Chereads / Pernikahan Dadakan / Chapter 23 - Menghindari Kreditor

Chapter 23 - Menghindari Kreditor

'Ah, kepalaku sakit.'

Su Wan menyentuh kepalanya yang sakit. Ia mendongak dan melihat pria berwajah tampan. 

Seluruh tubuh Su Wan bergetar. 'Bagaimana bisa Jiang Xuecheng ada di sini?' 

Su Wan hampir lupa bahwa saat ini dirinya sedang berada di Pusat Bisnis Kota S.

Dibandingkan dengan Lu Qingyu, Su Wan lebih takut bertemu dengan Jiang Xuecheng.

Su Wan tidak bisa melupakan apa yang ia lakukan pada Jiang Xuecheng kemarin.

Di bawah tatapan dingin Jiang Xuecheng, Su Wan tersenyum canggung. Su Wan pun membantu Jiang Xuecheng mengambil setumpuk kertas yang terjatuh lantai.

Su Wan menata setumpuk kertas tersebut dan sekilas melirik bagian atas. Ternyata itu adalah kontrak komersial, dengan banyak angka nol yang tertulis di dalamnya.

Su Wan menyentuh rambutnya sambil tersenyum. Dia merasa bersalah dan menyerahkan kontrak tersebut pada Jiang Xuecheng. "Barusan aku tidak terlalu memperhatikan jalan. Maaf karena sudah menabrakmu. Nah, ini kontrakmu."

Jiang Xuecheng mengambil kontrak tersebut tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Su Wan sedikit takut. Ketika dia hendak pamit, Jiang Xuecheng bertanya, "Bukankah seharusnya kau menjelaskan padaku apa yang terjadi kemarin?"

Su Wan kembali teringat akan kejadian kemarin. Kalau dia tidak salah ingat, semalam dia naik ke pinggang Jiang Xuecheng dan memegang bagian tubuhnya yang paling sensitif. Tingkahnya saat mabuk sangat memalukan. 

'Ya Tuhan, bunuhlah aku. Bagaimana mungkin aku bertingkah seperti itu saat mabuk?' 

Beberapa saat kemudian, Su Wan berkata, "Seperti yang kau tahu, kemarin adalah pertama kalinya aku minum anggur merah, jadi... maaf, Jiang Xuecheng. Bisakah kau memaafkanku?"

"Memaafkanmu?"

Jiang Xuecheng menyeringai, "Tentu saja aku memaafkanmu."

Setelah mendengar kata-katanya, Su Wan merasa lega.

Tidak lama kemudian, Jiang Xuecheng berkata lagi, "Selama kau bertanggung jawab padaku, ini bukan masalah besar."

Bertanggung jawab?

Biasanya perempuan akan meminta pertanggungjawaban dari laki-laki. Tapi, sejak kapan ada yang sebaliknya?

Tiba-tiba, Su Wan meraih pergelangan tangan Jiang Xuecheng. "Jiang Xuecheng, kau jangan keterlaluan. Aku memang melakukan sesuatu yang salah, tapi aku tidak perlu mendapat hukuman berat, bukan? Tidak bisakah kau memberi hukuman ringan saja?"

Jiang Xuecheng memegang tangan Su Wan dan menatapnya. Su Wan merasa sangat tidak nyaman ditatap seperti itu.

"Padahal aku sudah sangat sabar. Kalau tidak, kemarin ceritanya pasti berbeda."

Su Wan langsung mengerti apa yang dimaksud Jiang Xuecheng. Tiba-tiba seluruh wajahnya memerah.

'Tampaknya wanita ini tahu malu juga,' pikir Jiang Xuecheng.

Jiang Xuecheng melepaskan tangan Su Wan dan berbisik di telinganya.

"Bagaimanapun juga, aku telah melihat tubuh telanjangmu. Kalau kau tidak ingin melakukannya, aku bisa bertanggung jawab padamu."

'Apa? Bertanggung jawab padaku?' Su Wan bisa merasakan napas berat Jiang Xuecheng. Su Wan kaget dan menyadari bahwa Jiang Xuecheng sedang tidak bercanda.

Su Wan memalingkan muka dan memandang ke kejauhan. Kemudian, ia melambaikan tangannya dengan gembira, "Kakek, aku di sini."

Saat melihat senyuman Su Wan, Jiang Xuecheng menoleh dengan kebingungan.

Kemudian, Su Wan cepat-cepat menghentikan taksi dan menghilang dari hadapan Jiang Xuecheng.

Ketika berlari ke sisi jalan, Su Wan merasa pusing. Wajah Su Wan terbayang-bayang di otak Jiang Xuechen, sampai-sampai semua pejalan kaki tampak seperti Su Wan di matanya.

Nenek moyang keluarga Jiang bekerja di bidang politik. Di Negara Jiuzhou, kakek Jiang Xuecheng adalah tokoh hebat yang bisa mengguncang dunia politik hanya dengan melambaikan tangannya. Ketika sampai di generasi ayahnya, keluarga Jiang mulai menjalankan bisnis, yakni Grup Dichen.

Setelah Jiang Xuecheng menempati posisi presiden, Grup Dichen mencapai puncak kejayaannya.

Jiang Xuecheng baru berusia dua puluh tujuh tahun. Dia memimpin Grup Dichen selangkah demi selangkah untuk menjadi legenda yang tak tertandingi.

Mungkin saat ini, satu-satunya kekurangan Jiang Xuecheng adalah kehidupan asmaranya. Ia tidak pernah punya pacar sama sekali. Bahkan, banyak media mengatakan bahwa Jiang Xuecheng mungkin tidak suka wanita.

Tapi sekarang, Jiang Xuecheng berkata bahwa ia akan bertanggung jawab pada Su Wan.

Ternyata, Jiang Xuecheng juga bisa tergoda oleh wanita?

Kalau berita ini menyebar, mungkin seluruh warga Negara Jiuzhou akan terkejut. 

Jiang Xuecheng menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Begitu dia berbalik, dia melihat Su Wan menghentikan taksi di pinggir jalan.

Su Wan naik ke taksi dengan terengah-engah dan melambaikan tangannya pada Jiang Xuecheng di jendela. Jiang Xuecheng memegang kontrak itu dan hanya melihat kepergian Su Wan.

'Sudah kubilang, aku akan bertanggung jawab padamu. Kau tidak bisa melarikan diri seumur hidupmu,' pikir Jiang Xuecheng.

Begitu Su Wan naik taksi, dia langsung memberitahu supir taksi, "Tuan, bisakah Anda membawa saya berkeliling sebentar dan kembali ke sini lagi?"

Si supir pun terdiam. Setelah bekerja sebagai supir taksi selama bertahun-tahun, ia belum pernah melihat ada penumpang yang mempunyai permintaan seperti itu ...

Tentu saja, supir tersebut tidak akan menolak uang. Ia menginjak pedal gas sambil tersenyum. "Gadis muda, apakah kau menghindari seseorang?"

Su Wan menyeka keringat di dahinya. "Tuan, kau sangat pintar. Aku menghindar dari kreditor."

"Jangan-jangan kau tidak bisa membayar uang ongkosnya nanti?" Si supir menatap Su Wan dengan curiga. 

'Dia memang berpakaian rapi. Tapi, kalau tidak bisa membayar uang ongkosku, tetap saja ia harus turun dari mobilku,' pikir si supir.