Chereads / CEO Dadakan / Chapter 64 - Daniel Bian

Chapter 64 - Daniel Bian

Kemana saja kamu Dodz semalam, kamu pikir kita lagi memainkan permainan petak umpet!! Kamu menghilang ditengah presentasi dan tidak kembali lagi. Sampai kapan kamu akan seperti ini?

Aku bertemu teman lama dan kebetulan dia mengadakan party di ruangan sebelah dan ketika aku kembali ternyata kalian sudah bubar. Bukan salah ku kan, jika ternyata rapatnya sudah selesai ketika aku kembali.

Ini kesempatan terakhirmu, untuk proyek di sini aku serahkan kepadamu. Jika sampai proyek kali ini pun gagal, jangan harap kamu bisa mengikuti proyek lainnya.

Sudahlah Dan, toh kamu juga yang akan memimpin perusahaan. Aku tidak akan pernah menggantikan posisimu. Jadi biarkanlah aku sedikit bersenang-senang ya!!

Kalau kamu tetap mau bertahan di perusahaan, maka kamu pun harus bekerja keras. Jika tidak, silahkan saja kamu angkat kaki dari perusahaan ayah.

Wiih... Segitu berlebihannya kamu... Apakah karena perasaanmu sedang tidak enak? Karena mengetahui Little Bee mu ternyata sudah menikah dengan anak dari pegawai biasa, dimana kamu masih mengharapkan dia menjadi milikmu!

Jaga Ucapanmu Dodz...

Bukankah kamu dari dulu sangat tidak suka aku berteman dengan Putra. Karena dia anak dari pegawai biasa bukan orang seperti kita. Dan apakah ego mu terluka karena dia bisa mendapatkan satu-satunya wanita yang mau berada di sampingmu dulu?

Pernikahan mereka belum tentu terjadi, toh semua orang tau Putra dititipkan Little Bee oleh Tuan Zen untuk bersiap memimpin Aaw Group bukan untuk menikahi anaknya. Jadi bisa saja yang mereka sampaikan hanya untuk menjaga posisi Imelda.

Dan just for you information, party yang aku datangi semalam adalah pesta perayaan pernikahan Imelda dan Putra. Acara yang dibuat khusus untuk memperkenalkan Imelda pada semua teman-teman Putra. Dodzan berjalan sambil memukul lengan Kakak Tertuanya. Satu hal lagi, aku sudah mengecek ke resepsionis. Putra tadi pagi langsung mengajak Imelda check out dari hotel ini. Aku curiga karena dia tau, kamu juga ada di sini. Mungkin dulu Putra dan Chan takut padamu sehingga menjauhi aku, tapi ingat sekarang mereka bukan orang sembarangan. Tidak mudah untuk menemukan mereka sekarang. Kekuatan mereka di luar negeri saja patut diperhitungkan apa lagi di dalam negeri. Selamat meratapi nasibmu kakak kesayanganku, Dodzan keluar dari kamar hotel dan meninggalkan Daniel di kamarnya sendirian.

Dodzan masih ingat bagaimana kelakuan kakaknya terhadap Chan dan Putra. Wajar saja jika sekarang mereka enggan dekat dengannya. Dulu Chan dan Putra sering bermain bersama Dodz, tapi kakaknya sering melarang terang-terangan Chan dan Putra mendekati adiknya. Karena takut malu dengan penilaian orang lain, karena adiknya main dengan anak orang biasa.

Dodz awalnya merasa risih sama sikap kakaknya, tapi kakaknya benar-benar tidak sadar jika perbuatannya merubah sifat aslinya. Perlahan-lahan Dodz menjadi orang yang kejam, dia memilih-milih teman dan mudah merendahkan orang lain. Akhirnya sekarang Dodz tidak memiliki teman dan cenderung berbuat semaunya. Itu semua karena salah pola pengasuhan yang ada di keluarganya.

Daniel memukul kaca di depannya. Pandangannya lurus melihat ke arah Lautan. Pikirannya melayang ketika umurnya masih 16 Tahun, saat itu umur Imelda baru 4 tahun. Daniel dan ayahnya masih sering bermain kerumah Imelda. Ayahnya dan ayah Imelda adalah teman dekat dari masih sekolah. Kala itu Imelda yang umur 4 tahun selalu mengikuti Daniel kemana-mana. Masih teringat dengan kata-kata Imelda kecil waktu itu. Imel akan selalu mengikuti Kak Dan seperti kumbang yang selalu mengikuti bunga. Maka dari situlah Daniel memanggil Imelda dengan sebutan Little Bee...

