Chereads / SKAM Indonesia / Chapter 5 - PELACUR

Chapter 5 - PELACUR

sore keesokan harinya, Erin sedang menunggu kedatangan Kevin di warung bakso yang sama tempat mereka makan kemarin. saat ini pukul 5 sore, dan Kevin sudah terlambat selama 1 jam lamanya. Erin terus berusaha menghubunginya namun WhatsApp nya ceklis satu, dan Kevin tidak bisa ditelepon sama sekali. saat ini Erin hanya bisa terus bersabar dan menunggu kedatangan Kevin.

Erin melihat keadaan sekitarnya, warung bakso tersebut sedang dalam keadaan cukup ramai. dari kejauhan, Erin dapat melihat sesosok wajah yang ia kenali. wajah yang sebenarnya ia tidak ingin temui, yaitu Tiara. Erin terdiam dan bingung melihat Tiara hanya tertawa bersama teman-temannya. Erin ingin menghampirinya tetapi ia ingat perkataan Kevin untuk menjauh darinya.

terjadi masalah antara Erin dan Tiara ketika keduanya masih SMA di Lampung, masalah yang hingga saat ini masih berusaha dihindari oleh Erin. tetapi itu terjadi sekitar dua tahun yang lalu dan Erin ingin memperbaiki segalanya. Erin ingin meminta maaf kepada Tiara dan membangun kembali hubungan pertemanan keduanya. sayangnya, Kevin tidak ingin Erin melakukan apa yang ia pikirkan.

setelah melakukan beberapa pertimbangan di dalam pikirannya, Erin akhirnya memilih untuk menghampiri Tiara dan meminta maaf. Erin berdiri dari kursinya dan berjalan menuju Tiara. kini, Erin berdiri tepat di belakangnya. salah satu teman Tiara memberitahu kehadiran Erin di belakang Tiara dan ketika ia melihat Erin, Tiara berusaha untuk pergi meninggalkan tempat tersebut.

"tunggu, Tiara..." sahut Erin, menggenggam lengan Tiara untuk menahannya pergi meninggalkan tempat tersebut.

"apa?!" seru Tiara, menepis tangan Erin dan melepaskan dirinya.

"bisakah kita bicara? aku rasa sudah waktunya kita memperbaiki segalanya..." sahut Erin, Tiara hanya terdiam dan menatap Erin dengan penuh kebencian. "aku minta maaf untuk apa yang terjadi di antara kita, aku benar-benar menyesal.. kumohon maafkan aku, bisakah kita berteman kembali?" lanjut Erin dengan penuh harapan.

"hmmm.." Tiara tersenyum sinis.

"Tiara... kumohon katakan sesuatu, aku merindukan mu" Erin terus berusaha memperbaiki segalanya.

"kau tahu, jika aku menjadi dirimu maka aku akan menghapus make up ku, kau terlihat seperti pelacur" sahut Tiara membuat Erin terdiam membeku. Tiara tersenyum sinis dan pergi meninggalkan Erin yang merasa malu.

Erin terdiam dan terpukul, orang-orang yang berada disana menertawakan Erin dan mencibirnya. air mata mulai menetes di kedua pipi Erin, ia begitu malu saat itu. tiba-tiba seorang perempuan muncul dan memberikan Erin tissue.

"ini, ku rasa kau membutuhkannya" sahur perempuan itu.

Erin menatap perempuan tersebut, seorang perempuan tinggi dengan rambut kepangnya, kaca mata bulat, dan bibir merah. ia mengenakan kemeja floral dan jeans yang membentuk lekuk kaki indahnya. Erin mengambil beberapa helai tissue dan menghapus air matanya. perempuan itu hanya tersenyum saja melihat Erin.

"terima kasih" sahut Erin kepada perempuan itu.

"aku Pamela" sahut perempuan tersebut, memperkenalkan dirinya sebagai Pamela.

"Erin..." jawab Erin tersenyum.

"kau mau ku antar ke kamar mandi untuk memperbaiki make up mu?" tanya Pamela kepada Erin.

"iya, tentu" jawab Erin.

Pamela merangkul Erin dan berjalan bersamanya menuju kamar mandi yang ada di Gd. Pascasarjana. Erin hanya tersenyum setelah bertemu dengan Pamela, merasa bahwa akan selalu ada malaikat baik yang membantunya di kejahatan warga Jakarta. beberapa hari yang lalu ia bertemu dengan Allan dan kini Erin bertemu dengan Pamela.