Di belakang rumah, atau lebih tepatnya halaman belakang rumah Ladur, aku melihat sebuah bangunan kecil dengan sumur di dalamnya. Bangunan yang biasa disebut Kamar mandi terpisah.
Ini mengingatkanku pada masa kecilku, aku tidak pernah berpikir di kota Elf akan memiliki kebiasaan yang sama, atau mungkin karena kota ini berada di daerah perbatasan? Aku tidak tahu, setelah perubahan dunia saat di dunia lain aku biasanya hanya mandi di sungai atau danau, yang setidaknya tidak kotor dan layak di gunakan untuk mandi.
Ketika saya memasuki kamar mandi, aku hanya melihat sebuah sumur dan bak mandi dengan gayung kayu, tidak perlu mengharapkan 'air mengalir dari atas', bahkan tempat untuk menyelesaikan 'panggilan alam' tidak ada di sana.
Lupakan saja, toh aku tidak membutuhkannya, dan jika nanti aku sendiri mendapat 'panggilan alam' aku hanya perlu pergi ke sungai terdekat.
Dengan menggunakan air di bak mandi, aku mulai membasuh beberapa bagian tubuh ku seperti tangan, kaki serta wajahku, mencoba membersihkan darah dan noda lumpur yang menempel di kulit.
Setelah beberapa menit kemudian aku selalu mencuci, namun saat berbalik sesuatu telah menarik perhatian ku.
Tidak ada kejadian aneh atau perubahan ajaib pada lingkungan, aku hanya melihat seorang lelaki yang berdiri membungkuk di samping rumah Ladur, menatap ke rumah Ladur dari balik jendela kaca tanpa bergerak.
Bahkan jika itu siang hari pandangan seperti ini pasti akan membuat orang, apalagi sekarang ini masih tengah malam.
Penguntit? Adalah hal pertama yang ku pikirkan. Tapi itu tidak sampai aku mencoba memperhatikan penampilan pria itu sekali lagi, meskipun tidak terlalu jelas aku masih bisa samar-samar melihat penampilan aneh pria itu.
Pakaian penuh dengan noda darah yang telah kering, kusut, berantakan dan bahkan di beberapa bagian terlihat beberapa lubang.
Ciri-ciri tubuh juga terlihat tidak normal, tubuh kurus, kulit kering dan keriput seolah-olah kurang gizi.
Dan apa yang membuatku merasa paling aneh, aura kematian yang terpancar dari pria itu.
Ketika aku berniat memeriksanya lebih dekat, tiba-tiba sosok pria itu menghilang entah kemana, seolah-olah dia tidak pernah ada di sana sejak awal.
Apa yang terjadi? Ilusi? Tidak, bahkan jika aku terlalu lelah secara mental, aku yakin aku masih bisa membedakan antara ilusi dan kenyataan.
Tetapi jika itu bukan ilusi, lalu apa yang baru saja aku lihat?
Ada beberapa kemungkinan yang dapat aku pikirkan saat ini, seperti kekuatan tembus pandang, sihir angin dan juga ... hantu.
Di lihat dari tempatnya dua yang pertama adalah pilihan yang memiliki kemungkinan terendah, tidak pernah ada sistem kekuatan di dunia fantasi ini yang berkaitan dengan dua sihir itu, kekuatan angin mungkin ada, tapi tidak hingga ke titik membuat casternya melebur dengan udara kosong.
Kemungkinan yang tersisa adalah Hantu, meskipun tidak mungkin terbentuk sempurna tanpa dipicu oleh faktor eksternal, setidaknya aku pernah melihat kasus terkait di dunia ini.
Aku ingat, dimasa depan Ladur mendapatkan kekuatan melalui jalur dewa kematian, yang pada dasarnya ada dalam sistem kekuatan atau sistem sihir yang sama dengan hantu.
Karena itu Hantu adalah pilihan paling mungkin, tapi masalahnya untuk apa hantu itu datang ke sini?
Entah bagaimana aku teringat saat mengobrol sebelumnya adik perempuan Ladur mengatakan, kalau ayahnya sering diam-diam pulang ke rumah di tengah malam.
