Chereads / Hijrah (revisi) / Chapter 3 - pacar

Chapter 3 - pacar

setelah Amira dan serlina kembali ke kelas, ternyata pacar ku sudah ada di depan kelas sambil berbincang sama temen sekelasku.

kak Leo adalah pacar ku yang tak sengaja aku terima hanya karena sebuah perjanjian,

aku tersenyum sendiri setiap mengingat hal ini, menurut ku agak konyol sih Nerima cowok kyk gini hanya karena sebuah janji๐Ÿ˜….

awalnya dia nembak aku,

kamu mau gak jadi pacar aku?,

awalnya aku berpura-pura gak tau dan langsung mengalihkan pembicaraan setiap dia berbicara mengarah kesana. tapi dia terus mencoba sampai suatu hal terjadi.

saat dia nembak aku lagi dan lagi,

Amira mau kah kamu jadi pacar aku?

tanpa berfikir panjang aku mengucapkan kata kata yang tak pernah terpikirkan oleh ku sebelumnya.

aku bakal terima kakak kalau nanti aku lulus masuk ke SMA kakak, maksudnya SMA negeri yang ada di daerah ini, jawabku.

iya baiklah, ucap kak Leo

kak leo adalah kakak kelas ku pada saat di sekolah,

umur kak Leo 1 tahun di atasku, pada saat itu aku masih di kelas 3 SMP. sedangkan kak Leo sudah berada di kelas 1 SMA.

Amira janji bakalan Nerima kakak kalau Amira sudah masuk di SMA itu, ๐Ÿค

tapi ingat janji kamu ke aku yah dek jangan sampai kamu mengingkarinya.

iya kak Amira janji kok.

oke tenang saja kamu tinggal membuktikannya pada kakak. setelah kelulusan SMP ternyata Amira beneran lulus masuk ke SMA negeri.

mulai saat itu Amira dan kak Leo resmi pacaran.

walau pada awalnya niat ku memberikan janji itu supaya kak Leo berhenti mengutarakan keinginannya untuk mejadikan aku sebagai pacarnya. tapi malah janji itu lah yang membawaku dan kak Leo jadi sepasang kekasih.

hei lama banget sih kekantinnya, aku udah lama tauk nungguin. iya iyalah kak lama Kitakan makan disana.

lanjut kak leo sambil memegang gitar yang selalu ia bawa ke sekolah setiap hari. Amira, serlina, Dodi, dan eja mulai bernyanyi menikmati irama musik yang kak leo mainkan sampai tak terasa jam istirahat sudah habis.

dek Amira aku masuk kedalam kelas dulu yah, ucap kak Leo.

iya cepetan sana nanti telat loh๐Ÿ˜Š

iya sayangku daahhh...๐Ÿ˜˜

๐Ÿ˜…heh dasar bucin bucin ini disekolah keles๐Ÿ˜‚

pergi sana hus hus..

hahaha iya iya sayang๐Ÿ˜‚ ๐Ÿ‘‹๐Ÿ‘‹๐Ÿ‘‹ Leo melambai sambil berlari menjauh.

setelah beberapa jam kami belajar akhirnya jam pulang sekolah tiba,

teng...

teng...

teng...

lonceng berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar sudah berakhir.

semua murid berhamburan keluar kelas satu persatu untuk pulang kerumahnya masing-masing hingga sekolah seketika menjadi sepi.

sepulang sekolah Amira, serlina, Dea, dan Ana biasanya gak langsung pulang kerumah, kita kumpul di persimpangan jalan dulu,

kalo gak mojok yah ghibahin orang yang lewat.

Dea, eh lihat tuh gendut banget yah kasihan motornya bawa beban berat, ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ iyayah aku jadi kasihan sama motornya jawab ana.๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

Ana, eh itu kok aneh yah naik motor tapi badannya miring miring begitu.๐Ÿ˜‚ gak keseleo apa tuh pinggang. kami semua tertawa.

sekolah sudah sepi nih yuk kita pulang aja, serlina menyalakan motor, aku duluan yah manteman,

amira pulang bareng sama Dea karna Amira belum ada keberanian untuk menjalankan motornya sendiri, jadi Amira setiap hari selalu nebeng sama dea.

sedangkan Ana pulang menggunakan motornya sendiri.