Erin sedang berjalan sendirian menyelusuri gedung fakultasnya saat ia melewati sebuah mading dengan banyak poster dan brosur tertempel. Erin berhenti sejenak untuk membaca beberapa di antaranya. poster yang menarik perhatiannya adalah poster Mawapres UNJ yang belum lama ini berlangsung. Erin memperhatikan wajah-wajah orang cerdas yang ada di poster tersebut.
"hei" sahut seseorang menghampiri Erin. ternyata itu adalah Pamela yang kebetulan saja lewat dan melihat Erin berdiri di sana.
"hei... apa kabar?" jawab Erin tersenyum.
"baik. apa yang sedang kau baca?" tanya Pamela memperhatikan poster yang ada di mading.
"oh... ini... Mawapres UNJ" jawab Erin.
"kenapa? kau tertarik?" tanya Pamela sedikit menyinggung dan tertawa kecil.
"tidak, tidak sama sekali" jawab Erin tersenyum.
"kau mau tahu apa yang ku dengar?" Pamela berbisik pada Erin.
"apa itu?" tanya Erin.
"aku dengar mereka memiliki semacam ritual khusus untuk mendekati mahasiswa mahasiswi baru, memberikan harapan palsu, kemudian mencampakkan mereka" bisik Pamela membuat Erin sedikit terkejut.
"benarkah?" tanya Erin tidak percaya.
"itu yang ku dengar.." balas Pamela membuat Erin mengangguk mengerti.
tiba-tiba Erin melihat sesosok yang ia kenal dari kejauhan berlari menghampiri dirinya dan Pamela. dia adalah Rita yang tampak sangat bersemangat karena besok adalah pesta ulang tahunnya.
"Erika!!" seru Rita bersemangat dan memeluk Erin. apa Rita baru saja memanggilnya Erika? itu bukan namanya.
"nama ku Erin" balas Erin melepaskan pelukan Rita dan ia tampak bingung.
"bukankah nama mu Erika?" tanya Rita, Erin menggelengkan kepalanya. "baiklah, akan ku ubah nama mu di kontak ku, anyway besok pestanya di mulai jam 8 malam, kau bisa datang lebih awal jika mau.. jangan lupa siapkan kado dan ajak teman-teman mu, oke?" lanjut Rita menjelaskan bagaimana teknis pestanya besok.
"oke..." Erin mengangguk bingung. Rita hanya tersenyum kemudian ia menatap Pamela yang bingung.
"bagaimana dengan mu? apa kau akan datang ke pesta ku?" tanya Rita membuat Pamela sedikit terkejut.
"ummm.. anda siapa ya?" balas Pamela membuat Rita kehilangan senyum semangatnya dan menjadi sedikit kesal.
"tidak masalah siapa aku, yang pasti besok aku akan memiliki pesta ulang tahun yang paling meriah yang pernah kau lihat. jadi, apa kau akan datang?" Rita berusaha kembali memegang kendali pembicaraan.
"tidak" jawab Pamela tersenyum.
"baiklah, terserah saja... kau yang rugi. aku harus pergi, sampai bertemu besok Erika" sahut Rita berjalan pergi meninggalkan Erin dan Pamela.
Erin dan Pamela saling menatap satu sama lain dan tertawa setelah melihat kelakuan Rita kepada keduanya.
"tadi itu aneh sekali! kau berteman dengan orang seperti itu?" sahut Pamela kepada Erin.
"jangan seperti itu..." balas Erin berusaha membela Rita. "ceritanya rumit" lanjut Erin.
"jadi kau akan ke pesta ulang tahunnya?" tanya Pamela.
"iya, ku mohon ikutlah dengan ku besok, aku tidak punya teman... jangan biarkan aku terjebak di pesta itu sendirian" Erin berusaha memelas agar Pamela mau ikut ke pesta Rita bersamanya.
"baiklah, jika pestanya tidak seru maka kau harus berjanji akan mentraktirku di McD baru itu" jawab Pamela membuat Erin tersenyum.
"setuju!" Erin menerima tawaran dari Pamela.
Erin dan Pamela tertawa bersama. Pamela merangkul Erin dan keduanya berjalan bersama meninggalkan mading tersebut. Erin berfikir bahwa besok adalah hari yang tepat untuk memperkenalkan semua temannya. Allan, Dilan, Rita, dan Pamela. Erin berfikir untuk mengajak Kevin juga. mungkin jika semuanya berkumpul, pestanya tidak akan terlalu payah bukan? pikir Erin dalam hatinya.