Riyan tidak berdaya terkapar di lantai. Wajahnya babar belur. Tara memalingkan wajahnya lalu berbalik pergi. Dia tidak suka melihat pemandangan di hadapannya itu. Benar-benar menjijikkan baginya. Beruntung dia tidak jadi menikah dengan Riyan.
"Kamu berpakaian." Damian bersuara menyuruh Elis yang terduduk di atas tempat tidur untuk segera memakai baju lalu pria itu menyusul Tara yang sudah berjalan lebih dulu, "sayang, kamu mau ke mana?"
"Ke tempat lain selain di sini." Gumam Tara. Dia tidak suka melihat pemandangan tadi.
"Kamu enggak mau ketemu Elis?"
Tara menggeleng. "Biar Raja saja yang menemui Elis. Aku tunggu di mobil saja."
Damian mengangguk. Dia tahu betul watak Tara. Jika sudah tidak suka, wanitanya itu akan tegas menggeleng. Jika sudah dikecewakan, wanitanya itu tetap teringat. Damian mengulurkan tangannya menggenggam tangan Tara.
"Terima kasih." Kata Damian seraya membimbing Tara keluar dari rumah itu.
Alis Tara naik, "untuk?"