Tepat setelah mendengar jawab dari pria Magus aku akhirnya menemukan kesimpulan pertamaku.
Sebenernya sebelumnya saat mereka datang mendekat aku sudah mencoba melemparkan mantra "Miss Direction" kepada mereka semua, tapi hasilnya sihir ku tidak bekerja mereka datang ke arah aku dan Laura berdiri tanpa masalah apapun, awalnya aku pikir itu karena sihir ku dibelokkan oleh Magus di sana, sekarang aku rasa itu bukan masalahnya.
Aku tidak berharap skenario terburuk yang telah ku pikirkan adalah skenario yang benar.
Namun, di sini aku mungkin harus mengatakan sesuatu seperti "Binggo" karena aku telah memecahkan masalah, dengan ini aku setidaknya bisa menjawab harapan Laura.
"Laura, maaf untuk mengatakan ini tiba-tiba, tapi pertama aku ingin minta maaf, aku tidak bisa membawa mereka pulang bersamamu"
Ini sedikit membuatku canggung ketika ingin mengatakannya pada Laura.
"Eh? Kenapa? Apa yang salah? mungkinkah kamu sudah tahu sesuatu tentang Nivana?"
Aku sengaja tidak langsung memberi kabar buruk kepadanya agar dia tidak panik, tetapi sepertinya justru permintaan maaf ku yang terlalu tiba-tiba telah membuatnya panik.
"Tenangkan dirimu Laura, biarkan Sedhulur menyelesaikan kata-katanya" Salah satu gadis dalam kelompok Laura, mencoba menenangkannya.
"Alasannya sederhana, karena mereka semua hanya hantu, dengan kata lain mereka sudah mati." Laura sendiri tidak akan bisa menyadarinya, tapi sekarang aku bisa mengatakannya dengan percaya diri.
Mendengar pernyataan putus asa di mulutku, ekspresi Laura langsung terdistorsi, sulit untuk membaca apa yang dia coba ekspresikan dari ekspresinya yang campur aduk.
"Tapi ... tapi ... tapi ..."
Tetap saja tanpa membaca ekspresinya sekalipun, aku masih bisa menebak apa yang ingin diungkapkan Laura, dia pasti memikirkan temannya yang memiliki tubuh 'utuh' tidak seperti hantu lain yang memiliki tubuh transparan, sulit dipercaya bahwa mereka sudah mati .
Bagian itu menipu, aku sendiri tidak mengerti mengapa hal seperti itu bisa terjadi.
"Aku tidak berharap kau akan langsung mempercayai kata-kataku begitu saja. Karena itu, biarkan aku membuktikannya"
Kali ini aku bergiliran menghadap pada empat teman Laura.
"Kalian berempat dari sudut pandang mu, apa rasku?"
"Eh, Manusia kan? Memangnya dalam pandangan mu Laura, Sedhulur terlihat seperti ras yang berbeda!?"
Awalnya Laura tampaknya tidak mengerti mengapa aku mengajukan pertanyaan seperti itu, baru setelah dia mendengar jawaban dari teman-temannya dia melebarkan kelopak matanya dengan heran, dan kemudian menatap ku dengan wajah penuh pertanyaan.
"Sedhulur bukankah kamu Elves?"
Tak lama setelah kata itu diucapkan aku langsung mendapat pandangan tajam dari teman-teman Laura, pandangan tajam ini sama seperti pandangan tidak memgenakkan yang kurasakan ketika mereka menunjukkan ekspresi tidak senang ketika pertama kali melihat ku, dan sepertinya saat itu mereka tidak senang bukan karena aku mengganggu momen reuni mereka, tetapi karena mereka tidak suka melihat seseorang ras manusia berdiri di sebelah temannya dan alasan kemarahan mereka sekarang mungkin karena aku telah menipu Laura dengan kamuflase ilusi.
Aku sendiri hanya sedikit tersenyum melihat reaksi mereka.
