Su Wan menatap Lu Qingyu dengan waspada. Ia memasang sabuk pengamannya dan berkata, "Aku mau pergi ke Grup Shengyuan."
Lu Qingyu tidak fokus mendengar kata-kata Su Wan, tapi ia menatap bibir Su Wan dan menelan air liur tanpa ia sadari.
Pandangan Lu Qingyu tertuju pada dagu, leher, serta tubuh Su Wan yang langsing...
'Mengapa wanita ini mengenakan pakaian yang begitu tertutup?!' Lu Qingyu menghela napas.
Dulu, ada banyak wanita yang selalu berusaha keras untuk menarik perhatian Lu Qingyu.
Salah satunya adalah Su Yurou...
Semasa kuliah, salah satu teman Lu Qingyu menunjukkannya sebuah bar rahasia, di mana dia bertemu Su Yurou.
Saat di kampus, Su Yurou bertingkah sangat manis dan polos. Tapi, saat di bar, ia mengenakan rok pendek ketat dan baju yang terbuka. Ia menari dengan seksi, berbanding terbalik dengan sikapnya saat di kampus.
Su Yurou juga terkejut saat melihat Lu Qingyu, tapi kemudian ia sengaja membungkuk di depannya untuk memperlihatkan dadanya. Disuguhi pemandangan seperti itu, Lu Qingyu pun tidak mungkin menolak. Keduanya langsung bercinta malam itu juga.
Malam itu, Lu Qingyu mengambil beberapa fotonya sebagai kenangan.
Tentu saja, saat itu Su Yurou sedang tidur dan tidak tahu tentang itu. Foto-foto tersebut masih tersimpan di komputernya.
Lu Qingyu tidak mengerti mengapa Gu Zihang mencampakkan Su Wan. Setelah mereka menikah, Su Yurou pasti akan berselingkuh.
Lu Qingyu tidak mendengarkan kata-kata Su Wan.
Su Wan mengerutkan kening dan mengeraskan suaranya, "Tuan Lu, apakah kau dengar kataku? Kubilang, aku mau pergi ke Grup Shengyuan."
Lu Qingyu, yang tenggelam dalam kenangan masa lalu, tiba-tiba sadar kembali. Ia menoleh dan menatap Su Wan. "Iya, aku dengar. Duduklah dengan tenang."
Setelah menyalakan mesin mobilnya, Lu Qingyu melaju dan tiba-tiba mengerem dengan kuat.
Karena ia mengerem terlalu mendadak di jalan pegunungan, mobilnya terkena tekanan angin dan berguncang sesaat.
Angin gunung yang kencang melintasi Su Wan. Rambutnya berantakan, dan dia hampir tidak bisa membuka matanya.
Su Wan bereaksi dengan cepat. Ia langsung memegang erat kursi mobil dengan kedua tangan. 'Dasar orang gila.'
Jika bukan karena stabilitasnya, mungkin mobil Itu akan langsung terbalik, dan mereka berdua akan mati di sana.
Su Wan memelototi Lu Qingyu, namun Lu Qingyu fokus mengemudi dan mengabaikan tatapan Su Wan. Saat menyetir, Lu Qingyu mulai percaya diri lagi.
Saat ini, ada belokan tajam dan berbahaya lagi, tapi Lu Qingyu tidak menurunkan kecepatannya. Ia justru memutar setir dan berbelok dengan cepat.
Su Wan sangat ketakutan. Dia tidak menyangka bahwa Lu Qingyu akan mempertaruhkan nyawanya.
Jika tadi mereka tidak bisa berbelok dengan sempurna, mereka berdua akan jatuh ke jurang.
Su Wan belum pernah memiliki pengalaman segila ini. Ia perlahan menenangkan diri.
Setelah melaju sampai kota, ternyata Lu Qingyu masih menyetir dengan ugal-ugalan. Lu Qinyu terus memotong jalan di depannya tanpa berpikir panjang.
Jika Lu Qingyu tidak berlatar belakang kuat, mungkin dia sudah lama ditangkap polisi.
Setelah melewati lampu lalu lintas lagi, Su Wan akhirnya melihat papan nama 'Grup Shengyuan' yang terpasang di gedung di depannya. Akhirnya, Su Wan menghela napas lega.
Untungnya, mental Su Wan sangat baik. Kalau tidak, dia pasti sudah muntah di mobil Lu Qingyu.
Meskipun demikian, Su Wan tidak mau naik mobil Lu Qingyu lagi.
Lagi-lagi, Lu Qingyu mendadak berhenti, hingga Su Wan terdorong ke depan.
Lu Qingyu menarik rem tangan dan menoleh ke Su Wan, yang raut wajahnya tampak dingin.
Lu Qingyu pernah mengajak wanita-wanita lain untuk bermain balapan, tapi saat itu a tidak bisa bersenang-senang sama sekali. Belum sampai beberapa ratus meter, mereka berteriak ketakutan dan ingin turun. 'Wanita ini sangat tenang,' pikir Lu Qingyu.
Su Wan menekan amarahnya dan merapikan rambutnya. Dia tersenyum dingin dan membuka sabuk pengamannya. "Terima kasih telah mengantarku, Tuan Lu. Bisakah kau kembalikan dompetku sekarang?"
Setelah mendengarkan permintaan Su Wan, Lu Qingyu mengangkat alisnya dan tidak menjawab.
"Su Wan, waktu itu kau bilang bahwa kau takut duduk di kursi depan, tapi kali ini sepertinya kau beradaptasi dengan baik."
"Tuan Lu, kau salah. Kurasa ini adalah pengalaman terburuk bagiku dan mobilmu."
"Memangnya kenapa?" Lu Qingyu tersenyum dan menyerahkan dompet Su Wan.
Kemudian ia berkata dengan bangga, "Yang penting aku suka, dan tidak akan ada masalah dengan mobilku."
'Dasar orang gila ini…' pikir Su Wan.
Setelah melihat dompetnya, Su Wan hanya berkedip dan mengabaikan kata-kata Lu Qingyu. Ia langsung mengambilnya.
Kemudian, Su Wan membuka pintu dan langsung berlari keluar tanpa pamit pada Lu Qingyu.
Lu Qingyu menghela napas dan menyentuh dagunya sendiri. 'Wanita ini sungguh kejam. Setelah selesai memanfaatkan orang, dia langsung pergi begitu saja.'
Lu Qingyu sangat tertarik pada Su Wan.
Su Wan cepat-cepat cepat berlari ke gedung di seberangnya.
Tiba-tiba, Su Wan menyenggol seseorang.
"Apa kau tidak bisa melihat jalan?" Terdengar suara seorang pria yang dingin.