Chereads / 365 Hari Bersama Sahabat Nabi / Chapter 30 - Hari Ke-30

Chapter 30 - Hari Ke-30

Fatimah Az-Zahra

Menyusul Kepergian Ayahnya

Setelah Rasulullah wafat, Fatimah jadi pemurung. Dia banyak melamun. Dia sering menziarahi makam sang ayah. Ia mengambil tanah kubur dan menaburkannya ke wajah sendiri. Kemudian dia berdiri dan menatap tajam seolah-olah mengucapkan salam perpisahan. Terkadang dia menciumi, menatap dan memeluk anak-anaknya seakan-akan tidak akan bertemu lagi.

Enam bulan setelah Rasulullah Wafat, Fatimah jatuh sakit. Fatimah tidak bisa kemana-mana. Ali mendampingi, menghibur dan merawatnya.

Mengetahui Fatimah sakit keras, khalifah Abu Bakar segera menjenguk. Abu Bakar menemui Fatimah dan meminta maaf ihwal permasalahan harta warisan. Fatimah memaafkan.

Fatimah mewasiatkan beberapa hal kepada suaminya menjelang ajalnya. Wasiat itu hanya ingin diketahui oleh suaminya. Ali duduk di dekat kepala Fatimah. Kemudian dia menyuruh semua yang ada di rumah itu keluar. Ada tiga wasiat yang Fatimah sampaikan kepada suaminya. Pertama, Ali menikahi Umamah binti Abu Ash, putri kakaknya (Zainab). Fatimah berkata, "Dia seperti aku dalam rasa sayang dan belas kasih terhadap anakku."

Wasiat kedua, agar Ali menyiapkan keranda untuknya seperti yang pernah diutarakan pada Asma binti Umais. Sebelum sakit parah, Fatimah pernah menyampaikan keinginannya agar dibuatkan keranda seperti kebiasaan orang Habsyi. Keranda dibuat dari kayu ditutupi dengan kain lebar dan tebal. Fatimah ingin dibuatkan keranda seperti itu karena malu jika nanti bentuk tubuhnya terlihat hanya terbungkus kain. Fatimah meminta Ali agar membuatkan papan alas, ditambahkan dengan penyangga-penyangga untuk menopang pelepah kurma di atasnya. Setelah itu bagian atasnya ditutupi dengan kain.

Wasiat ketiga, lagi-lagi karena rasa malunya yang demikian besar, Fatimah berwasiat agar dia dimakamkan saat malam hari di pemakaman Baqi'.

Putri Rasulullah ini menghembuskan nafas terakhir di pangkuan suaminya. Dia wafat dalam usia 29 tahun, hari Selasa, bulan Ramadhan tahun 11 H.