Nadya mencoba satu dan mencolek kebumbu lalu menggigitnya.
"Sangat enak, kak." semangat istrinya sembari mengambil yang kedua. Pria itu pun tak kalah semangat menyantapnya. Bahkan Revan lebih lahap daripada istrinya.
Hingga rujak mangga mereka habis tak bersisa. Baru kali ini Revan memakan mangga yang terkesan asam seperti memakan buah kesukaannya. Ia termasuk menyukai mangga tetapi bukan mangga muda.
Pria itu melihat istrinya sudah lebih baik dibandingkan tadi pagi, ia pun tersenyum lalu membereskan bekas barang yang kotor. Nadya hendak membantu, yang namanya Revan sangat menjaga istrinya tentu saja melarang.
"Biar aku saja. kamu duduk diam disana, memperhatikan aku juga tidak apa-apa" kata Revan.
Mau tidak mau perempuan bermata coklat menuruti kehendak suaminya, ia duduk sambil menatap Revan yang sedang mencuci piring. Lambat sekali pria itu mencucinya. Sebab ia tak pernah mencuci peralatan dapur, yang ia kerjakan hanya kemajuan perusahaan.