Damian masuk ke dalam kamar. Tara sedang duduk di pinggir tempat tidur dengan dahi berkerut. Dihampirinya Tara lalu duduk di sampingnya.
"Ada apa?" tanya Damian menatap lekat Tara.
Tara menggeleng, "perasaanku tidak enak."
Damian berdiri lalu berjongkok di depan Tara. Digenggamnya kedua tangan Tara yang terkepal erat di pangkuannya. Diusapnya punggung tangan Tara dengan kedua ibu jarinya. Naluri seorang Ibu memang tidak bisa dipungkiri lagi. Tara mengetahui ada yang tidak beres dan hal itu membuat Damian bertambah khawatir jika dia mengatakan pada Tara. Akan tetapi, dia harus mengatakan pada Tara juga.
"Sayang," bisik Damian lembut. Mata Tara menatap mata Damian.
Tara dapat melihat keraguan dari mata penuh ekspresi itu. Mata yang mirip dengan Raja. Mata yang membuatnya jatuh hati.