Chapter 4
.
.
.
.
Melambaikan tangan kearah, Naruto yang pergi bersama timnya. Keluar gerbang desa dan untuk mencari keberadaan Sasuke. Naruko hanya bisa mendoakan semua akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan, Naruto.
Naruko memang tak tahu apapun tentang Naruto ataupun Sasuke yang Naruto cari. Naruko hanya tahu kalau Naruto itu baik dan punya tujuan baik pula.
Pemandangan desa yang begitu asing ini, membuat kesan yang aneh dalam perasaanan Naruko. Banyak yang melihat kearahnya dengan tatapan mata yang terlihat aneh. Naruko pura-pura tak melihat gelagat itu.
'Mereka kenapa selalu seperti itu melihatku? Apa karena aku orang luar desa ini ya?' gumam batin Naruko.
"Yo, kau sedang melamunkan apa?"
"Astaga! Bikin orang kaget!" Naruko terkejut karena seseorang yang sebelumnya ada di ruangan pemimpin desa, kini menyapa Naruko, tepat disebelah Naruko entah sejak kapan.
Hatake Kakashi yang diberi misi untuk mengikuti dan mengawasi Naruko. Kakashi sudah mengamati dari jauh cukup lama. Dan yakin akan aman tanpa dicurigai walaupun ia mendekati Naruko. Naruko tak mungkin curiga karena gadis remaja ini bukan tipe orang yang suka mencurigai oranglain, itulah yang Kakashi pikirkan.
"Kau mau kemana?, ini arah mau ke hutan."
"Aduh, jadi aku nyasar ya?" gumam Naruko ketika Kakashi memberi tahu kalau arah jalan pulang Naruko salah.
Kakashi mengantarkan Naruko pulang namun sebelum sampai tujuan. Kakashi menyarankan untuk berkeliling desa Konoha. Yang cukup terkenal di desa ini adalah kedai ramen yang cukup terkenal di Konoha. Naruko tahu tentang itu sebelumnya, sebelum Naruto pergi untuk misi sempat dijalan, Naruto cerita tentang kedai ramen.
"Oh'iya tuan Kakashi, aku mau tanya, Uchiha Sasuke, itu sebenarnya siapa? Naruto dan temannya kelihatan sangat serius membahasnya?" tanya polos Naruko.
Kakashi kelihatan berpikir dan menjelaskan siapa sebenarnya Uchiha Sasuke. Dan kenapa Naruto, Sakura, Sai begitu antusias terhadap Uchiha Sasuke agar kembali ke Konoha.
Sesampainya di hutan, lapangan tempat tim 7 latihan. Kakashi menceritakan ketika ia baru bertemu untuk menguji, Naruto, Sasuke dan Sakura. Kakashi tanpa sadar banyak bercerita tentang masalalunya.
Naruko mendengarkan cerita dan mengambil kesimpulan karena itulah Kenapa Naruto sampai bersemangat agar Sasuke kembali.
Naruto dan Sasuke adalah rival namun sebenarnya mereka sahabat yang akrab, tertutupi perselisihan.
Kakashi yakin kalau gadis ini tak berbahaya. Dilihat darimanapun sangat terlihat lemah dan tak mungkin bisa sampai melukai seseorang.
Naruko menoleh kearah Kakashi yang sedaritadi menatap sampai lupa berkedip. Naruko hanya tersenyum karena dari tadi dilihat sampai seperti itu. Naruko belum pernah kenal seseorang siapapun itu yang mau melihatnya begitu lama.
"Tuan Kakashi, sangat baik sebagai guru. Dan mau menemaniku yang berstatus orang asing."
"Ehem, kau terlalu memujiku," sahut Kakashi gugup.
Kakashi lekas mengantarkan Naruko pulang ke apartemen Naruto. Kakashi di minta mampir dulu untuk minum teh. Kakashi menolak karena masih banyak urusan, jika tidak sibuk ia akan mampir lain waktu.
Kakashi tersenyum dibalik masker hitam miliknya. Tak disangka ada gadis yang sepolos itu, Kakashi kira akan susah mendekati Naruko yang sebelum Tsunade curigai. Kakashi masih penasaran kenapa ia juga tidak bisa merasakan aliran chakra milik Naruko? Apakah Naruko bisa menghilangkan aliran chakra nya agar tak bisa dilacak?