Ayah Ladur yang diam-diam pulang ke rumah, hantu, dan necromancer yang memberi kekuatan pada Ladur, instingku mengatakan itu semuanya saling terkait.
Tentu saja ada juga kemungkinan kebetulan tapi aku merasa aku tidak boleh mengabaikan instingku kali ini.
Meskipun aku tahu masalah ini hampir tidak ada hubungannya dengan ku, tidak masalah jika aku sedikit mencoba mencari tahu nanti.
Pertama-tama coba tanyakan pada adik perempuan Ladur.
****************
Setelah kembali dari belakang rumah, aku mulai membantu adik perempuan Ladur membuat beberapa olahan makanan ringan, uniknya meskipun masih anak-anak cara penyampaian dan instruksinya cukup mudah dimengerti.
Beberapa kali gadis itu mengoreksiku jika aku salah, tentu saja aku menuruti kata-katanya tetapi kebanyakan aku hanya diam.
"Lakukan seperti ini paman, kamu tekan seperti ini kemudian gulung, lalu olesi dengan cairan kuning ini dan ulangi langkah sebelumnya"
Sekarang mungkin waktu yang tepat untuk ngobrol, biar ku coba tanyakan.
"Ngomong-ngomong gadis kecil, aku ingin bertanya tentang sesuatu kepadamu, aku penasaran, sebelumnya ketika aku baru saja datang ke sini dan mengetuk pintu, kamu bilang kamu berpikir itu ayahmu yang mengetuk pintu, tapi kenapa kamu berpikir begitu?"
Pada pandangan pertama itu tidak aneh, tetapi jika Anda berpikir secara keseluruhan, mengingat betapa dewasanya mentalitas gadis ini tidak mungkin dia berpikir hanya karena dia memiliki kesimpulan 'hanya ayahnya lah yang akan mengetuk pintu di tengah malam', didunia dengan senjata ilegal (sihir) dan monster di mana-mana, tidak mungkin dia akan melepaskan penjaganya begitu mudah.
Pasti ada alasan lain.
"Ini mungkin terdengar aneh, tapi ... Aku hanya merasakan bau paman, sama seperti ketika ayahku datang"
Yup Itu memang terdengar cukup aneh, terutama untuk gadis seusianya.
Kembali ke topik, ketika berbicara tentang bau dalam kasus seperti ini, bau yang dimaksud haruslah bau yang lebih khusus dan bukan bau yang cukup umum seperti bau asam keringat atau bau karena aku belum mandi.
Jika melihat keadaan ku saat ini satu-satunya bau yang aku pikirkan adalah bau darah, tetapi jika hidung gadis ini memiliki kepekaan khusus, itu mungkin bisa jadi bau virtual seperti kematian dan pembantaian.
Sekarang bahkan semakin aneh, ayah macam apa yang selalu pulang ke rumah di tengah malam dengan bau seperti itu?
Di sisi lain ... jika kesimpulan sampai titik ini benar, bau ini telah memperkuat dugaan ku bahwa apa yang ku lihat memang hantu.
Hantu/Undead sebagai makhluk yang seharusnya ada di dunia bawah memang akan selalu memberikan aroma kematian.
Sayangnya aku tidak bisa memikirkan cara untuk mengkonfirmasinya secara langsung, apakah itu memang bau darah atau bau virtual kematian, terutama jika itu yang terakhir.
Bau virtual memiliki konsep abstrak, cukup sulit untuk di ungkapkan dalam kata-kata, satu-satunya cara adalah mencium bau itu sendiri dengan hidungnya sendiri, baru seseorang akan mengerti apa itu bau virtual.
Lupakan, biar aku cari tahudi pertanyaan berikutnya, tetapi pertama-tama buat percakapan alami terlebih dahulu.
"Aku bau? Tidak mungkin, aku selalu wangi, kau tahu"
Niat awal aku ingin bercanda, seperti membuat lelucon kecil, hanya saja untuk beberapa alasan aku bahkan mendapatkan pandangan aneh dari gadis kecil di depan ku ini.
Membuatku ingin mengatakan...
"...Tolong lupakan kata-kataku sebelumnya"
"Pfff ..."
