Tak lama, malam tiba. Mesin Greisy sudah siap.
"Perlukah kita berangkat sekarang atau besok?" Tanya Greisy.
"Mengingat kita harus cepat, sepertinya sekarang saja kita berangkat, tetapi kita harus sangat berhati-hati." Kata Gavin.
"Ayo masuk!" Teriak Greisy.
Anak-anak dan Gavin pun masuk.
"Kakek tidak ikut?" Tanya Greisy.
Halu, kakek itu menjawab,
"Aku tahu kalian pasti bisa."
.
.
Akhirnya mereka berangkat.
"Apakah jumlah kita tidak kurang?" Tanya Gavin.
Greisy melihat ke depan, dan menjawab,
"Kupikir begitu, tetapi kita tidak akan ada waktu." Kata Greisy.
.
.
Mereka pun sampai.
"Ayo turun, kita akan selamatkan para pemimpin!" Kata Greisy.
Keempat anak itu pun berpencar untuk menyelamatkan para pemimpin itu.
"Apakah ini ide bagus, untuk memisahkan keempat anak itu?" Tanya Gavin.
"Aku kurang yakin, tetapi ini adalah cara yang paling efektif." Kata Greisy.
Greisy sedang memperkuat mesin pelontar bola sihir itu.
"Sementara mereka membebaskan keempat pemimpin, kamu bisa awasi sekitar mereka dengan sihir Darkness milikmu kan?" Kata Greisy.
"Benar." Jawab Gavin.
Gavin bersiap di balik semak-semak.
"Dark situation.." kata Gavin.
Gelombang kecil sihir Darkness muncul dari sekeliling tubuhnya dan mulai mengawasi sekitarnya.
.
.
"Semoga ini berhasil..." pikir Greisy sambil mengeluarkan keringatnya.