Zai dan Dokter Zain tiba di Indonesia sesuai Jadwal, mereka menginap di Hotel HI. Besok Dokter Zain dan Zai akan ke perusahaan untuk mencari Putra dan Imelda.
Bang Zain, aku akan mengunjungi Coffee Shop punya Bang Chan malam ini...
Abang malam ini ada Janji dengan seorang teman, kebetulan waktu itu kami pernah bertemu pada saat seminar di India. Nanti kamu akan ditemani oleh beberapa bodyguard yang sudah di sewa oleh Ayah. Abang akan pergi naik Taxi saja.
Baiklah bang ucap Zai...
Dokter Zain berencana mencari informasi kondisi kesehatan Imelda dari temannya yang bekerja di salah satu rumah sakit terbaik di kota ini. Dokter Zain dan Zai berangkat secara terpisah.
Sementara itu, Orang suruhan dari Paman Anggo terus mengikuti pergerakan Zai dan Dokter Zain.
Putra dan Imelda sedang asyik mengobrol dengan teman2 mereka, tiba2 Chan memberikan kode pada Putera untuk membuka pesan di Handphone nya.
"Dokter Zain ternyata mengenal Lulu, dia mengajak Lulu ketemuan dan diarahkan Lulu di Private Room Coffee Shop ku" kita bisa mendengar langsung/melihat CCTV yang terkoneksi di internet... Bagaimana dengan Imelda?
Putra melihat jam ditangannya...
"Aku akan mengantarkan Imelda ke kamar, dan secepatnya kembali"
Iku, sepertinya malam ini kami akan melanjutkan dengan pesta bujang. Aku akan mengantarmu ke kamar sekarang...
Baiklah Ucap Imelda yang sebenarnya sudah lelah karena harus melakukan penerbangan melalui Transit ke Lombok dulu.
Mereka berdua berpamitan dan meninggalkan tamu yang sedang asyik menikmati Live Musik dan Putra menyerahkan ke Chan untuk menggantikan perannya.
Iku, aku mungkin akan kembali larut malam. Kamu tidur duluan saja, aku akan membawa kunci agar tidak membangunkan mu jika pulang terlalu malam.
Baiklah jawab Imelda, kamu harus menemani mereka apa lagi Michelle dan David yang jauh2 datang dari Jerman dan Kanada.
Putra mengantarkan Imelda sampai ke dalam kamar dan berpesan untuk tidak membukakan pintu untuk siapa pun kecuali Putra atau Chan.
Putra segera menemui Chan dan mengakses CCTV ruangan VIP tersebut ke laptop dan melihat Lulu sudah ada di sana. Beberapa saat kemudian Dokter Zain datang sendirian.
Dimana Zai ucap Chan?
Tidak lama kemudian sekretaris Chan menelepon. Apa lagi ini ucap Chan melihat sekretarisnya yang seperti sibuk mencari alasan untuk meneleponnya karena dia tau Chan pergi dengan Tari.
Ada apa lagi Ra?
Maaf Tuan, saya mengganggu anda lagi. Ada seseorang yang mencari Tuan di sini?
Siapa?
Tuan Zai, yang kemarin pernah menghadiri grand opening cabang kita di KL.
Kamu bilang apa?
Saya bilang Tuan sedang ada persiapan dengan pembukaan cabang kita di Lombok.
Bilang saja saya belum bisa dihubungi, jangan lupa beri pelayanan terbaik dan temani dia ucap Chan pada Rara.
Siap Tuan, akan saya laksanakan.
Maaf Tuan Zai, Tuan Chan sampai sekarang belum bisa di hubungi. Silahkan duduk dulu Tuan, saya akan siapkan minuman.
Oh! Tidak usah repot2 Nona, saya akan kembali ke hotel dulu saja. Boleh tau kapan Tuan Chan akan kembali?
Menurut jadwal harusnya 2 Minggu lagi, tapi akan saya sampaikan ke Tuan Chan jika sudah bisa dihubungi.
Apakah saya bisa mendapatkan nomor Tuan Chan?
