Chereads / Dungeon Apocalypse: Earth Violates The Rules (Indonesia) / Chapter 23 - Teknologi Seperti Omong kosong

Chapter 23 - Teknologi Seperti Omong kosong

"Luna, rilis Dungeon ke dunia nyata"

Dengan ini dungeon akan bisa dilihat oleh semua orang, pada dasarnya sebagai perlindungan untuk Dungeon rendah, Gaia membuat Dungeon tidak bisa di kunjungi oleh siapapun, bahkan master Dungeon sendiri hanya bisa pergi ke dungeon melalui teleportasi.

Secara default perlindungan ini hanya berlaku selama 30 hari, dan berikutnya mau atau tidak mau Dungeon secara otomatis akan di rilis ke dunia nyata.

Tentu master dungeon bisa merilis sebelum waktu 30 hari, tapi dungeon minimal harus memiliki lantai 1 yang telah selesai di isi monster sebagai syarat.

Ketiak Dungeon munncul pasti akan terjadi keributan di dunyia nyata, lagi pula ini adalah dungeon pertama yang muncul di bumi, sedangkan master Dungeon lain aku bahkan tidak yakin berapa banyak orang-orang yang telah menjadi master Dungeon.

Pemerintah mungkin akan mengerahkan militer untuk melakukan sesuatu pada tempat berbahaya ini, tempat yang memiliki monster di dalamnya.

Tapi aku tidak khawatir mereka akan mencoba menghancurkannya dengan senjata pemusnah massal atau sejenisnya. 

Karena aku... sudah membeli system keamanan dungeon.

Di garis waktu sebelumnya berkat system keamamn tersebut, tidak banyak dungeon yang telah berhasil dihancurkan.

Iru terjadi setelah melihat beberapa contoh Dungeon yang dihancurkan sebagai bentuk pelajaran bagi yang lain, apalagi setiap master Dungeon akan membeli barang atau hendak merilis Dungeon rekomendasi untuk membeli system kemanan terus mucul seperti spam, pada akhirnya hampir semua master Dungeon membeli system keamanan Dungeon, meski mereka harus memakan nasi garam untuk beberapa bulan ke depan, tapi mereka tidak punya pilihan lain.

Sambil menunggu orang-orang beraksi, sekarang aku hanya perlu fokus melatih Elaire dan Shanon tradisi pelayan di bumi, serta menulis buku perkenalan dungeon.

Lima hari kemudian, seperti dugaanku pemerintah telah mengerahkan militer, penduduk di sekitar telah di evakuasi, warga sipil tanpa ijin khusus dilarang mendekat dan barikade militer di dirikan mengelilingi Dungeon.

Di sana juga terlihat beberapa 'perwakilan' dari berbagai negara, serta wartawan lokal maupun wartawan dari luar, tapi karena perubahan geografi membuat beberapa wartawan kesulitan untuk pergi lintas negara, sehingga tidak begitu banyak wartawan yang datang jika dibandingkan dengan skala kejadian dungeon yang telah menjadi pusat perhatian hampir seluruh orang di dunia.

Sekarang mungkin sudah waktunya.

"Alfred"

"Ya master"

"Pergi keluar dan buat mereka tahu bagaimana rasanya dihujani panah sihir"

Lima hari ini aku sudah mengawasi dan menunggu, tapi mereka sama sekali tidak mengambil tindakan langsung.

Mereka malah hanya menjadi pengganggu, ketika sesorang membuka bisnis lalu ada begitu banyak orang mengelilinginya membuat pagar disekitar, apakah itu tidak mengganggu? Menurutmu apakah pemilik bisnis tidak akan marah? 

Tentu saja marah. F*ck, jika terus seperti ini bagaimana bisa pelanggan akan datang. 

Jika aku tidak mengambil tindakan, mungkin bisnis harus tutup hingga tahun depan.

"Oh ya setelah selesai katakan pada mereka 'berhenti menganggu bisnis orang lain, kalian menghalangi penyerang Dungeon yang ingin masuk' kau mengerti?"

"Ya master, hamba mengerti"

"Bagus, sekarang pergi"

Membunuh orang..

Sebenarnya aku bukan tipe orang yang keji, atau orang yang suka membunuh tanpa alasan.

