Putra terbangun karena HP nya berbunyi sedari tadi, dilihatnya Imelda yang masih tertidur nyenyak sambil memeluknya. Dia tidak bisa bergerak sama sekali tapi jika ada yang menelepon jam segini, Putra khawatir itu panggilan penting untuknya. Dia coba meraih HP nya tanpa harus menggerakkan bagian badannya. Imelda tertidur pulas sekali, karena setelah menonton Tari Kecak di Uluwatu menikmati sunset mereka langsung dinner di pinggir pantai dan baru kembali ke Villa Jam 11 malam. Belum lagi olahraga malam yang ditunggu-tunggu Putra seharian ini alhasil mereka baru tidur jam 2 dini hari.
Putra berhasil meraih HP nya, dilihatnya jam 4 pagi. Tertera panggilan tidak terjawab dari Layan. Ada apa dia menelepon sepagi ini, apakah dia menghadapi masalah pikir Putra. Memang setelah Putra balik dari Jerman, dia dan Layan sudah tidak komunikasi. Berita terakhir dari Chan, Layan menjadi sekretaris di ThreeD Company. Sepertinya Putra harus menelepon balik Layan, semoga bukan kabar buruk pikirnya.
Putra mencoba menarik Guling dari samping Imelda dan meletakkan kepala dan tangan Imelda ke guling tersebut. Putra berjalan perlahan ke arah Balkon. Dia menelepon balik Lay.
Hallo!
Hy, Lay? Kamu tadi menelepon ku?
Apa kabarmu Put?
Aku baik, kamu gimana?
Aku baik Put!
Ada apa kamu meneleponku? Sudah lama kita tidak komunikasi!
Put, maafkan aku!!
Ada apa Lay? Kamu terkena masalah?
Tidak!! Tapi aku sekarang bekerja di ThreeD Company.
Aku turut senang, ThreeD Company bukan perusahaan sembarangan. Kamu beruntung bisa bergabung di perusahaan itu. Kenapa kamu meminta maaf padaku?
Aku sekarang sekretaris dari Daniel Bian, Putra tertua Tuan Bian.
Apakah kamu di suruh mencari informasj tentangku?
Ya!! Daniel sepertinya ingin merebut kembali Imelda darimu. Selama ini dia tidak pernah berhenti mencari Imelda. Bahkan dia beranggapan kamu merebut Imelda darinya. Dia tau jika kamu dan Imelda ada di Bali sekarang, dan dia ingin aku menemukan kalian.
Puku!! Putra kaget karena Imelda sudah ada dibelakangnya.
Apakah Dan mencari kita? Kamu lupa janjimu padaku, biarkan aku mendengar pembicaraan kalian.
Putra dengan muka cemas meloudspeaker HP nya, Lay maafkan aku Imelda ingin mendengar pembicaraan kita.
Salam kenal Tuan...
Salam kenal Nyonya, saya Layan sekretaris Tuan Daniel Bian.
Salam kenal Layan, apakah kamu teman Putra?
Iya Nyonya!!
Panggil saja Imelda, kalau kamu temannya Puku, maka kamu adalah temanku juga. Lagian aku pasti lebih muda darimu, panggil saja aku Imelda. Teruskan saja pembicaraan kalian, aku akan menyimak.
Put!!
Tidak apa-apa Lay, aku dan Imelda tidak ada rahasia sama sekali. Apa pun kondisinya Imelda pasti tetap akan mengetahuinya!!
Baiklah!! Dan memintaku mencari tau keberadaan kalian, tapi aku tidak tau apa yang akan dilakukan oleh Daniel. Yang aku tau dia hanya ingin mengambil yang seharusnya adalah miliknya.
Lay, apakah kamu mengetahui sejarah tentang aku dan Daniel?
Apakah Imelda pernah menanyakan hal ini kepada Nyonya Zen?
Aku merasa hal itu tidak terlalu penting, sehingga aku lupa menanyakan pada Ibu.
Saya hanya tau cerita dari Tuan Daniel, jadi saya tidak tau kebenaran cerita ini. Tapi alangkah baiknya jika Imelda coba menanyakan hal ini pada Nyonya Zen terlebih dahulu, agar cerita yang didapat dari saya bisa dicocokkan.
Baiklah!! Aku akan menanyakan hal ini pada ibu nanti setelah pagi. Apakah Puku setuju?
He eh... Putra menjawab sungkan!!
Ayolah Puku, apakah kamu takut aku akan meninggalkanmu setelah tau cerita dari ibu?
Putra melihat ke arah Imelda dengan enggan...
Puku, aku sudah berjanji! Apa pun kondisinya, aku akan tetap disampingmu sampai kamu yang mengusirku... Imelda berdiri dan memeluk Putra.
Lay, kamu sudah tau dimana kami sekarang? Putra bertanya kepada Lay
Sebetulnya belum Put, tapi ada 2 daerah lagi yang belum kami cari informasinya dan aku yakin kalian ada di salah satunya.
Berapa banyak orang yang sudah diturunkan Daniel?
Besok Daniel akan mengirim 100 orang untuk mengitari Bali. Kalian bisa memutuskan keluar/tetap di tempat kalian sekarang. Karena kali ini Daniel bersikeras harus menemukan kalian.
Baiklah!! Terima kasih informasinya Lay... Aku tau ini pasti sulit bagimu, tapi aku sangat berterima kasih padamu karena memberitahuku.
Maafkan aku Put!!