Silahkan Tuan tinggalkan nomor hp Tuan, nanti saya akan berikan nomor HP Tuan pada Tuan Chan. Maafkan saya Tuan, saya harus meminta izin dahulu kepada Tuan Chan.
Tidak apa2, sampaikan pada Tuan Chan saya ada rencana akan mengajak kerjasama pembukaan Gerai di Johor Baru. Jika Tuan Chan sudah bisa dihubungi, sampaikan salam saya padanya.
Zai meninggalkan Coffe Shop Chan, dan Putra dari tadi sudah menyimak pembicaraan antara Zain dan Lulu.
Ternyata Dokter Zain sudah saling mengenal dari 3 tahun yang lalu dan mereka memang sudah lost contact semenjak Lulu menolak pernyataan cinta Dokter Zain kepadanya. Kali ini Dokter Zain memang membutuhkan Lulu karena dia yang mengurus semua keberangkatan mereka di Indonesia. Sampai saat ini Ayahnya tidak tau tentang Zai yang datang ke Indonesia untuk mencari Imelda. Masalah Imelda pun sampai sekarang masih di atasi oleh Dokter Zain, sebenarnya jika menggunakan koneksi Ayahnya pasti sudah lama mereka mendapat semua info tentang Imelda. Kali ini mereka ke Indonesia karena Dokter Zain akan memberikan kuliah selama 12 bulan di Universitas Indonesia dan Zai ikut pertukaran pelajar ke Indonesia selama 2 Semester. Karena waktunya sudah di setting sangat pas maka mau tidak mau Datuk Noer mengizinkan Zai ke Indonesia.
Putra mulai gelisah, ini pilihan sulit baginya. Sebenarnya Zai tidak akan menyakiti Imelda dan ini pun adalah negaranya. Asalkan pengamanan Imelda di perketat dan dia selalu berada bersama Imelda ketika bersama Zai maka semua akan baik2 saja. Tapi Putra harus memastikan apakah memang penyakit Zai pasti tidak akan melukai Imelda!!
Ini sesuatu yang tidak bisa lagi dielakkan oleh mereka, Dokter Zain sepertinya memang sudah tidak bisa menahan Zai untuk tidak menemukan Imelda.
"Lu, coba gali informasi tentang tujuan Dokter Zian menerima tawaran mengajar di Indonesia dan jika dia menyampaikan mencari Imelda, jawab saja apa adanya kalau Imelda dan Putra sudah menikah. Jika dia menanyakan nomor HP Putra, berikan saja. Selanjutnya biar kami yang mengurus semuanya"
"Baik Kak"
Kamu lagi sibuk Lu? Apakah aku mengganggu waktumu?
Oh tidak, ini kakak ku yang pernah aku ceritakan padamu. Dia menanyakan kabarku, dia kebetulan lagi mengurus bisnisnya diluar kota dan ini adalah salah satu Coffe Shop nya.
Oh ya? Kakakmu orang yang sukses ya!!
Ya!! Seperti yang kamu tau, dia lah yang membantu aku hingga bisa seperti sekarang ini dan menjagaku selama ini. Jadi dia selalu menanyakan keberadaanku ketika dia di luar kota.
Kalau ada kesempatan aku ingin berkenalan dengannya? Siapa tau dia bisa menerimaku menjadi teman hidupmu? ujar Dokter Zain sambil tersenyum...
Dia orang yang baik, kalau ada kesempatan nanti kita makan malam bersama ujar Lulu...
Apa yang membuatmu sampai menerima menjadi Dosen di sini? Bukankah, ayahmu sudah menyiapkan Rumah Sakit untukmu!!
Kamu ingat adikku Zai? Yang menderita penyakit psikologis...
Ya, dulu bukankah dia pernah mengikutimu seminar karena takut kehilanganmu! Bahkan ayahmu sampai menyiapkan bodyguard untuk mendampinginya selama seminar kita di India.
Aku sungguh malu waktu itu, karena orang mengira bahwa aku yang didampingi bodyguard kemana-mana padahal mereka mengawal Zai. Tawa Dokter Zain mengenang 3 tahun yang lalu.
Ada apa dengan Zai??