Bagi mereka mungkin tindakanku dapat di golongkan sebagai 'jahat', tapi smua ini kulakukan bukan tanpa alasan, semuanya kulakukan atas dasar demi 'kebaikanku' sendiri.

Aku tidak tahu berapa lama mereka akan terus berkumpul seperti itu, tidak ada jaminan ketika Dungeon lain muncul mereka akan pergi dan berhenti mengepung Dungeon.

Di sisa lain jika aku memeberi mereka tindakan balasan, mereka akan jadi lebih memahami tindakan yang benar terhadap dungeon, dan mereka tidak seenaknya sendiri mengepung Dungeon dan melarang orang mendekat, membuat master Dungeon lain bisa lebih bebas.

Dan nantinya kejadian yang sama seperti garis waktu yang lainnya tidak akan terulang, di mana pemerintah berusaha mengontrol Dungeon dan menganggapnya sebagai aset negara.

Ketika lebih banyak Dungeon bebasa, para penyerang Dungeon bisa menjadi lebih kuat sebelum hewan dan monster legenda muncul, dan mungkin akan ada beberapa orang yang akan menjadi 'pahlawan'.

Jika di lihat dari sisi ini, dapat dikatakan secara tidak langsung aku telah menolong banyak orang, bagi mereka yang terbunuh dan keluarganya aku akan menjadi orang jahat, tapi bagi beberapa orang aku pasntas disebut orang baik.

Baik dan jahat selalu relative.

Di saat aku masih melamun, sekarang Alfred pasti sudah sampai di luar. Aku akan menontonya sebentar.

"Luna, masuk mode pengawasan"

""Masuk mode pengawasan""

Kesadaran ku kembali di tarik ke ruangan lain, namun raungan ini sedikit berbeda dengan raungan pengelolaan, di ruangan pengawasan ini aku melihat banyak sekali layar yang melayang udara, menayangkan setiap abgian sudut Dungeon dari sisi yang berbeda-beda.

"Lina, fokuskan layar di luar Dungeon"

***********

Di luar Dungeon, Alfred melangkah keluar dari Dungeon, dungeon dengan bentuk kastil kecil yang memiiki begitu banyak lumut dan tanaman rambat yang menempel, dengan sebagian tubuh bangunan yang di tutupi gundukan tanah.

'Kakek tua berpakaian butler keluar dari bangunaan aneh', kombinasi yang tidak akan muncul dalam dunia nyata.Pemandangan ini segera menarik perhatian orang-orang di luar.

Para wartawan segera menyalakan kamera mereka masing-masing. Dari pihak militer, mereka segera menyiagakan persenjaan mereka, bersiap terhadap kemungkin yang terburuk yang mungkin terjadi.

Dari jarak 10 m dari Dungeon terhadap barier putih transparan, ini adalah system keamanan Dungeon, bahkan kakek Alfred mengetahui tentang ini, ia kemudian berhenti berjalan sebelum melewati barier.

Alfred menatap sekeliling sebentar dan kemudian mulai mengucapkan mantra. Panah-panah sihir terbentuk di sekelilingnya.

Tidak tahu benda aneh apa yang melayang di sekeliling kakek tua dengan pakaian butler, tapi entah mengapa setiap orang merasa perasaan berbahaya darinya, seoalah memberitahu mereka untuk lebih waspada.

Panah-panah sihir di luncurkan, secara bersamaan orang yang bertugas mengomandoi segera memberi perintah untuk menembak.

Peluru jauh lebih cepat dari panah sihir, jadi peluru sampai terlebih dahulu. 

Tapi tidak seperti harapan mereka saat peluru menyentuh barier anehnya peluru tiba-tiba berubah menjadi transparan, peluru hanya melewati tubuh kakek dan Dungeon seperti menembus udara kosong, seolah semua yang ada di depan mereka hanya ilusi.

Tapi dampak dari panah sihir, segera memberi tahu mereka bahwa ini semua bukan hanya ilusi atau proyeksi.

Ketika panah sihir menyentuh tubuh, panah sihir segera bereaksi seperti membakar tubuh, menciptakan lubang pada tubuh.

Wartawan yang tanggap segera mematikan kamera, militer membuat tembakan peluru semakin intensif, tapi semua itu percuma, peluru hanya menembus Dungeon.

Beribu-ribu tahun peradaban sama seperti omong kosong.