Chereads / CEO Dadakan / Chapter 66 - Pengantinnya

Chapter 66 - Pengantinnya

Putra memutuskan untuk tidak kemana-mana hari ini. Imelda sebenarnya lebih memilih Daniel menemukan mereka dan menyelesaikan masa lalunya. Tapi Putra berpikiran lain. Dia merasa bahwa Imelda sedikit goyah setelah mendengarkan penjelasan ibunya. Bagaimana pun apa yang dipertahankan Daniel benar adanya, dia memperjuangkan pengantinnya? Walaupun itu hanya pernikahan pura-pura berarti memang dulu Imelda menyukai Dan. Putra takut jika ingatan Imelda kembali berarti perasaan Imelda terhadap Daniel pun akan kembali.

Putra memilih berpura-pura tidur setelah selesai menelepon Nyonya Zen.

Puku, apakah kamu tidak lapar? Aku akan turun sarapan dibawah dengan Kak Chan dan Tari!! Apakah kamu benar-benar tidak ingin sarapan?

Aku sangat mengantuk sekarang Iku, bawakan saja beberapa roti dan Jus nanti. Kamu sarapan saja dulu dibawah, aku benar-benar ingin tidur.

Baiklah! Imelda menarik selimut agar menutupi badan Putra, dia mengecup kening Putra dan turun untuk sarapan dengan Chan.

Imel mana Putra!!

Dia lelah dan butuh tidur katanya?

Apakah kamu yakin? Putra bukan lelaki berfisik lemah.

Imelda mengangkat bahunya...

Sweety bisa tolong kamu mintakan saos sambal ke resepsionis!!

Saos sambal?

Iya, aku sangat ingin makan saos sambal...

Baiklah! Kamu tunggu di sini ya!!

Ada apa Imel?

Semalam Layan temannya Putra memberintahu bahwa Daniel mengirim 100 orang untuk mencari keberadaan kita. Aku pun akhirnya menanyakan terkait masa laluku dengan Daniel.

Akhirnya kalian tau?

Apakah kamu sudah tau?

Ya!! Putra pernah memintaku menyelidiki terkait sebuah foto. Dan ternyata itu foto pernikahan masa kecil kamu dan Daniel. Aku mendapat info itu dari Dodzan adiknya Daniel.

Kenapa kamu menyembunyikannya dari Putra?

Putra bukan lelaki egois Imel, dia bukan tipe yang mengambil hak orang lain. Sifatnya yang selalu mengalah bahkan merelakan kebahagiaan dirinya demi membantu orang lain yang membuat aku tidak memberi tahu tentang hal ini. Sedikit banyak dia akan merasa bersalah jika sesuatu hal terjadi pada Daniel.

Tapi aku jelas tetap memilihnya Kak Chan, bagiku Daniel hanyalah orang yang aku kenal.

Karena sekarang kamu masih kehilangan sebagian ingatanmu, apakah kamu yakin setelah ingatanmu kembali, kamu akan tetap memilih Putra? Kenyataannya sudah beda Imel. Bagaimana pun ketika ingatanmu kembali, pilihannya adalah cinta masa kecilmu atau Putra suamimu!! Bukankah sampai sekarang kamu belum mencintai Putra?

Imelda terdiam tidak bisa menjawab sepatah katapun...

Aku belum melihat itu di matamu!! Jadi wajar jika Putra pun sekarang terganggu dengan kehadiran Dan. Kalau memang kamu sudah memutuskan memilih Putra maka ajaklah dia bicara dan yakinkan dia. Kamu tidak tau, Putra adalah orang yang paling sering berkorban demi kebaikan orang yang dia cintai. Sama seperti dulu dia meninggalkan Rania. Bukan hanya karena Rania selingkuh, tapi karena dia merasa dia akan merusak nama baik Rania jika orang tau bahwa Rania memiliki pacar orang biasa sedangkan seperti yang kamu tau, Rania adalah Putri salah satu pemilik saham terbesar ketiga di perusahaan ayahmu.

Imelda merasa sekujur tubuhnya lemas tidak dapat digerakkan. Dia benar-benar bingung.

Saranku selesaikanlah dulu masalah kalian, Putra bukan tipe lelaki lemah tapi dia rela berkorban asalkan wanita yang dicintainya bisa bahagia.

Imelda membawa beberapa roti dan jus sesuai yang diminta oleh Putra. Dia bingung harus bagaimana, setelah mendengar penjelasan Chan tadi. Selama ini dia hanya tau kalau Rania dan Putra berpisah karena Rania selingkuh darinya. Tidak pernah terpikirkan jika Putra juga sengaja meninggalkan Rania karena takut menghancurkan mimpi Rania sebagai bintang film terkenal. Sebenarnya apa perasaan Putra terhadap Rania sekarang? Apakah memang benci atau masih ada rasa cinta? Ah, Imelda malah teralihkan dengan pengorbanan cinta Putra ke Rania. Dia malah tidak fokus ke masalah Daniel.

