tanpa sengaja Amira melihat sekilas senyuman yang terlukis di wajah Reyhan, bibir tipis dan merah muda, dan hidung yang sangat mancung bak perosotan anak TK, begitu juga alis tebal dan lesung Pipinya yang dalam, walau sekilas senyuman yang begitu manis itu sangat membekas di kepala amira.
tanpa disadari Amira begitu kagum sama laki laki ini tidak hanya rupawan tapi juga baik hati, dan mau menolongnya. seulas senyuman muncul di wajah Amira. entah apa yang ia pikirkan saat itu yang pasti Amira merasa begitu gembira.
baru saja Yuli masuk ke dalam kelas, Yuli sudah melihat keanehan dari teman sebangkunya itu. dengan dahi yang mengkerut dan menaikkan salah satu alisnya yuli bertanya, kamu kenapa senyum senyum sendiri mir?
eh yuli udah datang, enggak kok Yul bukan apa apa. Amira langsung mengalihkan pembicaraannya, kamu udah ngerjain PR menggambar desa Yul?
belum selesai mir, emangnya kamu sudah.
sudah di pastikan 90% kelar.
lah kok 90 mir, 10% nya gimana?
tinggal di warnai sedikit lagi dongg. dengan bangga Amira mengucapkannya.
eleh kamu mir gitu aja songong bener sih, nanti bantu aku yah buat ngerjainnya.
oke siap nanti kita kerjain bareng aja gimana?
ide yang bagus mieđź‘Ť