Chereads / Menikahi Kupu-kupu Merah / Chapter 20 - Seperti Ibu dan Anak pada Umumnya

Chapter 20 - Seperti Ibu dan Anak pada Umumnya

Bagaimana Cecile Luo harus menjawab pertanyaan ini? Ia ingin menjadi seperti burung unta yang menggali lubang dan mengubur dirinya sendiri. Namun, gadis lucu ini masih saja bertanya, "Kakak, mengapa Kakak dan Ayah tidak mengeluarkan suara letupan saat membuat bayi? Apakah yang dikatakan Tante itu tidak benar?" 

Eugene Mu sangat marah sehingga ia menggertakkan giginya, "Wendy Mu! Apa yang kamu pelajari di sekolah sepanjang hari? Beraninya kamu mengatakan ini pada Candy! Tampaknya sudah seharusnya kamu kembali belajar!"

Karena Candy tidak tinggal bersama ibunya, kerabat perempuan terdekatnya adalah bibinya Wendy Mu. Candy biasanya selalu bersama dengan Wendy Mu dan Wendy Mu juga mencintai satu-satunya tuan putri keluarga Mu. Awalnya, Eugene Mu juga sangat senang. Meskipun adik perempuannya ini sedikit pemberontak, Wendy Mu sangat sabar terhadap Candy dan kurang lebih mengisi kekosongan Candy yang tidak memiliki ibu.

Siapa yang mengira bahwa Wendy Mu bahkan mengajarkan hal seperti ini pada Candy? Eugene Mu bahwa Wendy Mu tidak dapat diandalkan. Tidak heran jika Nenek berkata bahwa Candy masih membutuhkan seorang ibu untuk menjaganya. 

Saat Eugene Mu masih tenggelam dalam pikirannya yang tertekan, Candy tiba-tiba merangkak ke sofa dan kemudian naik ke atas tubuh Cecile Luo. Candy memeluk leher Cecile Luo sambil berseru, "Kakak!"

"Candy anak manis, kenapa kamu belum tidur selarut ini?"

Gadis lucu itu berinisiatif masuk ke dalam pelukan Cecile Luo. Ia merasa tersanjung dan segera memegang bokong Candy dan memeluknya karena khawatir gadis lucu itu akan jatuh.

"Candy sedang menunggu Kakak pulang! Kenapa Kakak menyelinap pergi di pagi hari? Candy mencarimu cukup lama?"

Cecile Luo membeku saat mendengar pertanyaan Candy. Situasi seperti apa ini? Tadi pagi, Candy jelas-jelas meninggalkannya sambil menangis. Mengapa berubah menjadi Cecile Luo yang menyelinap pergi? Cecile Luo bahkan menjadi lebih bingung saat melihat ekspresi merengek Candy, lalu menengok pria di sebelahnya dan memberikan kode untuk meminta bantuannya.

Eugene Mu melihat wanita dewasa dan seorang gadis kecil yang saling berpelukan dan terlihat sangat akrab hingga membuatnya terpana. Eugene Mu masih mengingat bahwa tadi pagi Candy menangis dan dibawa pergi oleh Yura Tan. Ia barusan masih khawatir jika kejadian ini akan meninggalkan trauma psikologis untuk Candy dan mungkin perlu bertemu psikolog lagi.

Namun, sekarang... Candy secara sukarela masuk ke pelukan wanita itu dan juga tampak bergelayut padanya, seperti ibu dan anak perempuan pada umumnya. Bagaimana mungkin hal ini terjadi? Sebelumnya, setiap kali ibu dan anak itu bertemu, Candy selalu menangis ketakutan hingga akhir.

Melihat Eugene Mu terdiam, Cecile Luo tidak punya pilihan selain menjelaskan, "Kakak pergi bekerja di siang hari!"

"Bekerja? Mengapa harus bekerja?" tanya Candy dengan wajah penuh kebingungan.

"Karena dengan bekerja, akan mendapat uang. Dengan uang, bisa membelikan Candy makanan yang enak!" jawab Cecile Luo sambil mencubit wajah lucu Candy dan tersenyum. Candy benar-benar gadis kecil paling lucu yang pernah dilihatnya. Siapapun yang melihat senyuman Candy pasti ingin memberikan yang terbaik untuknya.

Candy sepertinya semakin bingung. "Mengapa Kakak harus bekerja untuk mendapat uang? Bukannya bisa meminta Ayah untuk memberikan uangnya?" tanyanya. Sejak Candy kecil, ia selalu meminta pada ayahnya jika menginginkan sesuatu dan ayahnya pasti akan membelikannya.

"Uhuk, uhuk, uhuk…" Cecile Luo tidak bisa menahan batuk. Minta uang pada Eugene Mu? batinnya. Dilihat dari seberapa besar Eugene Mu membencinya, mungkin ia akan langsung dilabrak di tempat. Cecile Luo diam-diam menggigil saat membayangkan bagaimana jika amarah Eugene Mu meledak. Ia segera cepat memeluk Candy dan menjelaskan, "Karena kamu adalah putri Ayah dan Kakak bukan. Jadi, Kakak tidak bisa menerima uang Ayah."

Logika ini jelas membuat Candy sedikit pusing. Gadis kecil itu mengerutkan hidung kecilnya, berpikir sejenak, lalu menunjukkan ekspresi kasihan, "Candy tahu. Pasti karena Ayah terlalu pelit.""