Eh? Dia tertawa, mengapa dia tertawa? mungkinkah lelucon ku berhasil? Entah bagaimana otaknya sedikit lag dan hanya bida merespons sekarang, seperti itu?
"Paman ini sangat aneh, ya?"
"..." Aku merasa baru saja diejek.
"Setidaknya aku tidak seaneh seseorang yang selalu pulang ke rumah di tengah malam, diam-diam bertemu putrinya, tetapi tidak bertemu dengan anggota keluarga lainnya"
Dia tidak mengatakan itu, itu hannyalah kesimpulan dari kata 'diam-diam' yang sebelumnya ia ucapkan, sekarang mari kita lihat bagaimana reaksinya.
"Haha ... paman mungkin benar, meskipun ibu selalu merindukannya setiap malam, tetapi ayah selalu melarang aku untuk memberi tahu ibu dan kakak-kakak ku"
Binggo.
Ternyata memang benar bahwa orang itu tidak ingin anggota keluarganya yang lain tahu. Apakah karena alasan ini juga, mengapa dia hanya mengintip ke luar jendela daripada masuk ke dalam rumah seperti biasa?
Tetapi jika aku mengikuti kesimpulan ini, itu berarti ia juga tidak ingin orang lain tahu dan tidak hanya terbatas pada anggota keluarga yang tidak boleh tahu.
"Tapi kamu memberitahuku"
"Tak masalah, ayah hanya melarang aku untuk memberi tahu ibu dan kakak, dia tidak melarang saya untuk memberi tahu paman"
Melihat ekspresi dan kata-kata itu, apakah dia baru saja membodohi ayahnya dengan permainan kata-kata? apakah dia benar-benar masih anak berusia 10 tahun?
"Tetapi bahkan jika aku memberi tahu mereka, mereka tidak akan mempercayainya"
Tentu saja, tidak mungkin orang yang sudah meninggal akan kembali ke rumah setiap malam, itu hanya akan terdengar seperti cerita horor.
Tapi ada satu hal yang tidak ku mengerti, mengapa Ayah Ladur bertindak seperti itu? Apakah dia tidak ingin anggota keluarga lainnya tahu bahwa dirinya telah menjadi hantu bukannya hidup tenang di nirvana?
Sementara aku masih berpikir, tiba-tiba aku merasakan kehadiran seseorang mendekat dari dalam rumah.
Ketika aku memalingkan muka, aku melihat proses bagaimana Ladur melihat kami berdua dan kemudian berdiri terpaku di antara ruang tamu dan lorong.
Dia berdiri dengan mulut terbuka dan tertutup seolah-olah dia kesulitan mengatakan sesuatu, semua jenis ekspresi yang bisa saya baca di wajahnya, terkejut, marah, bingung, terkejut, dan juga bahagia, bercampur menjadi satu untuk membentuk ekspresi aneh.
"Sedhulur ... Yuzuru ... apa yang kamu lakukan?"
Pada akhirnya hanya kata-kata ambigu yang keluar dari mulut Ladur.
"Kakak laki-laki !! Aku ... aku ... bisa menjelaskan"
Entah bagaimana suasana terasa tidak benar, melihat ekspresi dan percakapan mereka, ini lebih mirip drama tentang seorang kekasih yang dipergoki sedang selingkuh, daripada seorang saudara lelaki yang memergoki saudara perempuannya yang begadang di tengah malam.
Mereka terus saling menatap.
Mungkin aku harus pergi dan tidak ikut campur, lagipula itu masalah keluarga mereka, tidak sopan kalau aku terus mengganggu.
Dan karena Ladur sudah bangun, mungkin aku bisa mandi sekarang.
Di bawah tatapan dua orang yang kehilangan kemampuan berbicara, aku berdiri dari sofa dan berjalan menuju Ladur.
"Ladur, hari ini aku ingin mandi dan tidur di rumahmu, tidak masalah kan?"
Kata-kata saya agak aneh, tetapi aku tidak peduli, hal terpenting yang aku sampaikan telah disampaikan.
"Ah ... ya, tidak masalah"
Mendapatkan persetujuan aku kemudian kembali berjalan ke halaman belakang rumah Ladur.