"Semuanyaa!" Teriak Greisy.
"Sudah siap?" Tanya Reese.
"Seharusnya aku yang bertanya itu padamu! Sudah siap untuk berangkat?" Tanya Greisy.
"Tentu!" Seru Liana.
"Ayo..." kata Gavin dingin.
"Akhirnya!" Seru Reese.
Mereka pun pergi dengan mesin itu.
"Kita mau ke mana?" Tanya Aira.
"Entahlah, tetapi yang pasti kita harus segera pergi menjauh dari tempat di mana kita telah diserang. Kita juga harus mencari anak itu." Kata Greisy sambil mengemudikan mesin itu.
"Anak itu?" Tanya Liana.
"Anak yang telah menyelamatkan kita. Dia pasti salah satu dari the choosen one." Kata Greisy.
"Begitu.." jawab Liana.
.
.
"Ngomong-ngomong, mesinmu lebih cepat dari yang kemarin?" Tanya Dalbert yang diikat di sebuah kursi.
"Benar! Aku memodifikasinya!" Kata Greisy senang.
.
.
Liana terlihat sedikit muram. Aira memutuskan untuk bertanya kepadanya.
"Ada apa Liana?" Tanya Aira.
Liana menundukkan kepala.
"Apakah ada sesuatu?" Tanya Aira lagi.
Liana terlihat terkejut,
"Eh? Oo... anu.. tidak apa-apa." Katanya.
Aira merasa bahwa Liana sedang menyembunyikan sesuatu, tetapi Aira tidak ingin membongkarnya di depan semuanya. Aira memutuskan untuk mencari waktu lain.