Chereads / Namikaze Naruko / Chapter 19 - Chapter 19

Chapter 19 - Chapter 19

Chapter 19

.

.

.

.

Hampir seminggu mencari Uchiha Sasuke, tim tujuh belum menemukan titik temu.

Uchiha Sasuke adalah sahabat Naruto, Naruko sering mendengar ketika Naruto bercerita tentang masa lalunya dengan Sasuke, Naruko tidak tahu harus menanggapi seperti apa? Karena menurutnya Sasuke tidak begitu menyukai Naruto ketika Naruko mendengarkan cerita dari Naruto.

Di tengah malam mereka duduk bersama di dekat pohon di depan padang rumput, mereka bisa dengan jelas melihat bintang-bintang di langit. Gadis pirang itu hanya melihat untuk mengamati orang lain, dia tersenyum ketika orang lain itu membicarakan hal yang sama sejak sebelumnya.

"Kalau saja aku bisa membawa Sasuke kembali ke Konoha, semuanya akan seperti sebelumnya," kata Naruto.

"Mmhh ... Kamu sudah membicarakan itu tadi," kata Naruko.

"Maksudmu?"

"Kamu sampai tidak sadar sudah mengulangnya sampai dua kali, dua kali, kamu mengulanginya dan semua yang kamu bicarakan hanya Sasuke."

Dari balik pohon yang cukup jauh, Kakashi, Sai dan Sakura mengintip.

"Mereka sangat mesra," kata Sai.

"Mmhh," kata Kakashi.

"Kenapa mereka berduaan di malam hari, bukannya tidur," kata Sakura.

"Naruto, aku ingin bertanya sesuatu yang harus kamu jawab, "kata Naruko dan masih fokus menatap bintang di langit.

"Harus dijawab? Mau tanya apa?"

"Apa kamu masih suka dengan Sakura-, jawab dengan jujur."

"Ahh?"

Pertanyaan itu begitu mendadak sehingga Naruto bingung harus menjawabnya, ia masih memiliki perasaan pada Sakura tapi di hadapannya sekarang ada seseorang yang menjadi lembaran baru untuknya, Naruto menggaruk kepalanya karena bingung bagaimana menghadapinya.

Mata mereka bertemu satu sama lain dengan mata yang intens di satu sisi yang penasaran menunggu jawaban.

"Ahh, sudah malam kita harus tidur hehe ..."

"Mm ... Jangan alihkan pembicaraan kita, jawab pertanyaanku dulu."

Naruko melihat lebih dekat sampai dia melihat gerakan mata Naruto seolah-olah Naruto sedang mencari alasan.

Di satu sisi, Naruko dapat menyimpulkan bahwa Naruto masih memiliki perasaan terhadap Sakura, Sakura adalah cinta pertama Naruto, mungkin wajar saja jika Naruto sulit melupakannya.

Sinar bulan tidak langsung menyinari mereka saat bulan tertutup awan. Naruko memalingkan wajahnya dan merasa kecewa karena jawaban dari Naruto terlalu lama.

"Ini pertama kalinya aku menyukai seseorang, kamu adalah orang pertama yang aku suka, mungkin lebih dari yang aku kira ..."

"Naru ..."

"Aku tau cinta pertama itu sangat berharga apalagi kalau orang itu masih ada di depan kita," kata Naruko yang masih memalingkan wajahnya. "Aku mungkin tidak akan pernah bisa mengantikannya, kamu pasti masih mengharapkannya kan?"

"Aku, aku," kata Naruto terbata-bata.

Naruko melihat Naruto, Naruto menundukkan kepalanya seolah-olah takut dengan tatapan itu. Naruko meraih pipi Naruto dan menuntunnya untuk menatapnya sambil bertanya, "bagaimana perasaanmu sekarang?"

"Aku merasa sedikit bingung," kata Naruto

"Apa yang membuatmu bingung? Apakah kamu kesulitan memilih?"

"Mm!"

Kakashi, Sai dan Sakura yang menyaksikan kejadian tersebut menjadi tegang karena tiba-tiba Naruko terlihat sangat marah.

Naruto berusaha menenangkan Naruko, namun usahanya gagal ia masih terpojok dengan pertanyaan yang tak mudah dijawab.

"Aku hanya ingin tahu bagaimana perasaanmu tentang aku," kata Naruko.

"... Naru ..."

"Maaf kalau tiba-tiba aku bertingkah aneh dan menanyakan perasaanmu," kata Naruko.