Seperti yang aku duga sihir ilusiku memang tidak bekerja pada teman-teman Laura, itu karena pada dasarnya sebagian besar prinsip sihir ilusi tingkat rendah yang aku miliki bekerja dengan mengirimkan data palsu melalui indera penglihatan ke otak, tentu saja untuk hantu yang tidak memiliki otak nyata, sihir ilusi ku tidak akan mempengaruhi mereka.
'Karena sudah seperti ini aku pikir tidak ada gunanya lagi untuk terus menyamar', dengan ide ini dalam pikiran ku, aku kemudian membersihkan ilusi 「Imitation」 di telinga dan bola mataku, sekali lagi memperkenalkan diri pada lima dari mereka.
"Mari aku perkenalkan diriku sekali lagi, namaku Alan Bratha Wecana, ras manusia, seorang magus ilusi." Aku mengatakannya dengan senyum yang menempel di bibirku.
Sekarang saatnya memberi penjelasan.
"Seperti yang bisa kalian tebak, sihir ilusi ini hanya bisa digunakan pada-" Ini tidak keren tapi penjelasan ku harus ku hentikan di sini, aku tidak tahu apa yang harus kukatakan selanjutnya.
Aku mengalami kesulitan memberikan istilah yang tepat untuk mengatakannya, mungkin karena aku belum menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan ini, atau mungkin aku hanya tidak begitu baik dalam biologi dan kimia.
Dalam hal ini, haruskah aku menyebutnya kehidupan organik berbasis humanoid? Makhluk yang terbuat dari karbon? Itu berlebihan, aku sendiri tidak yakin apakah yang terakhir itu benar. Di atas segalanya, aku tidak yakin mereka akan bisa mengerti, mungkin aku juga harus memilih penjelasan dalam kata-kata dan pengetahuan pada tingkat pengetahuan di dunia ini, lalu bagaimana jika-
"-kehidupan berbasis humanoid seperti Elves, manusia atau ras serupa, sihir ilusi yang ku gunakan pada dasarnya memberikan data palsu ke otak melalui mata, karena itu hantu yang merupakan jenis kehidupan yang hanya terdiri dari jiwa tanpa kehadiran tubuh fisik, membuat mereka kebal terhadap sihir ilusi jenis ini "
Aku tidak bisa berbuat apa-apa, itu memang Agak menyebalkan. Kau dapat mengatakan bahwa Element jiwa adalah musuh Element ilusi, untungnya aku membawa gulungan sihir 'Lightning Palm' untuk berjaga-jaga, lagi pula kilat juga merupakan salah satu musuh dari makhluk ataupun Magus yang menggunakan element jiwa atau kematian, jika aku harus berurusan dengan mereka, aku hanya perlu mengeluarkan 'kartu as' ku ini.
"Dengan kata lain, karena sihir ilusi ku tidak bekerja pada kalian berempat, itu berarti kalian sekarang sudah menjadi hantu, itu saja penjelasan ku"
Sulit untuk menjelaskan alasan mengapa tubuh mereka tidak terlihat transparan, karena itu aku akan mengakhiri penjelasan ku di sini, terlepas dari itu semua meskipun ini hanya hipotesis ku aku masih memiliki 'bukti' berupa tatapan tajam yang datang dari para 'hantu' yang lewat, aku rasa mereka semua pasti juga bisa melihat bahwa aku adalah manusia,
Ini adalah tatapan tajam dari sisa-sisa kebencian atas perang besar sebelumnya, yang sepertinya masih belum mati.
Aku bersyukur bahwa aku telah membuat beberapa penyegelan pada ekstraksi pohon dunia, jika tidak keselamatan ku pasti sudah terancam.
Setelah (mungkin) merasa percaya diri dengan bukti aku, para lelaki itu menundukkan kepala mereka dalam diam, mereka mungkin mencoba berpikir dan meratapi kematian mereka sedikit, aku bisa mendengar bisikan lembut seperti 'mustahil' dan menangis dari para gadis.
Pada saat-saat seperti ini, mungkin aku harus memberi mereka waktu- um? Tanpa sengaja aku menyadari sesuatu yang lain ketika memperhatikan sekali lagi ekspresi di wajah mereka.