Chapter 18
.
.
.
.
Berkat kemampuan Naruko, Naruto bisa pulih seperti semula. Tangan kanannya sudah sembuh total seperti tidak terjadi apa-apa, tidak pernah mengalami luka, bahkan posisi tangan yang tidak normal kini bisa Naruto gerakan seperti biasanya. Naruko sangat khawatir sehingga dia memeluk Naruto dan tidak ingin melepaskannya.
Naruto tersipu karena ini pertama kalinya seorang gadis memeluknya. Sakura melihat bahwa Naruko sangat mencintai Naruto. Sai diam-diam menatap Sakura, yang memiliki ekspresi yang sulit dipahami Sai.
Sakura memalingkan wajahnya, setelah memastikan kondisi Naruto benar-benar sembuh, Sai mengikutinya dan bertanya, "Sakura, apa kau baik-baik saja?"
Sakura menjawab, "aku baik-baik saja ... Kenapa kau bertanya aneh begitu?"
"Aku kira kau sedih karena Naruto dan Naruko sangat dekat."
"Hahaha, kau ngomongnya aneh sekali."
Sakura meninggalkan Sai sendirian, Kakashi mendekati Sai dan menepuk bahu kanan Sai.
"Jangan terlalu memikirkannya, masalah ini bukan urusan kita."
"Ya, Guru," kata Sai saat menjawab.
Memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk menemukan keberadaan Sasuke. Perjalanan kali ini cukup santai, mereka tidak terburu-buru seperti sebelumnya. Naruko tampak lebih melekat pada Naruto yang merasa gugup saat tangannya digenggam. Kakashi, Sai dan Sakura yang berjalan di belakang mereka berdua, Kakashi, Sai dan Sakura merasa bahwa mereka adalah pengawas sepsang kekasih yang sedang berkencan.
"Apakah kamu kelelahan?"
"Ti-tidak, aku tidak lelah," jawab Naruto yang sesekali menoleh ke belakang.
Kakashi, tersenyum dari balik maskernya, sepertinya tidak mempermasalahkan apa yang Naruto dan Naruko lakukan. Ketika menjelang sore hari, mereka tiba di desa terdekat tidak jauh dari hutan, ada sebuah penginapan di desa tersebut dan mereka memutuskan untuk tinggal sampai pagi. Mereka memesan dua kamar untuk istirahat. Naruto, Kakashi dan Sai berbagi kamar. Naruko dan Sakura memilih kamar yang tidak jauh dari mereka.
Setelah Naruto mandi, Naruto bertanya tentang kemampuan Naruko, Naruto ingin mendengar apa yang Kakashi dan Sai katakan, tentang kemampuan Naruko, Kakashi tidak bisa menjelaskan dengan baik karena ini adalah pertama kalinya dia melihat gadis yang masih muda bisa meniru kemampuan orang lain sejauh itu, Sai hanya mendengarkan dengan tenang tetapi dia berpikir bahwa kemampuan Naruko sangat berbahaya jika Naruko adalah musuh mereka kemungkinan besar mereka pasti kalah.
Naruko memiliki sesuatu yang istimewa dibandingkan dengan seorang Shinobi. Jelas sekali bahwa Naruko tidak mungkin dianggap sebagai Shinobi biasa dari sudut pandang ini. Naruto mulai berpikir sampai titik tertentu karena dia tidak mendapatkan jawaban pasti setelah berpikir terlalu lama.
Kakashi mengelus dagunya seperti seorang detektif, dia teringat pertarungan Naruko melawan Itachi.
Dengan kekuatan seperti itu, Naruko pasti akan bisa mengalahkan musuhnya dengan mudah, Kakashi tertarik dengan kemampuan Naruko untuk meniru, bahkan bisa menggunakan Sharingan lawannya yang sama persis dengan Sharingan dari sudut pandang lawan, apalagi saat Naruko bisa menggunakan Amaterasu. Kakashi tidak mengerti setiap kali dia mengingat peristiwa dari pertempuran sengit itu.
Sementara itu, Sakura banyak bertanya tentang kemampuan Naruko. Naruko hanya menjawab bahwa itu adalah kekuatan yang diberikan dewa. Naruko memutuskan untuk lebih terbuka tentang apa yang dia anggap sebagai teman dekat karena Naruko sudah menganggap Sakura sebagai teman dekat padahal sebelumnya ada persaingan cinta namun Naruko sudah yakin kalau Sakura tidak begitu mengancam hubungannya dan Naruto.
"Jadi kamu sebelum sudah mati!"
"Iya, tapi, aku bukan hantu," kata Naruko.
Naruko menjelaskan bahwa dia diberikan kehidupan kedua di dunia Shinobi, yang dikenal sebagai reinkarnasi. Sakura mencoba menerima semua penjelasan yang sangat tidak masuk akal tetapi di masa lalu Sakura pernah mendengar bahwa manusia diberi kesempatan kedua untuk hidup di dunia lagi seperti pengulangan kehidupan manusia.
