Chereads / Revolution's / Chapter 5 - "Satan" Sang Raja Dari Semua Raja Iblis

Chapter 5 - "Satan" Sang Raja Dari Semua Raja Iblis

Ray dan Kakeknya sangat terkejut melihat orang yg mencekik Steve adalah orang dengan penampilan sangat mirip dengan Kakeknya Ray. Jika dilihat dari dekat orang itu memiliki aura berbeda berupa hawa panas dari tubuhnya.

" hahahaha , Aku sudah menghabisi tuan Beumaister dan selanjutnya adalah kau tuan Reinhard " orang itu mengepalkan tangannya dan api biru keluar dari genggaman tinjunya.

ia kemudian melemparkan Steve ke samping Ray.

" Ohh aku belum memperkenalkan diri, Namaku Satan akulah jendral utama untuk tuanku Mist, aku diperintahkan untuk membunuh semua keturunan Seven Knight "

Kini ia berubah dari bentuk, yakni melelehkan tubuh sebelumnya.

Berkobar lah api biru yg menyerupai manusia itu.

Kakek tanpa basa basi langsung menghunuskan pedangnya dan mengarahkannya pada Satan.

keduanya mulai bertarung. Kakek menyerang dengan pedangnya tapi serangannya menembus api itu.

Ray yg melihat pertarungan itu Merasa takut sekaligus khawatir pada kakeknya.

Dan tanpa di sangka sangka Steve yg terkapar di lantai masih bergerak , ia berusaha berdiri, walaupun ia hanya bisa berlutut karena salah satu kakinya terbakar api biru itu.

Ray mengumpulkan keberaniannya dan berusaha menolong Steve.

" Ray Apa yg kau lakukan, cepat lari..!! " kakek nya memberi peringatan.

dengan berusaha keras Ray berhasil membawa Steve keluar melewati pintu belakang. sementara ia menahan Satan sendiri , walaupun ia tahu tidak bisa menang.

" Nak Ray.... te..terima kasih kau menolongku, tapi kau juga harus menolong kakekmu, ia dalam bahaya yg dihadapinya adalah Satan Raja dari semua Raja iblis.... U..untuk mengalahkannya itu terbilang mustahil " Walaupun tersendak sendak Steve memberi tahu Ray.

" A..ada sebuah pedang yg diturunkan di keluargamu, ambillah pedang itu,menurut rumor pedang itu adalah pedang spesialis Segel, de..dengan pedang itu mungkin saja bisa menyegel Satan " tambah Steve.

Ray langsung mengingat pedang yg di bawa oleh kakeknya tapi ia masih ragu untuk masuk kedalam rumah. Namun dengan sedikit dukungan dari Steve ia memberanikan diri masuk kedalam rumah.

Ray pun berlari , menuju tempat peti itu berada, Ray berusaha membukanya namun peti itu terkunci.

" aaaaa..! '

suara kakeknya terdengar sedang kesakitan.

Kakeknya terdengar masih terus melakukan perlawanan pada Satan.

Dengan ketegangan tinggi Ray berusaha mencari sesuatu yg bisa membuka kunci peti itu.

Dan beruntungnya ia melihat sebuah pedang yg digunakan Steve. ia segera mengambilnya dan memotong penguncian Peti itu.

Ia segera mengambil pedangnya dan melemparkannya pada kakeknya.

" Kakek , tuan Steve bilang gunakan pedang ini ".

dengan sigap Kakeknya menangkap pedang itu. Karena ketidak Tahuan Ray tentang cara kerja pedang itu membuatnya harus mengalami sebuah penderitaan.

" Sepertinya tidak ada jalan lain.. " kakeknya meneteskan air mata dan tersenyum pada Ray. Dengan sikap kakeknya membuat sebuah tanda tanya muncul di kepala Ray ,dengan kata lain ia kebingungan.

Kakeknya dengan tekad yg dalam mengeluarkan pedang itu dari sarungnya, seketika Kakek mengedipkan matanya.

senjata yg memiliki dua mata pedang itu beserta kilauannya membuat mata Ray seketika berkedip.

" Hahahaha , apa kau pikir kau bisa mengalahkan ku dengan pedang seperti itu..? " Satan tertawa kecil dengan suara yg menggema.

" Aku tidak perlu mengalahkanmu , untuk menang " Kakek Ray menusukkan pedang itu ke lantai.

Dan muncullah sebuah simbol lingkaran , itu seperti simbol/lambang sihir. seperti yg diketahui bahwa ras penyihir di dunia ini sudah punah.

" Aku cukup terkejut melihat simbol itu, tapi itu bukanlah berasal dari kekuatanmu melainkan dari pedang itu, tapi hanya dengan sihir tidak bisa mengalahkan ku " Satan merasa tak terkalahkan.

Satan baru saja ingin menyerang kakek Ray namun seketika sebuah penghalang muncul di setiap sisinya bahkan diatasnya juga , ia terperangkap dalam penghalang itu.

Beberapa menit kemudian di tempat lain ,tepatnya di depan gedung putih yg sudah meninggalkan puing puing bangunan.

" Arghhhhh " suara Monster beruang mengaung.

Beberapa prajurit Ex-SK Flots terlihat berusaha menghentikan monster itu. Namun bukannya berhasil ,malah menimbulkan banyak Korban.

Zen yg juga ikut bertarung di sana terlihat sudah kelelahan.

Bahkan di sekelilingnya banyak monster kecil.

puluhan Ex-SK Flots yg bertahan juga terlihat sudah menyerah. sudah beragam upaya yg dilakukan oleh mereka untuk melawan monster itu.

Dan tiba tiba hal tak biasa terjadi, semua monster yg ada disana menghilang dan menjadi abu.

Semua pasukan Ex-SK bahkan Zen hanya merasa kebingungan melihat apa yg terjadi.