"Aku sudah tiba, Bil" suara dari telepon Nabila terdengar sedikit mendesaknya.
"Iya-iya. Aku on the way" Nabila memutuskan sambungan telepon mereka.
"Hall badminton Berlian ya, Pak" serunya pada sopir taksi. Awalnya Rea akan menjemputnya dirumah. Namun, Nabila menolaknya karena beberapa alasan. Nabila juga sudah meminta izin ke Riana (mama Revan).
Akhir pekan ini berbahagia bersama teman akrab setelah lama tidak berjumpa. Dari kejauhan Nabila melihat Rea melambaikan tangan, memberitahu posisinya.
"Apa kabar? Makin cantik aja" Nabila tak percaya Rea yang sekarang, sosoknya sangat berubah.
"Biasa aja kali, Bil. Kamu juga terlihat lebih muda dariku" Rea memuji lalu tertawa bersama mendengar kata-kata yang menurut mereka bualan belaka.
Suara teriakan pemain badminton saling bersautan selama dilapangan.
***
Beberapa saat setelah bermain…