Semua pasukan Ex-SK bahkan Zen hanya merasa kebingungan melihat apa yg terjadi.
Sekaligus merasa bersyukur.
' Rumah Ray '
Kakek Ray sudah tidak terlihat lagi dan menyisakan pakaiannya.
Air mata tak henti henti menetes dari Wajah Ray. Steve yg melihat hal itu, berusaha menenangkan Ray.
" Aku minta maaf, aku yg menyarankan untuk menggunakan pedang itu, aku tidak tahu dengan System' dari pedang itu.. " Steve menundukkan kepalanya di depan Ray.
" Tidak , yang Anda lakukan benar. tanpa menggunakan pedang itu kakek tidak mungkin bisa menang melawan Satan " Ray mengusap air matanya dan menyuruh Steve untuk mengangkat kepalanya.
" Dan , ini adalah pengorbanan besar bagi kakek, aku tidak mungkin menyia-nyiakan pengorbanannya. Bagaimanapun juga aku pasti akan menyelesaikan misi itu " Ray bersikap tegas dan meninggalkan kakeknya di dalam kamarnya.
Ia membantu Steve untuk berjalan dan berkeliling mencari yg masih selamat.
Keberuntungan bagi Krielly karena kawasan rumahnya belum tersentuh oleh monster. dan ia masih selamat. karena Rumah Krielly terbilang jauh dari gedung putih.
Ray dan Steve mulai menyusuri satu rumah kerumah yg lain, sekitar Puluhan Orang yg mereka temukan dalam keadaan selamat.
dan akhirnya Ray ,Steve ,dan beberapa orang yg selamat tiba di gedung putih. Disana terlihat juga puluhan orang termasuk Zen.
Zen yg sedang duduk di salah satu puing bangunan menyadari kedatangan Mereka, ia segera menghampiri.
" Ayah, apa kau baik baik saja " Zen dengan penuh kecemasan.
" Yah, sepertinya hanya kaki, dan leherku saja yg bermasalah. " Steve menjelaskan.
" Ray, terima kasih telah membawa ayahku, " Zen.
" Tidak, Seharusnya aku yg berterima kasih ,karena ayahmu lah kekacauan ini berakhir " Ray mengungkapkannya dengan ekspresi datar.
mendengar perkataan Ray para masyarakat dan pasukan Ex-SK yg selamat mengucapkan terima kasih secara bersamaan.
tidak lama datang sekelompok pasukan besar mendekat pada mereka. dan ternyata mereka adalah pasukan bantuan dari Ex-SK Kota Cytius yg merupakan kota tetangga Flots. Yah walaupun mereka belum tentu bisa berbuat sesuatu di hadapan monster itu.
Steve kemudian menyuruh salah satu prajuritnya untuk membantunya berjalan menuju pasukan itu. Mereka mulai berbincang, Steve menjelaskan tentang apa yg terjadi , yah walaupun yg ia ceritakan adalah setengah dari kebenaran. ia hanya mengatakan ia berhasil membunuh Satan.
Beberapa menit sebelumnya. Di kediaman Ray.
" Apa ini...!!? " Satan kebingungan dengan penghalang di sekelilingnya.
Seketika Satan yg ada di dalam Penghalang itu menjadi cahaya biru menyala dan terserap kedalam pedang kakek Ray. Bersamaan dengan terserapnya Satan pedang itu juga langsung berubah bentuk dari yg sebelumnya pedang dengan dua mata pedang , kini berubah menjadi menyerupai samurai , dibagian sarung dan pegangannya berwarna hitam dengan sedikit artefak biru dan simbol api biru di sarungnya. mata pedangnya berwarna biru terang dengan aura aura api biru di sekelilingnya.
Tapi seiring dengan hal itu , Ray menyadari ada hal aneh terjadi pada kakeknya, yakni salah satu jarinya perlahan menjadi abu.
Ia segera menghampiri kakeknya.
" Kakek, ada apa dengan jarimu.. ? " Ray bertanya.
Dengan sigap dan terlihat terburu buru Kakek Ray memegang tangan Ray dan memberikan pedang itu padanya.
" Ray dengar, ini mungkin terakhir kalinya kau melihatku jadi aku ingin memberikanmu sebuah misi, misi ini bukan hanya permintaanku tapi atas nama seluruh anggota keluarga yg memiliki nama Reinhard , selebihnya aku sudah membuat persiapan apabila hal ini terjadi jadi ambillah ini dan
' UBAH SYSTEM NEGERI INI ' .... " Kata kata terakhir kakek Ray kemudian seluruh tubuhnya mulai berubah menjadi abu.
" Kakeeeeeekkk !!!! " Ray berteriak menyaksikan kakeknya berubah menjadi abu.
Walaupun Steve ada disana tapi ia hanya bisa terdiam menyaksikan kakek Ray menjadi abu.
Ray kemudian memegang erat pedang itu, dan menyadari ada sebuah kertas di pegangannya.
Kertas itu berisi tulisan tangan langsung kakek Ray.
Ray tidak sempat membacanya dan langsung dikejutkan dengan seorang pria mendekat dengan luka di sekujur tubuhnya , kaki kanannya pun sudah terpotong.
pemuda itu meminta pertolongan dari Ray dan Steve. Ray langsung menyimpan kertas itu kedalam sakunya dan berusaha menolong orang itu, namun sebelum Ray mendekat pria itu sudah meninggal.
dengan sedih hati Ray kemudian mendekati Steve, ia duduk di dekatnya sambil bersandar dengan air mata yg tak berhenti mengalir.