Dia memiliki ketertarikan pada seorang wanita di Indonesia, dulu dia adalah pasien ku. Tapi calon suaminya membawa dia pulang karena mereka berencana melakukan pesta di Indonesia dan berjanji pulang kembali setelah acara tapi sampai kami sebelum berangkat tidak ada tanda2 mereka akan kembali dan Zai terus uring2an selama hampir 1 bulan ini.
Adikmu tertarik padanya?
Ya, bahkan dia tidak ingin wanita itu jauh darinya. Tapi bukan layaknya laki2 menyukai perempuan. Hanya saja dia selalu merasa gelisah ketika tidak bisa melihat wanita itu.
Siapa dia?
Putri pewaris Grup Aaw, Imelda Zen...
Nyonya Eka Putra maksudmu Zain, istri dari Direktur Utama Aaw Group Company yang merupakan anak dari Pendiri Aaw Group Company?
Nyonya Eka Putra? Apakah mereka sudah menikah? secepat ini..
Ya, mereka sudah melangsungkan pernikahan Minggu kemarin.
Dokter Zain menjatuhkan Gelas yang ada di tangannya...
Kenapa Zain? apa ada masalah?
Bagaimana aku menjelaskan kepada Zai? Sedangkan dia bilang bahwa hanya dia yang boleh menikahkan Imelda, dan dia yang akan mengantarkan Imelda ke atas altar. Karena Imelda adalah orang yang harus mendapatkan kebahagian dengan dia ada disampingnya. Dia tidak menghalangi Putra menikah dengan Imelda, tapi dia ingin Imelda tetap dibawah pengawasannya.
Gila teriak Putra melempar sebuah asbak rokok di depannya, untung saja mereka di dalam ruangan kecil di ballroom itu. Jika tidak semua orang bisa mendengar teriakan Putra.
Put, teriak Chan...
Emosi mu tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Duduk dulu, kita dengarkan sampai selesai. Setelah itu baru kita memikirkan apa yang akan kita lakukan.
Putra mengambil satu botol soda di atas meja itu dan mencoba meneguknya.
Maaf ya Zain!! Obsesi Zai kepada Imelda bisa saja melukainya nanti. Aku sangat mengenal Putra, dia adalah laki2 yang baik dan bertanggung jawab. Tapi dia pun tidak bisa jika wanita yang dicintainya di sentuh orang lain. Aku tau dia pria seperti apa. Dan apakah tidak egois jika kamu mengikuti keinginan adikmu yang jelas2 sudah dihindari oleh Imelda dan Putra?!
Ya aku tau, tapi jika ayahku yang ikut campur masalah ini. Tidak hanya Imelda dan Putra yang dipisahkannya, tapi dia bisa saja melukai mereka berdua jika Putra melakukan perlawanan. Aku berjanji akan terus mengobati Zai, tapi menghilangkan obsesinya secara tiba2 adalah hal mustahil. Kamu juga seorang dokter Lu dan kamu tau penyakit seperti Zai tidak bisa dipastikan mengikuti keinginan kita, karena dia ada dunianya sendiri.
Aku hanya tidak ingin ada yang terluka saja ucap Lulu. Karena kekuasaan Group Aaw sangat besar di sini, dan Putra tidak pernah main2 dengan orang yang mengganggu orang yang dia cintai.
Terima kasih karena sudah mengkhawatirkan kami Lu, besok aku berencana ke perusahaan untuk menemui mereka.
Oh, baiklah. Kalau begitu, sampai bertemu dilain waktu ucap Lulu ke dokter Zai.
Lu, selama aku di Indonesia berilah aku waktu untuk bisa membuatmu menyukaiku! Apakah kamu masih mau menunggu laki2 yang jelas tidak pernah memandangmu sebagai wanita itu?
Zain, jangan bicarakan hal seperti ini dulu bukankah kita baru bertemu setelah sekian lama. Kebetulan aku buru2, nanti kita bertemu lagi ya. Lulu tau kalau Putra dan Chan masih menonton mereka melalui CCTV. Dia tidak mau Chan beranggapan Lulu masih mengharapkan Putra, walaupun hatinya tidak bisa melupakan Putra tetap saja dia tidak ingin Chan menjadi memikirkan hal itu.