Sesampainya di luar ternyata hanya beberapa anak yg sedang bermain petasan.
" Bermain petasan dalam kondisi seperti ini, kita bahkan belum tahu bahaya apa yg akan datang " Gumam Ray.
Ia kemudian kembali mengingat tentang mimpinya itu, Ia masih merasa bingung.
Tiba tiba suara Satan kembali terdengar di kepala Ray.
" Kau sepertinya tampak bingung dengan yg kau kira mimpi itu.. "
" Kau, jadi maksudmu ini bukan mimpi " Ray terkejut.
Tiba tiba seseorang memegang pundaknya dari belakang.
" Ray kenapa kau berteriak..? "
Ray lalu menengok ke belakang dan ternyata itu adalah Krielly.
" Oh Kriel ,aku baik baik saja " Ray tampak masih kebingungan.
" ngomong ngomong, Dimana Zen..? " Ray kembali bertanya.
Ia merasa penasaran karena ia belum melihat Zen.
" Oh, soal itu, Zen pergi bersama ayahku , katanya sedang mengurus sesuatu " Krielly menjelaskan.
" Hm, kalau begitu aku juga ingin pergi ke suatu tempat " Ray.
" Baiklah " Krielly.
Ray segera meninggalkan rumah itu dan menuju ke gudang zardan. seperti yg diperkirakan Ray , gudang zardan belum sepenuhnya di tinggalkan. Dan sebagian kecil dari Pasukan Ex-SK masih ada disana termasuk Steve.
Ray kemudian mendekati Steve dan menyapanya.
mereka berdua duduk di sebuah gerobak yg terbalik.
" Tuan Steve, Aku ingin menanyakan sesuatu "
Ray terlihat serius.
" Yah tentu saja, Selama pertanyaannya masuk akal " Steve tertawa ringan.
" Apa anda pernah mendengar , ada manusia yg bisa mengendalikan kekuatan iblis..? " Ray bertanya.
Dengan apa yg dikatakan oleh Ray membuat Steve sedikit mengerti dengan keadaannya.
" Ray , Apakah kau adalah Satan " Steve mengumpulkan keberanian untuk bertanya.
Ray terus menatap kebawah dengan matanya yg seakan tak peduli dengan semuanya.
Setelah beberapa saat terdiam Ray kemudian tersenyum dan tertawa.
" Apa yg anda katakan, itu sangat lucu kenapa kau mengira aku adalah Satan ".
Beriringan dengan Tawa itu, Steve melihat ketidak serasian Mata dan Tawa itu. Dengan tatapan itu seakan memberi tahu bahwa yg ditanyakan nya itu benar ditambah mata birunya yg menambah efek ketakutan pada Steve.
Steve menggaruk kepalanya dan berkata.
" Haha, itu adalah lelucon baruku... "
Steve ikut tertawa walaupun bisa dilihat bahwa tawanya itu tidaklah mewakili perkataannya. terlihat itu adalah tawa yg dipaksakan.
Ia kemudian Berhenti menggaruk kepalanya.
" Tentang pertanyaanmu tadi, sepertinya itu mustahil, bahkan setahuku penyihir sekalipun tidak bisa melakukannya " Lanjut Steve.
Sekali lagi Steve melanjutkan perkataannya.
" Kau akan Berangkat besok kan... Aku seratus persen mendukung niat kakekmu tapi disamping itu, aku khawatir dengan Zen "
" Jika soal itu , tenang saja Aku pastikan ia akan baik baik saja, Mengingat tekadnya untuk menyelesaikan misi darimu itu lebih kuat dari siapapun ".
" Lalu bagaimana dengan lukamu..? " Ray bertanya.
Melihat perhatian padanya dan kebencian Ray pada iblis, Steve sangat yakin bahwa Zen akan baik baik saja jika bersamanya.
Steve menatapi Kakinya.
" Ah, aku baru ingat, prajurit dari Cytius pernah mengatakan bahwa di tempatnya ada sebuah Rumah Perawatan yg cukup bagus, jadi sepertinya kita bisa berangkat bersama besok, lagipula untuk ke pulau Neon kau harus melewati Cytius " .
" Lalu bagaimana dengan komandomu..? " Ray kembali bertanya.
" Kalau soal itu, aku sudah mengundurkan diri sebagai Komandan Ex-SK. mengingat kondisiku yg seperti ini, dan Wakil komandan Zian sampai sekarang belum ditemukan. Tapi tidak perlu khawatir, Aku jamin komandan barunya sangatlah bisa di percaya. Ia berasal dari keluarga Honhel salah satu keluarga yg sudah mengabdi kepada pasukan Ex-SK Flots sejak generasi pertama " Jelas Steve.
Sambil Beranjak Pergi Ray melambaikan tangannya pada Steve dari belakang.
" Kalau begitu syukurlah, Sampai ketemu besok ".
Ray meninggalkan Steve dan pergi.
Di sepanjang perjalanannya Beberapa orang terlihat berusaha menghindar dan merasa aneh pada Ray. Penyebab utamanya adalah matanya yg berwarna biru.
Akhirnya ia sampai di kediaman Krielly.
Terlihat Zen dan Ayah Krielly sudah ada disana.
" Ray kau dari mana saja..? " Zen bertanya.
" Aku baru saja bertemu dengan ayahmu, katanya ia akan ikut dengan kita besok ke Cytius. Disana ada Rumah perawatan yg mungkin bisa merawat ayahmu " Ray memberitahu Zen.
" Oh, benarkah tapi ia tidak pernah memberitahuku " Dengan wajah muram ia menyilangkan tangannya kedada.