"Tidak, tidak. Itu tidak ada hubungannya dengan ayahmu…" Cecile Luo tidak tahu bagaimana menjelaskannya.
"Tapi, Tanteku bilang laki-laki yang tidak memberi perempuan uang itu pelit! Berarti Ayah pelit!" Candy berbicara dengan nada menghina.
Cecile Luo tidak berani melihat ke wajah Eugene Mu. Eugene Mu sudah cukup membencinya dan sekarang sepertinya kebencian itu semakin bertambah: Merusak putri kecilnya… Entah Cecile Luo masih bisa melihat matahari esok hari atau tidak.
"Aku pelit... Ya?"
Tiba-tiba terdengar suara Eugene Mu di telinga Cecile Luo hingga ia takut dan hampir melompat. Sejak kapan pria itu mendekat lagi? Cecile Luo tidak tahu apakah Eugene Mu akan melihat wajah Candy, lalu menghukumnya dengan berat.
"Aku tidak pernah mengatakan ini. Kamu... Jangan salah paham…" Cecile Luo cepat-cepat menjelaskan.
Eugene Mu memberi Cecile Luo tatapan dingin, lalu mengulurkan tangan untuk meraih Candy dalam pelukannya, "Candy, sudah malam. Kamu sudah harus tidur. Ayo, pergi ke kamar dengan Ayah."
Setelah Candy melirik ayahnya, ia menoleh dan mendekatkan tubuhnya lagi ke dalam pelukan Cecile Luo. Lalu, ia membenamkan kepalanya di antara leher Cecile Luo. "Tidak mau! Candy tidak mau Ayah! Candy mau tidur dengan Kakak!"
Eugene Mu sudah membuka tangannya dan berpose menunggu si putri kecil melompat ke pelukan ayahnya, tapi Candy malah mengabaikannya. Ini sangat memalukan. Eugene Mu tetap mempertahankan posenya dan membeku di tempat. Ia tidak bisa mempercayai bahwa gadis kecil yang biasa berkata 'paling suka Ayah" dan 'paling sayang Ayah' baru saja menggantung perkataannya dan sekarang mengabaikannya seperti ini.
Melihat wajah Eugene Mu yang kembali muram, Cecile Luo buru-buru memeluk untuk membujuk Candy, "Candy, sudah larut malam. Tidurlah dengan ayahmu."
Ketika Candy mendengar perkataan Cecile Luo, gadis kecil itu tiba-tiba merasa sedih karena Cecile Luo bahkan mengusirnya. Kedua matanya mendadak berkaca-kaca dan sepertinya air mata bisa menetes kapan saja. "Kakak, apa Kakak tidak suka Candy?"
Cecile Luo cepat-cepat menggelengkan kepalanya, "Tidak! tidak! Kenapa Kakak tidak menyukai Candy? Kakak paling suka dengan Candy!"
"Kamu bohong!" Candy bergidik dan mengeluh, "Kakak tidak menemani Candy tidur!"
"Aku... Tapi... Um, Candy, ini adalah dua hal yang berbeda. Candy tidur dulu. Setelah bangun tidur, Kakak akan menemanimu main, oke?"
Cecile Luo memutar otak untuk membujuk gadis kecil itu. Bukannya ia tidak ingin tidur dengan Candy. Masalahnya, pria di sebelahnya menatapnya dengan tatapan mengancam. Cecile Luo teringat bahwa pagi tadi semua keluarga Mu mencegahnya untuk mendekati Candy sehingga ia menduga bahwa Eugene Mu tidak akan mungkin mengizinkannya membawa gadis kecil itu.
"Candy, menurutlah. Jangan marah. Sini, Ayah akan membacakan cerita untukmu."
Candy malah memeluk leher Cecile Luo dengan semakin erat dan memeluk tangannya dengan putus asa. Saat Eugene Mu ingin menarik lengan Cecile Luo, Candy langsung menangis kencang, "Huhu... Huhu... Ayah, pergi... Aku mau dengan Kakak…"
Wajah Eugene Mu menggelap seperti pantat panci. Putri kecilnya… Ia telah bekerja keras untuk membesarkan putri kecilnya! Ternyata putrinya berani mengabaikannya? Karena ingin tidur dengan wanita yang pernah mengintimidasinya?
Cecile Luo memeluk Candy dengan erat, diam-diam melirik Eugene Mu, dan berkata dengan hati-hati, "Tuan Mu, kalau tidak... Biarkan Candy tidur bersamaku?"
Cecile Luo tidak ingin membuat masalah dengan pria berbahaya ini, tapi ia tidak tahan ketika mendengar Candy menangis. Sebenarnya ia tidak memiliki cara lain, tapi tangisan gadis kecil yang lucu ini sedang benar-benar menyakitkan baginya. Eugene Mu meliriknya dengan dingin. Cecile Luo segera mengangkat tangan kanannya dan bersumpah, "Aku berjanji jika Candy ikut denganku, dia tidak akan kehilangan sehelai rambut pun!"
Eugene Mu memandang Cecile Luo sebentar, lalu mencibir, "Masih tidak segera naik ke atas?"
Cecile Luo berkedip, "Hah?"
"Candy seharusnya sudah tidur jam sembilan malam. Sekarang sudah hampir jam dua belas!" kata Eugene Mu.