"Ya, tidak apa-apa aku mengerti," kata Naruto menjawab. "Aku mengerti mengapa kamu bertingkah seperti itu. Lagipula aku pernah menyukai seseorang dan aku harus nekad untuk mengatakannya meskipun pada akhirnya aku ditolak, aku memang suka dia tapi dia tidak menyukaiku. Perasaanku masih ada tetapi lambat laun aku menyadari tidak ada gunanya jika aku masih menyukainya. Sakura sangat menyukai Sasuke, Sakura lebih memilihnya daripada aku, aku masih kesal setiap memikirkan segalanya, Sakura selalu menolakku, Kurasa Sakura ingin sedikit membuka perasaannya padaku."

"Aku tiba-tiba ingin menamparmu," kata Naruko. "Kamu terlihat seperti Dobe ketika kamu berbicara seperti itu dan bingung dengan segalanya. Kamu lebih baik tidak mengutarakan perasaanmu dengan menyebut nama wanita lain berulang kali, dasar Dobe. "

( Author : Dobe artinya idiot. )

Naruto teringat bahwa Sasuke sering memanggilnya Dobe dan kali ini Naruko memanggilnya dengan nama yang sama.

Naruko mengawasinya dengan cermat, dia tidak tahan melihat Naruto seperti orang yang depresi, dia pikir apa yang dia lakukan terlalu berlebihan dan sekarang dia hanya memilih untuk menyerah pada apa yang Naruto lakukan.

Naruko mulai ingat bahwa dia sangat egois dan tidak ingin berbagi atau memberikan apapun yang dia suka tapi dia merasa bodoh karena Naruto bukanlah barang yang harus dia kuasai tapi semua ini sulit untuk dijinakkan, jika masalahnya adalah cinta pertama.

"Naruko, ak-."

"Huh, aku sangat bodoh, Naruto bukanlah anak kucing yang hanya milikku. Aku tidak bisa begitu saja mengurungmu untukku," kata Naruto menghentikan ucapan Naruto. "Maaf jika aku terlalu egois, kita mungkin akan menikah tetapi aku juga ingin tahu seberapa besar kamu mencintaiku, ahaha ... Aku seharusnya menyadari bahwa aku hanyalah orang baru di sini dan tidak seperti dia yang telah mengenal kamu lebih lama."

"Naruko, jangan bicara seperti itu, itu terdengar sangat menyakitkan," kata Naruto dengan polosnya.

"... Dobe ..."

Semuanya terdengar buruk, suasananya menjadi semakin tidak jelas dan Naruko berkata kasar beberapa kali. Naruto melihat ekspresi wajah Naruko yang terlihat muram seolah-olah sedang tidak bersemangat, Naruto bingung bagaimana seharusnya ia menyelesaikan masalah yang membingungkan seperti sekarang.

"Naruko, aku mencintaimu," kata Naruto.

"Kamu terdengar seperti playboy yang berubah arah," kata Naruko.

Naruto terdiam dia merasa apa yang dia lakukan salah, dia hanya ingin mengatakan perasaannya tapi itu menjadi bumerang yang menghantam wajahnya sendiri.

Naruto dan Naruko secara kebetulan mereka bangun dari duduk dan saling memandang mereka merasa suasana ini menjadi canggung.

"Aku masih punya perasaan untuk Sakura tapi aku mulai mencintaimu, aku akan mencoba melupakan dan hanya mencintaimu, Naruko!"

Naruko tidak tahu harus berkata apa, terutama ketika dia hanya melangkah maju sampai mereka berdua sangat dekat. Naruko menganggap dirinya pelarian dari seseorang tetapi menurutnya itu tidak masalah karena setiap orang memiliki masa lalu, meskipun agak menyedihkan karena hanya Naruko yang berada dalam posisi baru mengalami cinta pertama.

Naruko memeluk Naruto dan berkata, "aku sangat mencintaimu ... Lupakan saja percakapan yang tidak jelas tadi ..."

"Ba-baiklah," kata Naruto.

Naruko menganggap bahwa Sakura bukanlah saingan cinta yang kuat tetapi nyatanya adalah yang terkuat Naruko menyimpulkan bahwa ini adalah awal dari perjalanan cintanya meski dengan awal yang menyedihkan, tapi ia berharap nanti hanya dirinya yang ada di hati Naruto.

"Naruko, aku akan melupakannya," kata Naruto.

"Ssst, jangan bicara lagi, jangan bicara lagi."

"Ya, ya."

Naruto tersipu saat pelukannya semakin erat.

.

.

.

.

BERSAMBUNG

Author note - makasih udah baca!! Sorry baru ada waktu buat nulis! Dan sorry kalau alur ceritanya jadi kayak gini ahahaha...