Naruko tak tahu harus melakukan kegiatan apa di apartemen yang sepi. Tanpa ada orangtua pemilik apartemen. Naruko jadi ingat dengan kedua orangtuanya. Ayah dan ibunya pasti sangat sedih karena Naruko adalah anak satu-satunya di keluarganya.
Muncul ikon aneh di layar transparan milik Naruko. Naruko menekan ikon itu dengan telunjuknya. Ikon itu skill dunia yang Naruko tinggali sekarang.
"Aneh, sebelumnya, Dewa tidak memberi tahu tentang ini?"
Skill bisa dibeli dengan skill poin. Naruko melihat-lihat skill apa saja yang ada di menu pilihan. Memang ada video bagaimana bentuk skill itu muncul. Kage Bunshin no jutsu, skill itu juga ada dalam menu. Naruko yang memilik skill poin 10, ia langsung membeli skill itu.
"Aduh, kenapa poin ku sedikit?, Kan aku level max?"
Naruko tak perlu bersusah payah. Dia hanya perlu menyebutkan nama skill dalam hati, makan skill yang ia milik akan berjalan sesuai dalam pikirannya.
Blum.
Blum.
Blum.
Blum.
"Wah, aku punya 4 kembaran!"
Naruko melihat skill poin nya sudah habis, hanya 1 skill ini saja yang bisa Naruko pakai. Dia jadi punya pikiran yang aneh, karena mengajak bunshin'nya memasak untuk makan malam yang sebenarnya masih lama. Dan main petak umpet karena tidak ada kerjaan.
Naruko senang dengan skill yang benar-benar berguna, untuk bersih-bersih rumah, masak, bermain dan belanja. Sangking senangnya, Naruko lupa kalau kemampuannya sangat menonjol. Kakashi yang melihat Naruko lagi asik belanja dengan 4 bunshin'nya, sampai mengejutkan Kakashi yang tadinya berpikir kalau Naruko mungkin tak memiliki chakra yang cukup.
Ketika Kakashi bertanya tentang kemampuan Naruko. Naruko bilang ia tadinya diajari oleh Naruto, dan ia baru saja bisa tadi malam. Kakashi sedikit aneh dengan alasan itu, Naruko yang terlalu mudah menguasai kage bunshin, dalam waktu singkat apalagi pengetahuan Naruko tentang ninjutsu benar-benar nol besar.
Ketika Kakashi mengajari melempar kunai. Entah kesebelah mana kunai itu melesat jauh tak terlihat sekali lempar. Kemampuan fisik yang tak diragukan lagi, tapi Naruko terlalu sembrono dan asal-asalan, asal kena sudah cukup.
Naruko menolak jika harus belajar berkelahi. Naruto tak pernah memukul orang sebelumnya. Dia mau diajari melempar kunai karena yang diserang hanya target mati bukan makhluk hidup.
Sudah hampir seminggu Naruto belum kembali dari misinya. Naruko, bosan dengan kesendiriannya di apartemen. Ada kegiatan pun hanya melempar kunai bersama Kakashi.
Naruko mempelajari skill unik nya skill menirukan kemampuan, namun sayang hanya bisa digunakan di mode pertarungan. Dan skill penyembuhan juga sama. Naruko melihat menu skill yang bisa ia beli. Skill poin dapat diperoleh jika menang di mode pertempuran.
"Aah, kenapa harus berkelahi. Apa tidak ada yang lebih mudah cari skill poin nya!"
Naruko tidak mau lagi memikirkan skill poin. Dia mematikan lampu kamar dan bersiap untuk tidur. Naruko sesaat memikirkan, Naruto yang entah kapan kembali lagi ke Konoha.
"Aduh, aku kenapa bisa mikirin, Naruto terus ya?" gumam Naruko yang langsung tarik selimut memaksa agar dirinya cepat tidur.
Naruto yang sedang beristirahat di hutan bersama Sakura, Sai dan Yamato.
Naruto bersin berkali-kali sampai Sakura marah karena Naruto bersin tepat kearah wajah Sakura. Sakura langsung menonjok Naruto seketika itu juga.
Next
Chapter 5.
Note : Sorry klo jelek ya, hehe.