Sudahlah, kamu harus melakukan tugasmu!! Jika bukan kamu maka orang lain yang akan melakukan ini untuk Daniel, aku senang karena kamu yang berada di situ. Karena bagaimana pun Daniel adalah kakaknya sahabat kita Dodzan. Kamu jaga baik-baik Daniel dan Dodzan ya, karena bagaimana pun Dodzan pantas mendapatkan yang terbaik nantinya. Tetaplah berada di samping mereka, dan semoga mereka bisa menjadi lebih baik lagi nantinya.
Terima kasih Put!! Kamu masih tidak berubah, aku berharap kamu dan Imelda bisa bahagia selamanya. Asalkan kalian berdua saling percaya, aku yakin apa pun masalahnya pasti bisa kalian hadapi bersama.
Imelda merasa ada hal yang disembunyikan Putra darinya. Putra terlihat sekali berubah setelah mendapatkan telepon dari Lay.
Puku, apakah ada hal yang kamu sembunyikan dariku?
Tidak ada Iku, hanya saja aku merasa tidak nyaman dengan yang dilakukan Dan padamu.
Kamu tau aku tidak ingin ada rahasia diantara kita berdua, apakah kamu merahasiakan sesuatu dari ku Puku?
Sebenarnya aku mengambil sebuah foto sebelum kita menikah!!
Foto!! Apakah dari buku yang aku baca?
He eh... Aku bahkan sudah lupa, kenapa kamu mengambilnya!!
Sebenarnya aku mencari informasi tentang foto itu, tapi aku belum sempat menanyakan pada ibu tapi aku tau siapa lelaki di sampingmu.
Apakah kamu mengenalnya? Siapa dia? aku juga penasaran siapa dia.
Dia adalah Daniel Bian. Yang menggenggam tangan kananmu adalah Meldyan dan satunya adalah Dan.
Imelda mencoba memahami situasi, berarti dia dan Daniel sudah saling mengenal sejak kecil. Berarti memang ada sesuatu antara dia dan Daniel dulunya.
Apakah kamu mau kopi Puku? Aku buatkan dulu untukmu ya. Imelda berjalan masuk ke dalam Villa.
Putra tau bahwa Imelda menutupi perubahan raut mukanya. Putra tidak bisa membiarkan hal ini mengusik Imelda. Imelda lebih baik tau dari Nyonya Zen dari pada Dan. Imelda tidak mungkin menghindari Dan, dia tau sekali Imelda bukan orang yang suka menghindari masalah.
Putra gelisah, dia tidak bisa kembali lagi tidur. Begitu pukul menunjukkan jam 08.00 pagi, dia berniat segera menghubungi Nyonya Zen.
Imelda tau jika Putra terus gelisah, walaupun Imelda berusaha mencairkan suasana tetap saja Putra tidak seceria kemarin.
Imelda melakukan videocall pada ibunya.
Morning Ibu... teriak Imelda sehingga Putra yang melamun terkejut menoleh ke arah Imelda.
Iku, kamu melakukan panggilan telepon dengan ibu dengan pakaian seperti itu?!
Udah nga' apa2 sini tarik Imelda pada Putra disebelahnya, sehingga Putra refleks menarik selimut menutupi tubuhnya yang hanya menggunakan kaos dalam.
Pagi ibu, lanjut Putra malu!!
Wah, kenapa anak ibu pagi-pagi sudah videocall. Mau buat ibu cemburu??
Apa kabar ibu tanya Putra?
Sehat, bahkan lebih sehat lagi pagi ini melihat kedua anak ibu. Tiba-tiba ibu sangat bahagia pagi ini melihat kalian berdua.
Ibu sudah sarapan belum?
Sudah sebentar lagi ibu akan berangkat ke perusahaan dijemput Pak Bambang.
Ibu, Imel benar-benar senang melihat ibu pagi ini. Tapi ada hal yang ingin Imel tanyakan, tapi tenang saja ini tidak akan berpengaruh terhadap hubungan Imel dan Putra. Imelda hanya ingin mengetahui berita sebenarnya.
Ada apa nak? Kelihatannya ini serius...
Tidak Ibu, ini tentang Daniel. Putra tertua ThreeD Company. Ada hubungan apa sebenarnya antara Imel dan Daniel?
Baiklah! Ibu akan menceritakan masa kecilmu dulu, karena Putra sekarang adalah suamimu yang sah. Sudah waktunya Putra juga tau.
Dulu ayahmu dan ayahnya Dan adalah teman baik. Dulu Dan dan ayahnya Sering sekali main ke sini, karena Dan dulu berteman baik dengan kakakmu Meldyan. Kamu dulu masih sangat kecil dan kamu selalu mengikuti kemana pun kakakmu pergi. Daniel anak yang baik, dia ikut menjagamu dan mengajakmu jika Meldyan tidak mau kamu mengikutinya. Sampailah dimana kamu mengatakan ingin menjadi istrinya Daniel. Kamu menangis minta dinikahkan karena takut nanti Daniel meninggalkanmu ketika dia sudah dewasa. Waktu itu usia Daniel sudah 16 tahun dan kamu baru 5 tahun. Akhirnya demi membuatmu berhenti menangis, kami berpura-pura melakukan pernikahan antara kamu dan Daniel. Kamu berjanji akan tumbuh menjadi istri yang baik dan menjaga kehormatan Daniel. Semuanya baik-baik saja sampailah kejadian hilangnya Meldyan dan ayahmu menemukan bukti ada campur tangan Tuan Bian dalam hilangnya Meldyan. Akhirnya ayahmu memutuskan menyembunyikan informasi tentang kamu yang selamat dari penculikan itu dan menutup semua informasi tentangmu demi menjaga keselamatanmu.