Pagi ini matahari sepertinya masih enggan menampakkan dirinya. Jati semakin mengeratkan pelukannya yang didukung oleh suasan gemeritik air Tuhan yang turun membasahi bumiNya. Sepertinya Tuhan sedang berpihak lagi padanya.
"Jangan bergerak sayang, ini masih pagi." Ucap Jati dengan berbisik keteling Heswa yang ingin keluar dari kungkungannya.
"Ini sudah jam enam loh mas, nanti telat." Ucap Heswa sambil memukul ringan tangan suaminya.
"Katakan lagi yang seperti semalam." Pinta Jati pada Heswa.
"Ga mau. Aku malu. Udah ah ayo bangun. Nanti beneran telat."
"Aku bossnya. Jadi aku bisa berangkat kapan saja semauku." Ucap Jati pongah.
"Mas, apa kau lupa kalau aku cuma karyawan magang yang masih punya atasan." Ucap Heswa terus mencoba keluar dari kungkungan Jati.
"Kan kamu yang bilang kalau istriku lebih menakutkan dari fansku. Jadi kamu adalah bossku. Kalau aku saja takut apa lagi bawahanku yang lain." Ucap Jati sambil tersenyum dan kembali memejamkan matanya.