Sementara mereka sedang mencari anak itu, pihak Darkness sedang berbincang.
"Begitu ya... the choosen one.." kata seorang lelaki berambut hitam. Ia membawa sebuah pedang di punggungnya.
"Benar, maaf jika aku tidak berhasil membunuh mereka, padahal mereka ada di depan mata." Kata Mysterious Assassin.
"Tenang saja... Mysterious, kita harus tenang. Mungkin kita harus menodai kristal itu sepenuhnya. Kita belum sepenuhnya menodainya. Hanya sebagian besar hingga sihir Lightness tidak bisa dipakai. Tetapi, untuk menodai seluruhnya, hanya beberapa orang yang terpilih yang bisa melakukannya." Kata seorang lelaki dengan jubah hitam.
"Calmness wizard... benar juga katamu." Kata Mysterious Assassin.
"Aaah... berarti kita harus melakukannya?" Kata seorang gadis berambut pirang. Ia membawa sebuah kapak besar.
"Hm.. sebentar. Biar aku pikir dulu." Kata lelaki dengan pedang itu.
"Ayolah, Leadership Swordman, kamu selalu berpikir panjang." Kata gadis berambut pirang itu.
"Thoughness Axe, seorang pemimpin harus memikirkan banyak hal." Kata Leadership Swordman.
"Tenang saja, Leader, kita pasti bisa." Kata Calmness Wizard.
Leadership Swordman berpikir sejenak, lalu ia mulai berbicara lagi,
"Bagaimana dengan kabar ke 4 pemimpin Lightness? Apakah ada gerak-gerik mencurigakan?"
"Tidak ada." Jawab Mysterious Assassin.
"Sudahlah, jangan terlalu curiga... mereka sedang dikurung sekarang di kamar mereka masing-masing.." keluh Thoughness Axe.
"Bagaimana jika selama ini kita terlalu lengah?" Tanya Leadership Swordman.
"Benar juga.." kata Mysterious Assassin.
"Tenang saja, tenang saja, kita harus tenang, atau semuanya akan kacau." Kata Calmness Wizard dengan sangat tenang.
"Mungkin, kita harus menugaskan mereka sekarang." Kata Leadership Swordman.
"Baiklah" sahut mereka semua.
.
.
Leadership Swordman tersenyum,
"Kita akan menodai kristal utama seluruhnya! Lightness akan musnah, dan damai akan datang!" Kata Leadership Swordman.