Sebelum kejadian hilangnya Meldyan perusahaan Aaw Group dan ThreeD company mengikuti Tender yang sama yaitu memegang sebuah event olahraga dunia yang mana pada saat itu Indonesia sebagai tuan rumahnya. Dalam tender tersebut Aaw Group pemenang pada saat itu, yang membuat hubungan pertemanan mereka menjadi goyah. Daniel yang sudah cukup dewasa saat itu, mengerti betul pada apa yang terjadi pada ayahnya dan ayah Imelda. Sampailah kasus hilangnya Putra tertua Aaw Group membuat Kondisi Aaw group menjadi goyah. Tuan Zen dan istrinya menghilang setelah kedua anaknya dinyatakan hilang. Dan hubungan pertemanan mereka semakin renggang karena banyak yang menebar issue hilangnya Meldyan adalah karena campur tangan ayahnya. Sampai sekarang pun Daniel masih menyelidiki hal tersebut. Tuan Zen dan istrinya benar-benar menyembunyikan rapat tentang Imelda yang ternyata ditemukan. Orang-orang taunya bahwa mereka kehilangan putra dan putrinya. Sampailah ketika Tuan Zen meninggal, orang-orang baru tau ternyata Putri Tuan Zen masih hidup dan ditemukan. Semua orang yang mengetahui hal tersebut menutup rapat mulut mereka. Bahkan waktu itu Daniel pun ikut mencari informasi terkait Imelda tapi hasilnya nihil.

Daniel sudah mencoba untuk menemui Imelda ketika tau dia masih hidup tapi Tuan Zen benar-benar menyembunyikan keberadaan tempat tinggal mereka. Daniel tidak menyangka ternyata mereka masih tinggal di rumah itu karena rumah itu jika dilihat dari luar seperti rumah tinggal yang tidak ada penghuninya. Selama ini Tuan Zen selalu di antar ke sebuah apartemen di daerah Sudirman yang mana apartemen tersebut atas nama Ayahnya Putra. Semula dia mengira kalau Tuan Zen sengaja memakai nama pegawai diperusahaannya untuk mengelabui pencarian ke Imelda tapi ternyata itu pun hanya tempat untuk mengalihkan semua orang. Selama 12 tahun dia berusaha mencari Imelda, walaupun dipemberitaan Imelda masih dinyatakan sudah tidak ditemukan tapi Dan masih percaya Imelda masih hidup dan baik-baik saja.

Dan tidak mau kehilangan Imelda untuk kedua kalinya, dia harus mendapatkan Imelda kembali. Dia yakin, jika ingatan Imelda kembali. Imelda pasti akan kembali padanya. Dia yakin Imelda masih mencintainya. Bahkan dulu ketika Imelda masih berumur 5 tahun, Imelda dan dirinya sudah melakukan prosesi pernikahan pura2. Karena Imelda tidak ingin Daniel meninggalkannya, di depan orang tua mereka. Daniel dan Imelda melakukan prosesi pernikahan anak-anak, memang secara hukum dan agama mereka belum sah tapi bagaimana pun Daniel sudah menganggap Imelda sebagai Istri masa depannya. Dan sama sekali tidak pernah melupakan janji yang sudah mereka buat dulu.

Lay, aku ingin kamu mencari keberadaan Direktur Aaw Group sekarang juga. Bagaimana pun caranya, cari di semua Bali. Aku ingin mengetahui lokasi mereka sekarang juga.

Apa yang kamu inginkan? Apakah kita ada masalah dengan Aaw Group Dan?

Kita tidak punya masalah, tapi aku ingin mengambil apa yang harusnya menjadi milikku.

Dan, apakah yang kamu cari sebenarnya adalah Imelda?

Ya!! Karena aku tau siapa Putra, dia tidak akan membiarkan orangnya jauh-jauh darinya. Jadi untuk menemukan Imelda aku harus mencari Putra. Putra akan menggunakan pola yang sama dengan Tuan Zen. Dia tidak akan membiarkan orang tercintanya jauh darinya.

Kali ini, akan aku rebut kembali Imelda dari mereka. Imelda adalah istri ku dan tetap akan menjadi istriku.

Dan, sudah seharusnya kamu melupakannya!! Imelda dan Putra sudah menikah secara hukum dan agama. Kamu tidak punya hak apa-apa lagi dengannya!! Terima kenyataan...

Lay, aku bicara sebagai atasanmu.

Baiklah!! akan aku infokan setelah mendapat informasinya. Aku hanya bicara sebagai teman, selagi Imelda masih menghormatimu harusnya kamu berhenti. Jangan sampai rasa simpatinya padamu berubah menjadi benci yang akan menghancurkanmu.

Dan langsung mematikan teleponnya pada Lay!!

Bagaimana Lay? Apakah kamu akan menuruti kemauannya?

Ya dia bicara sebagai atasan, aku akan mematuhi perintahnya?

Bahkan ketika dia memintamu bunuh diri atas dasar perintah akan kamu lakukan? cihhh.... Dodzan menghina Lay...

Maaf Dodz, aku tau kalau Putra adalah mantan temanmu tapi bagaimana pun, Daniel adalah atasanku.

Terserah kamu sajalah, kamu tau kan sebaik apa Putra?

Lay terdiam mendengar perkataan Dodz...

Setidaknya jika kamu sudah tau orang seperti apa Putra, kamu harusnya tau harus bersikap seperti apa!! Marahnya orang baik itu jahat Lay... Apa lagi yang diganggu adalah istrinya, orang yang melebihi nyawa baginya!! Aku tau loyalitasmu tinggi tapi tidak juga melupakan budi baik orang yang pernah menolongmu dulu. Semua keputusan ada ditanganmu Lay, Dan adalah atasanmu tapi Putra adalah orang yang pernah membantumu dulu. Tapi tenang, di dunia ini sudah biasa kacang lupa sama kulitnya.