Chereads / Shoot Down / Chapter 17 - Chapter 16

Chapter 17 - Chapter 16

☇16

'Apa ini milik Edlyn atau..aku?'

'Croot..' Tiba-tiba Edlyn membuang 'ingus'nya di baju Denver.

"Heeeiii!!!" Denver langsung memundurkan tubuhnya dan memutar badannya,tapi Edlyn juga membalikkan badannya.

"Hei,lihat kemari!!" Tarik Denver.

'Plak..' Edlyn menepisnya.

"Iks...Anjingku..mati.." Isak Edlyn.

"Anjing?Memangnya kau ada anjing?"

"Iya,aku..iks..menitipnya..iks..dirumah nenek..iks..." Edlyn terus menghapus air mata yang tak berhenti mengalir.

Denver menatapnya iba,ia rasanya ingin sekali memeluk Edlyn dan menghiburnya namun tangannya tak kunjung bergerak.

"Memangnya dia kenapa?"

"Entahlah,Nenekku mengatakan kalau ia sedang koma.."

'Sruk..' Denver segera menarik tangan Edlyn dan membawanya ke mobilnya.

"K..kita mau kemana?"

"Ke rumah sakit,cepat beritahu tempatnya!" Denver memasangkan savetybeltnya.

"Tidak perlu!" Edlyn menundukkan kepalanya sambil berteriak.

Denver terhenti sebentar dan tetap menjalankan mobilnya.

"Sudah kukatakan tidak perlu!Aku..takut-" Protes Edlyn yang saat itu hanya memakai pakaian rumah.

"Kalau kau benar menyayanginya,kau pasti mau berada disisinya sampai akhir!" Potong Denver.

"Aku tau..tapi..-"

"Kalau begitu,kau harus menunggunya dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik!"

Edlyn memandang wajah Denver yang tersenyum untuk PERTAMA KALINYA!!

***

Denver rasanya ingin melakukan sesuatu asal memecah keheningan yang dirasakannya ini.

"Dulu..aku memiliki seekor anjing juga.," Denver bernafas lega karena yang memecah keheningan bukanlah dia,melainkan Edlyn.

"Dia sangat kusayang,tapi..sore itu..."

'Pluk...' Denver mengelus rambut Edlyn lembut.

Entah kenapa jantung Edlyn berdetak cepat.

"Dia..anjing yang merepotkan ya..." Ucap Edlyn tiba-tiba.

Denver hanya memandang kesudut ruangan berpura-pura tidak mendengar.

'Cklek..' Seorang dokter keluar dan memanggil mereka.

"Maaf,jan-"

"Stop right there!Tidak usah dilanjutkan..kami mengerti,terima kasih.."

"Iya...kami dari pihak rumah sakit sekali lagi meminta maaf..."

"Iya." Dokter itu pergi.Edlyn dan Denver masih berdiri didepan ruangan anjing Edlyn.

"Ayo kita pulang!" Tarik Denver.

"Ung..." Edlyn hanya mengikuti Denver sambil menunduk.

Beberapa pasien memandang mereka berdua sambil terkagum-kagum.

Ya tentu saja.Karena mereka adalah pasangan sempurna.

Denver mengantar Edlyn pulang dan ia melajukan mobilnya begitu Edlyn memasuki rumahnya.

Ibu Edlyn sedang pergi,Edlyn memakan makanan yang seadanya dan memasuki kamarnya.

'Tring..' Ponselnya berdering tanda pesan masuk.

'Aku mengutus 'Nya' ketempatmu,babe.. -victor-' Bam!Edlyn terbelalak.

'Apa yang dia lakukan disaat seperti ini?Disaat partnerku baru saja pergi?Dia benar-benar tidak tau perasaan orang!' Pikir Edlyn.

Tangannya bergerak menuju bingkai foto Rossa,anjingnya yang baru saja meninggal atau dapat dikatakan partnernya sejak dulu.

Namun,tiba-tiba tangannya berhenti.

'Tidak,itu untuk membunuh Victor!Aku tidak boleh membuang-buangnya!'

.

TBC