Imelda meletakkan roti dan jus di meja depan tempat tidur mereka. Perasaannya masih tidak enak mendengar soal Putra dan Rania, dia memilih duduk di Balkon menjemurkan dirinya sambil menutup matanya dengan kacamata hitam. Pikirannya melayang kemana-mana. Dia mencoba mengingat tentang dirinya sendiri, berkali-kali dia bergumam siapa Daniel? Imelda memaksa otaknya untuk mencari ingatan tentang daniel, mencari sedikit saja rasa Daniel di hatinya tapi hasilnya nihil. Dia tidak akan bisa membuktikan ke Putra bahwa dia tidak akan meninggalkannya walaupun ingatannya akan kembali jika dia sedikit pun tidak bisa mengingat tentang masa lalunya.

Imelda memaksa otaknya berpikir sangat keras hingga tiba-tiba kepalanya terasa nyeri. Imelda membetulkan duduknya dan melepas kacamatanya. Kenapa setiap dia berusaha mengingat masa lalunya pasti akan berakhir seperti ini gerutunya. Imelda mencoba berdiri dan bermaksud untuk mandi saja, siapa tau nyeri di kepalanya akan hilang jika dia berendam di bathtub.

Putra sebenarnya tidak tidur sama sekali, dari tadi dia memperhatikan Imelda yang terus bergumam sendiri. Dia masih bingung harus bersikap bagaimana sekarang. Dia tau bagaimana rasanya ketika milikmu di rebut oleh orang lain. Putra selalu menyakini, jika tidak ingin milikmu di ambil orang lain maka jangan pernah merebut milik orang lain. Apakah benar bahwa dia merebut Imelda dari Daniel? Sedangkan dia sama sekali tidak tau jika Daniel dan Imelda pernah melakukan pernikahan pura-pura dimasa kecilnya. Putra betul-betul tidak bersemangat, di raihnya HP di meja samping tempat tidurnya.

Chan, Putra menelepon sahabatnya!!

What's Up Bro?

Kamu sudah pasti tau semuanya dari Imelda kan?

Yah!! Sebagian dari Imelda, dan sebagian aku sudah tau!!

Apakah kamu sudah menyelidiki terkait foto itu?

Ya!! Itu foto ketika Imelda dan Daniel berpura-pura menikah!!

Apakah aku merebut Imelda dari Dan?

Put, come On. This is not your problem...

Imelda adalah istrimu dan dia sama sekali tidak mengingat Dan. Kalaupun sampai saat itu tiba, biarkan Imelda memilih jalannya. Kamu tidak perlu mengorbankan apa-apa, karena sampai waktunya nanti. Mau itu alasannya adalah Dan atau bukan, Imelda mengatakan melepasmu. Kamu bisa melanjutkan hidupmu sesuai dengan rencana awal kita. Tujuanmu di samping Imelda sekarang adalah membuat dia bahagia. Jika kamu sendiri saja tidak bahagia, bagaimana kamu akan membuat Imelda bahagia.

Apakah kamu tau jika tidak hanya dirimu saja yang terluka dan bingung sekarang! Imelda juga bingung, dan dia pasti sedih melihat kamu seperti ini. Jadi dimana tujuanmu berada disamping Imelda untuk menjaganya dan membuatnya bahagia!!

Maafkan aku sampai melupakan hal itu Chan, aku benar-benar Egois karena hanya memikirkan diriku. Aku lupa ada Imelda yang harus kuatkan di situasi seperti ini. Terima kasih brother..

Apakah perasaanmu sudah enakan sekarang? Bagaimana dengan rencana kita hari ini?

Kuatkan pengawalan, jika kita memang ditakdirkan bertemu dengan orang-orang Daniel pastikan Imelda aman. Kita akan keluar sesuai dengan schedule awal.

Nah itu baru temanku, ingat Put. Kamu sekarang Direktur Aaw Group dan Bali adalah salah satu wilayah kekuasaan kita. Aku akan menghubungi I Wayan dulu dan memastikan Imelda dalam pengawalan yang ketat. Kali ini sudah waktunya Daniel tau siapa lawannya sebenarnya.

Terima Kasih Chan, Aku Padamu.. Love You Full ucap Putra...

Ih Najis, aku matikan sekarang teleponnya. Perutku mual mendengar kata-katamu.