☇14
Ibu Denver berjalan riang kekantor anaknya dengan tujuan mengunjungi calon menantunya.
'Tring..' Tiba-tiba ponselnya berbunyi.
"Halo~"
'Halo,Ony..Kamu sedang dimana?'
"Sudah dikantor,wahh..cantik sekali anak itu..pasti anak klien!"
Ibu Edlyn yang mendengar itu dari telepon langsung salah pikir.
"Gawat!!Edlyn!!Kamu akan tersiksa seperti di drama-drama tv itu.." Jerit Ibu Edlyn pada Edlyn yang sedang mengetik datanya.
"O..."
"Edlynn..."
"Aduhh..Mom berisik!"
"Gawat...akan datang seorang pemeran pembantu yang akan membuat percintaanmu menjadi cinta segitiga!!" Jerit Ibu Edlyn lagi.
"Haha..Mom terlalu banyak menonton.." Sindir Edlyn sambil menompang dagu.
"Enak aja..ya udah kamu jangan nyesel ya!"
"It's Impossible untuk aku menyesal!"
'Brakk!!'
"Heloooo~" Ibu Denver telah berdiri sambil tersenyum lebar.
"Ony!!Hiks..bagaimana ini?Edlynku bagaimana?"
"Tenang saja.."
"Kenapa tenang saja??"
"Karena-"
'Cklek' Tiba-tiba Denver membuka pintu.
"Huh?Mom dan Mrs.Cordelica masih disini?"
"Iya,haha.." Jawab Ibu Denver bangga.
"Denver!!Kamu tidak akan meninggalkan Edlyn,kan?" Tanya Ibu Edlyn terisak.
"Meninggalkan?"
"Mom.."
"Mm..Oh iya!Apa Mrs.Hydra sudah pulang?" Tanya Ibu Denver.
"Belum,dia sedang membawa anaknya kemari."
Karena merasa bosan,Edlyn mengambil sandwich yang dibawanya kemudian memakannya dengan pelan.
Denver yang melihat itu langsung tergoda.
Tergoda akan sandwich yang dibawa Edlyn.
"Sandwich?" Tanya Denver pelan saat Ibu Edlyn dan Ibunya berbincang.
"Iya lah!Kau tidak bisa lihat?" Balas Edlyn kesal.
"Berikan padaku!" Tarik Denver.
"Enak saja!Dikantin ada!"
"S..Seladanya busuk!" Denver berusaha mencari alasan agar dapat memakan makanan bintang lima yang dibuat gadis diseberangnya.
"Hah?Sejak kapan?Jangan mengada-ada!"
"Berikan padaku!" Tarik Denver lagi.
"Aduuhh...Apaan sih!!"
'Cklek..' Tiba-tiba saja pintu ruangan Edlyn terbuka dan berdirilah seorang wanita dan seorang gadis berambut pendek yang menawan.
"Ahh..Maaf saya mengganggu ya.."
"Tu..Tunggu Mrs.Hydra!!" Denver mengambil kesempatan itu untuk mengambil sandwich ditangan Edlyn.
"Eh!Apa gadis itu Edlyn?" Tanya Mrs.Hydra pada Ibu Denver.
"Ya...haha.."
'Tep..' Ibu Edlyn menepuk bahu Edlyn.
"Maaf,kau pasti kalah.."
'Kalah?' Pikir Edlyn.
"Selamat da-" Edlyn langsung menendang kaki Denver.
"Ada apa Denver?" Tanya Ibunya kebingungan.
"Tidak..hanya ada tupai sinting yang menendangku." Jawab Denver santai.
'Tidak sakit?' Edlyn sedikit terkejut,mana mungkin tendangan seorang profesional sepertinya tidak menyakiti Denver sama sekali.
'Tunggu!Siapa itu..Tupai sinting?' Pikirnya mengingat kalimat Denver.
'Apa yang dia maksud itu aku??'
"Silahkan masuk Mrs.Hydra.."
'DENVER!!!'
***
"Mmm...silahkan masuk Mrs.Hydra dan..Miss?" Tanya Denver pada gadis cantik disebelah Mrs.Hydra.
"Taylor Hydra,panggil saja Taylor!" Ternyata gadis cantik itu adalah seorang pria,dan baru diketahui setelah ia mengeluarkan suara 'bass'nya.
"Ah..maafkan saya Mr.Taylor,kenalkan nama saya Denver Orlando dan...Edlyn!" Panggil Denver pada Edlyn yang sedang menggerutu sendiri.
Edlynpun berjalan dengan langkah anggunnya dan berdiri didepan Taylor.
"Nama saya Edlyn Cordelica :)" Edlyn menyunggingkan senyum palsunya,namun entah kenapa itu mampu membuat jantung Taylor berdetak cepat.
"Waah..cantik sekali..Denver memang beruntung.."
"Memangnya mereka sudah menikah?" Tanya Taylor cepat.
"Belum,mereka baru saja bertunangan tapi sebentar lagi mereka akan menikah :)" jawab Ibu Edlyn sudah bahagia.
"Oh kalau begitu masih ada kesempatan kan?" Taylor berjalan kedepan Edlyn dan menarik dagunya.
"Perfect!"
'Sruk..' Edlyn ditariknya kedalam pelukannya.
Denver yang melihatnya entah kenapa menjadi panas sendiri.
"Emm..kami pamit dulu ya!!Selama tinggal!!" Ketiga wanita itu meninggalkan ruangan Edlyn.
"Edlyn,apa kau tidak ada kerjaan lain selain merayunya?" Sindir Denver dan berjalan keruangannya.
"Kau sendiri..apa tidak ada kerjaan lain selain berkutu pada komputer tidak bergunamu itu?" Denver menghentikan langkahnya.
"Enak saja,tidak berguna katamu?Kau mau kupecat?" Ia berlari kehadapan Edlyn.
"Ohh..dengan senang hati!" Edlyn makin memajukan wajahnya menantang.
"Aku setuju dengan Edlyn!" Tambah Taylor menarik tubuh Edlyn,namun Edlyn dengan sekuat tenaga bertahan pada posisinya.
"Ohh..jadi kau menantangku??Taylor!!" Panggil Denver pada Taylor dan membisikinya sesuatu.
Wajah Taylor merah padam.Edlyn hanya memandangnya was-was.
Taylor berjalan kebelakang Edlyn dan tiba-tiba menarik tangannya.
"T..Taylor!!" Berontak Edlyn.
"Thanks Taylor!Nanti kau akan mendapat giliran kok ;)" Denver menyunggingkan senyum nakalnya untuk pertama kalinya.
Ia memajukan wajahnya dan berbisik ditelinga Edlyn.
"Kau..akan berlutut padaku!"
"Tidak!!!!"
.
TBC