☇10
"Edlyn!!!" Panggil seseorang.
"Berisik!" Balas Edlyn sambil membenamkan kepalanya kedalam selimut.
"Hei,bangun!Nanti terlambat kerja!" Panggil orang itu lagi.
"Aduhh..gak tau apa,yang dipanggil lagi tidur?Ganggu banget!" Decih Edlyn.
"Kalau gitu aku kasih morning kiss deh,supaya kamu bangun~"
'Tunggu!' Edlyn dengan segera membuka matanya dan mendapatkan Leon tengah menindihnya.
"Le..Leon?!"
"Morning,baby~" Leon terus memeluk Edlyn manja.
"Lepaskan!Duhh..." Saat Leon melemahkan pelukkannya singkat,Edlyn langsung melarikan diri keluar kamar.
Saat Ia berlari sambil menengok kebelakang,ia menabrak seseorang.
"Aduh..sorry mom..aku- Eh?Denver..?" Ternyata yang ditabraknya itu adalah Denver.
"Kau belum siap?"
Edlyn hanya membatu mengingat kejadian semalam.
Yang benar saja!Denver menciumnya!Bahkan sampai sepanas itu...Astaga!Bagaimana bila orang-orang melihatnya,itulah yang ada dipikirannya.
"M..Memangnya kau mau apa kemari?"
"Menjemputmu." Jawab Denver malas.
Edlyn yang kesal segera membalikkan badan,namun tangannya dengan cepat ditahan oleh Denver.
"Aduhh...apa sih?"
'Apa dia mengkhawatirkanku?Eh!?Apa yang kupikirkan?'
"Aku tidak suka menunggu!Jadi cepat!" Selesai.Itu saja yang dikatakan Denver dan segera meninggalkan Edlyn yang sudah salah sangka(baca: tengsin)
'Hhhh....DENVER!!!!!'
.
.
.
Sekarang Edlyn tengah bersama Denver dalam perjalanan menuju kantor Yunko.
Saat dilampu merah,ada seorang wanita yang berdiri disamping mobil Denver.
Namun dengan cepat Denver mengangkat tangannya dan wanita itu berlalu.
"Ehh..keterlaluan banget!Dia kan kekurangan!Harus dibantu dong!" Tegur Edlyn dan dengan cepat menekan tombol membuka jendela mobil.
Baru saja memajukan kepalanya,tiba-tiba seorang pria mengarahkan pisau dilehernya.
Untung saja refleksnya cepat!Jadi,ia segera memundurkan kembali kepalanya.Namun namanya nasib,kepalanya terpantuk atap mobil.
Kini..tampaklah siapa pria yang mengarahkan pisau dilehernya.
***
"Serahkan tasmu!"
Pria bertato itu makin berani,kini ia sudah mulai membuka pintu perlahan.
Edlyn mulai berpikir keras.
Ada satu masalah!Kalau dia menunjukkan kehebatannya didepan Denver.Denver bisa tau kalau dia adalah seorang anak dari Agen bela diri terkenal.
'Apa yang harus kulakukan?'
Edlyn menatap mata pria itu.
'Haruskah aku memberikan tasku?Tapi didalamnya terdapat identitasku!'
Edlyn semakin memundurkan tubuhnya.
'Baiklah..hanya ada satu cara!'
Edlyn melirik sebentar kearah Denver.
'Aku akan membohonginya!'
Saat Edlyn sudah mulai menjalankan aksinya,tiba-tiba saat ia mau menendang pria itu...Denver berteriak, 'Menunduk!'
Denver segera menekan tombol menidurkan kursi Edlyn dan berpegangan pada kursinya.Kemudian menendang kepala pria itu dengan gaya memutar didalam mobil.
Edlyn yang menutup matanya tak dapat melihat aksi tersebut.
'Aaaarghh..' Dengan cepat Denver menutup pintu dan melaju karena lampu sudah menunjukkan warna hijau.
"Oi bangun!" Panggil Denver pada Edlyn yang masih dalam posisi meringkuk.
"S..Sudah?" Tanya Edlyn gugup.
"Hm."
'Fyuhh..tapi..apa yang dilakukannya ya?'
Beribu2 pertanyaan menyangkut diotaknya.
.
TBC