Chapter 12
.
.
.
.
Menjemur pakaian di balkon apartemen dan tersenyum puas karena sudah mengerjakan semua pekerjaan rumah, Naruko puas dengan kegiatan yang sederhana seperti itu walaupun dia memiliki kemampuan yang luar biasa namun ia lebih memilih kehidupan yang damai karena ia berpikir tak mungkin bisa seperti Shinobi yang ada di desa.
"Akhirnya selesai semuanya!"
Sejauh mata memandang semua yang Naruko lihat sangat terlihat ajaib dan tak masuk akal biarpun ia sudah cukup lama berapa di dunia Shinobi.
"Biarpun ini dunia Shinobi, tapi di sini sangatlah damai dan menenangkan hati, aku sangat menyukai desa ini."
"Aku pulang!"
"Ah, dia sudah pulang dari misi," gumam Naruko.
Ketika Naruko menghampiri Naruto, ada seseorang yang baru pertama kali Naruko lihat. "Naruto, Paman itu siapa?"
"Cuma petapa yang suka ngintip wanita mandi." Pletak! Suara jitakan yang sangat keras mendarat di kepalanya Naruto. "Aduh! Kepala ku!"
"Dasar kurang ajar! Aku ini Sannin legendaris, kau harus bilangnya begitu! Anak tolol!" Jiraiya sang Sannin melihat Naruko dari atas sampai bawah. "Jadi gadis ini yang kau dan Tsunade bicara tadi ya, boleh juga body nya."
"Eh? Body?" Naruko terkejut dengan ucapannya Jiraiya.
Naruko memperkenalkan dirinya kepada Jiraiya begitu juga Jiraiya membalas dengan memperkenalkan dirinya. Naruto tidak suka dengan tatapan mata Jiraiya yang terus memandangi Naruko dengan cara yang aneh.
"Aduh, aku sampai lupa. Paman dan Naruto tunggu sebentar," kata Naruko. Naruko bergegas menuju ke dapur.
"Dia mirip sekali denganmu."
"Hehe, banyak yang bilang begitu juga," kata Naruto membalas Jiraiya.
"T*t*knya juga lumayan," kata Jiraiya. Naruto menatap dengan tajam dan menjawab, "Jadi tadi kau lihat t*t*k nya."
"Jadi...kau sudah tidur dengannya berapa kali."
Naruto cemberut dan menjawab, "belum, aku belum tidur dengannya."
"Bodoh, seharusnya kau manfaatkan kesempatan untuk lebih dewasa."
"Aku tidak sama dengan mu, jangan hal dewasa di jadikan alasan!."
"Maaf, apa kalian bisa bicara yang normal?" Jiraiya dan Naruto menoleh dengan canggung. Mereka berdua tidak sadar kalau Naruko ada di dekat mereka.
"Ah, iya maaf ya," kata Jiraiya dengan nada suara yang canggung. Naruto hanya diam seakan tidak ikut dalam pembicaraan tadi.
Naruko meletakkan 3 mangkuk mie. Naruto dan Jiraiya baru pertama kali melihat mie dengan bumbu Kare.
"Ini?!" Naruto dan Jiraiya menunjuk mangkuk dengan bersamaan.
"Ah, itu Mie Kare...tepatnya sih Mie bumbu Kare," kata Naruko. Naruko kembali ke dapur untuk mengambil minuman. Jiraiya menoleh ke arah kanan. "Apa kau sering makan masakan aneh seperti ini, Naruto?"
"I-ini baru pertama kali...biasanya Naruko masak menu biasa saja tapi rasanya sangat enak."
"Ooh, jadi ini menu baru."
"Menu baru?"
"Seorang wanita yang hobi memasak biasanya suka membuat menu baru, bereksperimen dengan masakan."
"Jadi begitu ya, luar biasa!"
"Dan seperti gadis itu sangat peduli padamu," kata Jiraiya.
"Hehe, benar dia peduli padaku, aku sudah seperti bos yang selalu di masakin masakan yang enak-enak, hehe..." Naruto garuk kepala dan salah tingkah.
Naruko meletakkan 3 gelas di atas meja, segelas teh dan 2 gelas susu. Jiraiya tidak menyangka kalau gadis yang di hadapannya ini bisa mengalahkan Naruto dengan mudah. Naruko merasa kurang nyaman dengan tatapannya Jiraiya.
Ketika Jiraiya mencicipi mie kare, Jiraiya merasa kalau mie kare itu sangat nikmat. Naruto dengan lahap menghabiskan mie kare tanpa sisa. "Hehe, aku boleh tambah tidak, Naruko?"
