pagi itu Mr. Anggo datang kerumah Imelda dengan membawa surat wasiat ayahnya...
"Maaf sebelumnya nak, surat wasiat ini harus dibaca bersamaan dengan surat wasiat ayahmu untuk ibumu, tapi kondisi yang mendesak membuat kita harus membaca punyamu terlebih dahulu"... Apa pun yang tertulis di sini harus kamu jalankan, bagaimana pun, kamu putri tunggal pewaris Aaw Group Company (AGC)... Situasi sekarang tidak baik membuat kekosongan yang begitu lama.... Saya akan bacakan isi wasiatmu!!!
Semua aset rumah, tanah dan apartemen semua akan dialihkan atas nama mu ketika kamu genap berumur 17 tahun yang berarti itu 6 bulan dari sekarang... Sedangkan perusahaan semua saham ayah mu akan dialihkan atas nama mu ketika umurmu 21 tahun yang mana dalam masa tenggang waktu 4 tahun lagi... Sementara waktu semua saham akan dipegang oleh ibumu terlebih dahulu, dan pengambilan jabatan harus segera dilakukan... dalam masa belajarmu, ayahmu meminta agar kamu melanjutkan pendidikan di Sini saja dan selama masa 4 tahun ini, ayahmu sudah menyiapkan seseorang untuk selalu mendampingimu dalam urusan perusahaan... Beliau orang kepercayaan ayahmu, dan kamu harus banyak belajar padanya!!!
imelda hanya termenung, masih mencoba mencerna setiap kata yang diucapkan oleh pengacara ayahnya...
Saya tidak terlalu peduli masalah penyerahan surat menyurat harta kekayaan ayah, tapi terkait orang yang akan mendampingiku, apakah paman tau siapa????!!
Apa paman tau, dia siapa???
Kamu akan bertemu padanya, pada rapat pimpinan Senin nanti...
apa sih paman, kenapa harus rahasia? bukanny aku memang harus tau...
Kamu butuh istirahat dulu Imelda, masih ada waktu 6 hari untuk mu menguatkan hatimu... Paman tau, semuanya pasti berat untukmu... Tapi ini adalah keinginan almarhum ayahmu...
Diusia mudamu, dimana teman2 mu bermain, kumpul, dan mengejar mimpinya... Kamu harus belajar dengan sangat keras, demi mengejar mimpi ayahmu!!!