๐๐๐๐๐๐
setelah mengetahui semua itu abang kedua ku hanya merespon dengan sebuah senyuman kecil di bibirnya. biar rudi yang menyelidiki nya Bu, kata Abang ku.
kami semua selalu mencari kesempatan untuk langsung memeriksa hp ayahku, tapi tidak semudah itu karena hp ayahku selalu di bawa kemana pun dia pergi.
cklek...
ayahku membuka pintu rumah setelah pergi dari luar yang katanya dari pasar tapi entah itu benar atau tidak, dia berjalan masuk dan meletakkan hpnya di atas meja lalu pergi ke dapur.
ini adalah kesempatan yang kami tunggu-tunggu jadi kakakku langsung mengambil hp tersebut dengan cepat.
Abang Rudi membuka hp ayah ku yang ternyata ditinggalkannya di atas meja dan Abang Rudi langsung membuka dan melihat panggilan terakhir, lalu menyimpan nomor itu di hpnya lalu meletakkan nya kembali dan pergi.
kami sedang menunggu waktu yang tepat disaat ayah ku tak ada dirumah,
tuuuuttttttttt....
tuuuuttttttttt....
tuuuuttttttttt....
halo, ?????????
kaget ternyata ini memang benar-benar nomor wanita itu.
Tut.. Abang rudi langsung mematikan telpon tersebut.
Amira , Rudi dan ibu benar-benar syok melihat kenyataan itu bahwasannya ayahku memang benar selingkuh sama wanita lain.
ibu hanya diam entah memikirkan apa tapi matanya sangat menggambarkan hatinya yang kosong, serta sakit dan kecewa.
aku tahu setelah kejadian yang menyakitkan ini, setiap malam ibuku diam diam selalu menangis di dalam kamar nya tanpa mengeluarkan suara.
tidak ada suara menangis setiap malam tapi mata ibuku pasti sedikit bengkak di pagi harinya. itu yang membuat ku curiga bahwa ibuku pasti habis menangis.
aku benci ayah ku, aku muak dengan dirinya yang tak tahu diri itu.
pada kenyataannya tidak hanya selingkuh tapi ayahku juga tidak bekerja untuk memberi nafkah pada keluarganya,
bahkan ibuku yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. tapi apa balasan yang ibuku dapat,
dia menggunakan uang tersebut untuk bersenang senang bersama wanita lain bukankah itu membuat ku merasa jijik sungguh menjijikkan ayahku itu.
BEBERAPA TAHUN YANG LALU
dari kecil saat umurku masih sekitar 5 tahunan aku jarang sekali melihat ayahku ada dirumah,, bukan karna dia bekerja diluar kota, tapi dia bersembunyi dari kejaran aparat kepolisi selama 4 tahun,
4 tahun bukanlah waktu yang singkat tapi itulah yang terjadi, ayahku adalah mantan narapidana,
yah dia adalah buronan polisi selama empat tahun.
selama itu juga aku tak pernah bertemu dengan nya paling hanya beberapa jam saja lalu dia pergi lagi entah kemana.
entah itu kasus apa aku juga gak tau apa penyebab ayahku dikejar kejar polisi apa kesalahan yang membuat dia harus berurusan dengan Rana hukum.
yang aku tau jika berkaitan dengan polisi dan hukum itu bukanlah sesuatu yang baik, jadi aku tak memperdulikan hal itu.