Naruto tidak bisa tidur di malam hari karena dia berbohong seperti seseorang yang tidak tahu mengapa Naruko begitu kuat, Naruto tidak terlalu terkejut karena itu pasti kekuatan dewa. Naruto melihat telapak tangannya saat dia sedang tidur. Naruto ingin menjadi lebih kuat dan mampu melindungi semua dan mengejar mimpinya menjadi seorang Hokage.
Sedangkan di sisi lain.
Di sebuah rumah kosong ada dua orang yang sedang membicarakan sesuatu yang penting. Orang itu adalah Itachi dan Kisame, keduanya berbicara tentang kekuatan Naruko. Diam-diam Itachi berpikir, dia tidak pernah tahu tentang gadis pirang itu sebelumnya dan gadis itu mirip dengan Naruto sejauh yang Itachi tahu, Naruto tidak memiliki saudara perempuan, apalagi kerabat jauh.
Untungnya gadis sekuat itu ada di pihak Konoha, bukan di pihak musuh. Itachi bisa menghela nafas lega dari kemungkinan bahwa Konoha akan lebih kuat dalam pertahanan jika Akatsuki menyerang Konoha.
Sesaat Itachi memikirkan adiknya, dia tidak menyangka adiknya akan menjadi musuh. Itachi tidak sepenuhnya menyalahkan apa yang dilakukan Uchiha Sasuke, sang adik yang masih labil dari sudut pandang Itachi. Sasuke seharusnya bisa melepaskan diri dari cengkeraman Orochimaru dan kembali ke desa Konoha dengan pemikiran Itachi seperti itu tapi dia bertanya-tanya mengapa Sasuke lebih suka bersama Orochimaru lebih lama. Itachi tersenyum tipis karena menurutnya Sasuke mungkin akan benar-benar membalas dendam untuk membunuhnya.
Pertarungan antara dia dan Sasuke tidak bisa dihindari. Kemungkinan besar dia harus rela membunuh adiknya sendiri atau mengorbankan dirinya, sebagai seorang kakak, dia harus pintar membuat pilihan yang sulit. Tinggal menunggu beberapa bulan lagi Akatsuki akan menyerang desa konoha, penyerangnya merupakan anggota dari Pain yang terdiri dari Yahiko, Nagato dan Konan ditambah beberapa kelompok.
Itachi tidak mungkin menghalangi mereka karena dia sedang dalam misi penyamaran untuk menyelidiki Akatsuki. Itachi yakin Naruto dan yang lainnya bisa mengalahkan mereka. Duduk di depan teras kayu sambil memikirkan banyak hal sekilas Itachi teringat akan semua kenangan bersama adik dan orang tuanya bahkan saat ia membunuh ayah dan ibunya sendiri.
Semuanya sudah menjadi keputusan Itachi dan tidak membuatnya menyesal karena dia teringat ketika ayahnya menyuruhnya untuk tetap di jalan yang dia pilih walaupun itu akan sulit dan banyak penderitaan yang akan dia tanggung tetapi sebagai seorang Shinobi dengan jalan yang lurus dia tidak ragu untuk melawan semua penderitaan.
Ada satu penyesalan bahwa meskipun Itachi telah menyelesaikan bagian itu ketika dia membunuh kekasihnya sendiri Itachi akan meminta maaf kepada kekasihnya ketika bertemu dengannya di akhirat Itachi tersenyum kecut karena dia yakin hidupnya tidak akan lama karena dia memikirkan akhirat.
Keesokan paginya, Kakashi dan timnya bangun pagi untuk melanjutkan misi. Naruko menempel kembali ke Naruto.
Keduanya seperti matahari yang terbit di mata Kakashi. Sakura dan Sai hanya menggelengkan kepala saat acara meyuapi terlihat sangat mencolok.
"Aaa, Naruto buka mulutmu, aku suapin Onigiri."
"Mmm ... Enak!"
"Baguslah kalau enak," kata Naruko.
Jalan sambil diberi makan benar-benar baru dalam perjalanan misi, Kakashi merasa misi kali ini terlihat seperti acara piknik.
Sakura merasa semakin berat saat melihat Naruto begitu senang dengan Naruko, sejujurnya ia merasa iri karena biasanya ia selalu bertengkar dengan Naruto tapi kali ini sudah tidak seperti itu lagi.
Sai mulai berpikir untuk memiliki kekasih agar bisa merasakan sesuatu yang baru seperti Naruto. Sai tersenyum sekilas, entah kenapa dia memikirkan hal seperti itu.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.
author note - maaf baru up harusnya kemarin, efek sibuk oiya cerita ini up sesudah aku up cerita karakter original ku genre Isekai MC orang indonesia, judul ceritanya ( HELD ) sudah sampai chapter ke-5. Hehe...promosi dikit.
Makasih dah baca ceritaku!