"Boleh, mana aku ambilkan lagi."
"Makasih ya, hehe..."
"Dasar," kata Jiraiya. "Kalian sudah seperti pengantin baru saja."
Naruto dan Naruko seketika itu juga malu dengan perkataannya Jiraiya yang tiba-tiba. Jiraiya menyarankan agar Naruko mencoba untuk menjadi Shinobi, namun Naruko menolak karena dia tidak mungkin bisa jika kalau ada misi untuk membunuh seseorang. Jiraiya bisa memaklumi alasannya Naruko karena ia lebih menyukai kehidupan yang damai tanpa harus bertarung namun kalau masalah untuk menyembuhkan seseorang, Naruko bisa melakukannya. Naruto baru tahu kalau Naruko mempunyai kemampuan seperti itu. "Sebenarnya aku penasaran dengan latar belakang keluargamu, nama keluarga Namikaze," kata Jiraiya dengan nada suara yang serius.
"I-itu hanya nama keluarga biasa dan bukan kelompok aneh atau pun klan. Paman, pasti mengerti maksud saya," jawab Naruko.
Naruto jadi tegang dan penasaran ketika mendengarkan pembicaraan Naruko dan Jiraiya.
"Aku bisa menerima penjelasan mu dan mengerti maksudmu. Tapi, kalau Namikaze hanya nama keluarga bagaimana kau bisa memiliki kemampuan yang bisa mengalahkan, Naruto."
"Ah, baiklah saya akan jujur kalau anda bertanya seperti itu. Saya memiliki kemampuan karena diberikan oleh dewa yang mengirim saya ke tempat ini."
"Ooh, pantas saja," kata Jiraiya yang langsung percaya.
'Hebat sekali, kemampuan yang diberikan oleh dewa,' gumam batin Naruto.
Kyuubi no Kitsune, yang ada dalam tubuh Naruto, sampai terkejut mendengar penjelasannya Naruko. Kyuubi mendengarkan dengan seksama dan bisa mengambil kesimpulan dengan pasti kalau Naruko memiliki kekuatan yang luar biasa.
Naruko merasakan sesuatu yang aneh dan melihat ke arah Naruto.
"Kyuubi no Kitsune?"
Naruto dan Jiraiya membulat mata karena terkejut mendengar gumaman nya Naruko.
Naruko melihat layar status miliki nya dan memilih daftar summon. Kyuubi no Kitsune yang ada di daftar summon Naruko, memiliki penjelasan yang sangat detail. "Naruto, di dalam tubuhmu ada Kyuubi, ya?"
"Tunggu sebentar! Kau kenapa berbicara aneh?" Jiraiya terlihat panik karena Naruko bersikap aneh dan berbicara tidak jelas.
"Maaf, Paman, aku hanya penasaran."
Naruko menggerak-gerak jari telunjuknya. Jiraiya dan Naruto tidak mengerti dengan sikap Naruko yang menjadi aneh.
"Naruto, lihat mata ku," kata Naruko.
"I-iya," jawab Naruto.
Ketika Naruto menatap mata Naruko, Jiraiya dan Naruto terkejut seketika itu juga karena mata yang tadinya berwarna biru menjadi merah, lebih tepatnya Sharingan milik klan Uchiha.
"Mustahil?!" Jiraiya tidak percaya dengan apa yang ia lihat karena mata Naruko tidak berwarna hitam dan bukan dari klan Uchiha, Jiraiya mulai memutar otak nya dan mengingat kembali kalau kemampuan Naruko diberikan oleh dewa, tapi walaupun diberikan oleh dewa mana mungkin bisa melakukan hal yang tidak masuk dalam akal sehat. Naruto terkejut karena ia sudah berada di bawah alam sadar nya di tambah lagi Naruko ada di sebelah kiri nya.
"Statusnya luar biasa," gumam Naruko. Naruto hanya bisa melihat Naruko yang sedang melihat lurus ke depan.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
Author note - Makasih udah baca cerita absurd ku ya! Tunggu aja lanjutannya ya!
Kalau kalian heran kenapa Naruto bisa kayak gitu karena ada penjelasannya di setiap daftar skill yang Naruko pilih dan juga Naruko punya menu daftar summon. Intinya layar status OP Badas!! Masih banyak yang belum aku jelasin seh ada apa aja di layar status milik Naruko, hehe tunggu aja yak! Nanti di Chapter depan bakal di jelasin kenapa Naruko bisa Sharingan.