"Ini sungguh sangat menyebalkan." Wanita yang menggunakan gaun yang begitu indah itu, gini langsung melempar sebuah barang yang ada di meja riasnya.
"Yang melihat putri Ada apa sebenarnya?" Tanya salah satu pelayanan di kerajaan iblis itu.
"coba kamu lihat dan bandingkan aku dan wanita yang ada di cermin itu," Sring ....
Nirvana memperlihatkan sebuah gambar wanita siapa lagi kalau bukan Mawar sekarang Mawar bersama dengan Arjuna berada di dalam mobil.
Di dalam mobil itu Mawar hanya duduk diam bersama pria yang mirip dengan Raja iblis mereka.
"Tuan Putri lihat ada yang aneh di sini," kata pelayan itu sambil menunjuk ke arah Arjuna.
"Apa maksud kamu?" Putri Nirvana tampak sangat heran.
"Pria manusia yang mirip dengan paduka Raja," kata pelayan tersebut.
"Jangan bicara sembarangan, kamu tidak bisa membandingkan manusia yang hina itu dengan paduka Raja. Kita juga jangan gegabah, jangan berani membandingkan manusia hina itu dengan paduka raja Bisma sangat terhormat sangat mulia dan juga sangat berkuasa. Walau pun wajah mereka sepintas tampak sama, tetapi mereka sungguh berbeda. Jangan sembarangan berkata seperti itu lagi," titah putri Nirvana kepada pelayannya.
"Maafkan hamba paduka Putri, baik hamba tidak akan pernah berkomentar dengan manusia lagi." Pelayan itu menundukkan wajahnya.
"Baguslah jangan sekali-kali membandingkan manusia yang hina dengan Raja kita, aku hanya ingin kamu melihat gadis yang ada di samping pria tersebut, namanya dah Mawar, lihat baik-baik, yang mulia paduka sangat menyukai wanita itu, apa kelebihan wanita itu sehingga paduka raja menolak saya?" Putri Nirvana tampak sangat geram.
"Menurut penilaian saya, Putri Nirvana lebih cantik dari wanita itu, wanita manusia akhirnya akan lenyap, mereka tidak kekal. Jika memang paduka Raja menyukainya, tentu saja paduka Raja akan membuangnya setelah bosan, karena manusia tidak memiliki kecantikan yang abadi seperti Anda, sedangkan Tuan Putri kekal selamanya, dengan kecantikan yang tidak pernah bisa tertandingi." Pelayan tersebut menjelaskan kepada putri Nirvana, dan itu membuatnya tuan putrinya itu sangat senang.
"Benar sekali, kecantikan manusia bertahan beberapa tahun saja paling lama juga 10 tahun mereka sudah mulai keriput, dan menjijikkan, berubah menjadi manusia yang tua dan manusia yang bernama nenek-nenek, sedang aku Nirvana bisa rcantik selama ribuan tahun, puluhan ribuan tahun, ratusan ribuan tahun, dan aku bisa terus mendampingi paduka raja selamanya, ha ha ha." Putri dari kerajaan iblis Itu tampak sangat senang, dia tertawa lebar karena memang dia memiliki keunggulan yang lebih dari pada manusia.
"Lihat saja paduka yang mulia, mungkin sekarang kamu tidak menyukaiku, tetapi suatu saat nanti akan aku pastikan akulah yang akan menjadi Ratu mu, dan aku akan menjadi ibu suri dari putra putrimu, tidak akan aku biarkan posisi itu di ambil oleh wanita hina yang hanya seorang manusia, kalau sampai terjadi aku akan membuat wanita itu menderita selamanya," kata Nirvana sambil melihat Mawar dari dalam sebuah cermin.
Sungguh obsesi yang sangat menakutkan, terlihat jelas di wajah wanita iblis itu.
Rasa cintanya kepada Raja Bisma yang agung, sudah benar-benar sudah membuat dia gelap mata. Dan wanita itu akan menghilangkan semua rintangan yang menghalangi keinginannya.
Termasuk Mawar, dia wanita cantik yang disukai oleh paduka Raja iblis ini adalah saingan terberat saingan utamanya.
***
Di Dunia manusia.
Kini Arjuna sudah menggendong Mawar dari dalam mobil ke rumahnya.
"Kak Juna, kenapa saya di bawa ke sini, ini rumah siapa sebenarnya?" tanya Mawar dengan kening yang mengerut.
"Rumah siapa ya, kamu tidak perlu tahu sekarang yang penting masuk dulu saja setelah masuk kamu pasti akan tahu ini rumah siapa," kata Arjuna sambil terus menggendong tubuh Mawar dengan lembut.
"Tapi Kak, saya bisa jalan sendiri. Kalau bisa tolong turunkan saya, rasanya tidak nyaman kalau terus di gendong seperti ini, seolah-olah saya ini sakit berat atau sakit parah," tolak Mawar.
"Kalau memang kamu sedang sakit kan, kakimu sakit gara-gara aku, sekarang aku melepaskan kamu Kamu duduk di sini ya sebentar," kata Juna sambil pergi.
Mawar kini duduk di sebuah sofa yang nyaman, sebuah rumah yang ada di pedesaan, namun begitu besar, dan luas rumah itu terlihat megah walau hanya sebuah bangunan lama.
Sekilas wanita itu melihat lukisan keluarga Arjuna dan kedua orang tuanya.
"Jadi ini adalah rumah Kak Arjuna, sangat mewah, pantas saja Nagita mengatakan bahwa keluarga Arjuna orang kaya," ucap Mawar di dalam hatinya.
"Nak Mawar, kamu mau minum apa?" Ibu Sri tiba-tiba saja datang, dia tersenyum manis dan menawarinya segelas minum.
"Ibu tidak perlu repot-repot, Mawar tidak akan lama disini, entah kenapa ke Arjuna membawa Mawar ke sini, harusnya Mawar pulang saja," kata Mawar dengan malu.
"Yang menyuruh Arjuna membawa kamu ke sini adalah ibu," kata ibu Sri.
"Ternyata ibu?" Mawar terkejut.
"Jelas saja Ibu, karena kamu sakit seperti ini gara-gara Arjuna kan, jadi Ibu ingin merawat kamu selama sehari ini, lagian ibu tidak punya anak perempuan, Ibu senang kalau ada perempuan di rumah ini, hitung-hitung menemani Ibu, Ibu kamu tidak akan marah kan, kamu pulang sore, lagian Ibu kamu tidak tahu kalau kamu datang ke sini," tanya nyonya Sri.
"Ibu saya tidak akan marah, lagian Ibu pasti mengira saya masih berada di toko bunga, jadi pasti beliau tidak akan merasa cemas," jawab Mawar.
"Baguslah, apa lagi seperti itu, ada hal yang harus kita bicarakan di sini," ucap nyonya kepala desa tersebut.
"Maaf Ibu, ada hal penting kah, yang harus kita bahas, tetapi kira-kira hal apa itu?" Mawar tampak sangat penasaran.
Lantas apa yang akan di bahas oleh nyonya Sri?"