Chereads / Hijrah (revisi) / Chapter 7 - keluarga 3 (past)

Chapter 7 - keluarga 3 (past)

*

*

*

Setelah beberapa tahun ayah ku menghilang seperti ditelan bumi entah kemana tanpa berita dan tanpa kabar darinya,

hingga akhirnya ayahku pulang kembali kerumah setelah sekian lamanya,

waktu itu aku sdh berusia 8 tahunan.

aku dan kedua abangku sangat bahagia dengan kepulangan ayah kembali kerumah.

karna sudah lama kami  merindukan sosok ayah yang tiba-tiba menghilang begitu saja dan sekarang telah kembali.

tapi walaupun ayahku sudah kembali, aku dan kedua abangku masih tetap jarang berkumpul dengan ayah, bahkan hanya untuk sekedar bertegur sapa dan bertanya basa basi seperti ayah lagi nonton film apa?

ayah sudah makan belum?

ayah mau pergi kemana?

atau sebaliknya!!!!

bukan karna terjadi suatu masalah. hanya saja ayahku memang jarang berkomunikasi dan lebih suka menyendiri, yah bisa dibilang introvert. gak terlalu suka berkumpul bersama keluarga untuk bersenda gurau.

sebenarnya aku juga bingung gimana cara ayahku bisa bebas dari kejaran aparat kepolisian, tapi ibuku bilang bahwa ayahku bisa bebas karena pergantian jabatan polisi setiap tahunnya dan kasus ayahku juga sudah terlalu lama,

jadi itu sebabnya kasus kejahatan ayahku sudah ditutup oleh pihak kepolisian.

saat kembalinya ayahku kerumah, saat itulah jeritan pilu kisah penderitaan dalam hidup ku semakin bertambah, keluarga ku setiap hari semakin jauh dari kata harmonis yang ada hanya amarah dan teriakan yang terjadi setiap harinya.

awalnya sih biasa biasa aja tapi lama kelamaan malah keluarga ku jadi penuh kebencian dan emosional. membentak dan berlaku kasar sudah menjadi biasa didalam rumah ku, bisa dibilang makanan sehari-hari.

kerjaan ayahku hanya bisa marah marah ke semua orang, dan lebih buruknya lagi adalah ayahku berjualan miras, obat obatan terlarang + jadi rentenir

ayahku menambahkan barang dagangan haram itu dirumah kami entah bagaimana caranya ayahku bertransaksi soal barang haram itu, karna kami belum pernah melihatnya secara langsung,

ayahku dan konsumennya biasa bertransaksi di luar rumah

minuman beralkohol😪 atau sering di katakan "miras" minuman keras dan obat obatan terlarang itu membuat kami sekeluarga merasakan resah yang sangat amat mengganggu tapi ibuku hanya bisa menerima tanpa melawanan. ibuku mana bisa menolak karena perangi ayahku yang buruk suka marah dan selalu ingin di turuti apa maunya. jika pekerjaan nya di halangin itu hanya akan berdampak buruk bagi ibuku, di pukul, dibentak. itu sebabnya ibuku hanya mengikuti semua apa mau ayahku.

orang tua ku sejak saat ini sudah mulai berjualan minuman keras dan obat-obatan terlarang tersebut, tanpa takut dosa mereka berjualan.

dan memberi anak anaknya makan setiap hari dari uang haram itu.

ingin rasanya aku menolak tapi aku juga gak bisa berbuat apa apa karna aku sendiri pada waktu itu masih sangat kecil. dan juga tak begitu paham sama barang barang haram ini.

aku juga belum bisa mencari uang sendiri. jadi apa boleh buat aku bersama dua Abangku hanya bisa menerima semua yang terjadi.