepada ku saat kami berada di tempat baru.

"Iyah,Bi.Alhamdulillah banget"

"Ini karna kamu juga yang ikut berjuang,menemani aku dalam keadaan yanh sulit" ucap nya sedikit menggoda.

Aku hanya tersenyum.

Suami ku bukan type lelaki yang peka terhadap situasi,dia tidak tau kapan dia harus memanjakan istri,kapan dia harus tegas dan kapan dia harus romantis,kadang itu lah yang membuat ku harus ekstra peka terhadap keadaan,tapi sudahlah tidak masalah yang penting bagi ku adalah menjalani hidup dengan terus bekerja keras membantu suami ku .

Hari terus aku jalani dengan biasa saja,walaupun di pernikahan kami yang ke 1 tahun 6 bulan kami belum di karuniai oleh seorang anak.Aku tetap berpikir positif,mungkin Tuhan masih belum mempercayai kepada kami. Tapi terkadang pikiran selalu melayang kemana-mana,terlebih saat pembeli wanita datang ke Counter Pulsa kami,sifat cemburu ku terkadang muncul,melihat suami ku dan pembeli itu mengobrol,yah walaupun obrolan mereka hanya sebatas isi pulsa.

Aku tidak heran dengan sikap suami ku yang memang sangat tidak peka,jarang memanja dan bahkan terlihat cuek,karna memang sudah begitu,tapi malam ini sangat lah berbeda,dia terlihat bingung,was-was dan sangat kikuk.

"Abi kenapa ?"Tanya ku,sambil memberikan segelas kopi pada nya

"Ng...ga apa-apa" jawab nya kaku

"Masa ? kepikiran pembeli cewe ya ?" canda ku sambil tertawa.

Tapi ternyata candaan tadi di jawab nya dengan serius "Iya"

Haaahh !!!

Mungkin kah aku salah dengar

"Apa ?"

"Iya....emang lagi kepikiran sama dia"

PPPRAAAAAAANNNGGGG !!!!!!

Aku menjatuhkan handphone yang sedang aku genggam.

Rasa ini.

Sangat sakit .

Ternyata suami ku.....