'Sangat membosankan' Adit bertelungkup mendominasi kasur tidurnya dengan mulut menganga, mata mengedip-ngedip menatap hordeng yang berkibas-kibas diterpa angin.
"Minggu adalah hari yang paling kubenci, kadar bencinya tak terkira" ocehnya penuh keluhan.
"Sekarang apa?" Adit memikirkan rencana selanjutnya.
Ia membalikkan posisi telungkup ke telentang, melipat tangan diatas perut berbungkus baju kaos putih.
"Apa aku harus tidur seharian? Bagaimana aku jadi tidak berguna begini? Semakin bertambah usia semakin tidak berguna saja" Adit memaki dirinya sendiri.
'Apa aku mengganggu Revan saja?' Adit masih menimang-nimang keinginannya yang merusak suasana hati orang.
Ia meraba-raba letak ponsel dinakas "Kemana handphoneku?" gumamnya.
Ia beringsut duduk, melayangkan pandangan dan tertuju pada sudut ranjang.
"Bahkan letak handphone saja aku tidak bisa menemukannya, apalagi pasangan" Adit menggelengkan kepala, mengambil ponsel disana.
"Tut, tut, tut…" belum ada sambutan.