"Tidak tahu. Mungkin dia tertunda oleh hal lain…"
"Dia tidak seperti kalian yang memiliki mobil pribadi untuk menjemputnya. Dia naik taksi ke sini, jadi bisa dimaklumi jika dia terlambat."
"Liu Piaopiao, aku baru tahu bahwa kamu masih lumayan sarkastik!"
Meskipun Xia An'an tampak tidak peduli sama sekali, diam-diam ia sangat ingin meracuni mulut mereka itu dalam hati dan membuat orang-orang yang ia benci menjadi serendah mungkin.
"Aku sarkastik? Bukankah itu juga belajar dari Nona Xia kita? Lagi pula, jika aku tidak sarkastik setiap acara reuni, mana bisa aku berhubungan begitu dekat denganmu?"
"Hahaha…"
Sekelompok pengiring pengantin yang cantik mengobrol dan tertawa hingga menarik perhatian banyak tamu di acara pernikahan. Barisan pengiring pengantin yang mencolok bisa dibilang menjadi daya tarik lain selain pengantin wanita itu sendiri. Saat mereka sedang tertawa, seseorang datang untuk mengingatkan mereka bahwa acara pernikahan akan segera dimulai, "Cepat! Upacara pernikahan akan segera dimulai!"
"Shao Yun, pergi ambil sampanye dan gelas!"
"Ranran, pergi ambil tabung kembang api!"
"Piaopiao, pergi ambil angpao…."
"Semuanya cepat!"
Para pengiring pengantin segera berpencar secepat mungkin dan menyiapkan segalanya dengan baik, lalu barulah mereka berdiri di belakang pengantin wanita. Lin Xiaomiao yang akan segera menjadi istri orang kini sangat gugup. Ia menoleh dan melihat ke arah para pengiring pengantin sambil berkata dengan cemas, "Bagaimana ini? Aku sangat gugup."
Xia An'an memegang tangan Lin Xiaomiao dan memberi semangat padanya, "Pernikahan adalah hal yang membahagiakan. Apa yang membuatmu gugup? Santailah sedikit. Tunjukkan sisi dirimu yang paling cantik dan jadilah pengantin yang cantik."
Lin Xiaomiao mengambil napas dalam-dalam dan mengangguk. Sekarang, ia baru menyadari bahwa sepertinya kurang satu orang dalam kelompok pengiring pengantin. "Mengapa Shen Cheng masih belum datang?!" tanyanya.
"Iya, masih belum datang," jawab Xia An'an. Ia melihat ke sekeliling, memastikan bahwa tidak melihat Shen Cheng, baru menambahkan kata-kata masam lagi, "Dia ini… Mengapa masih begitu tidak dapat diandalkan? Upacara pernikahan sudah mau dimulai, tapi dia masih belum sampai. Bukannya dia sengaja mempermalukanmu jika begini caranya?"
"Jika ingin datang sekarang, harusnya sudah datang. Lihat, sekarang sudah pukul berapa…"
"Entahlah. Aku benar-benar tidak tahu, dia itu tidak bisa menemukan lokasinya atau tidak punya uang untuk naik taksi?"
"Menurutku… Dia tidak berani datang untuk mempermalukan dirinya sendiri…"
Setiap kata yang diucapkan beberapa orang ini membawa duri, seolah-olah mereka sangat ingin mengikat orang hinga menjadi saringan.
"Bagaimana mungkin aku mempermalukan diri?"
Suara yang tiba-tiba terdengar itu terdengar merdu, tapi justru membuat telapak kaki mereka terasa dingin. Para pengiring pengantin itu menoleh untuk melihat siapa yang datang dan mereka langsung kaget. Shen Cheng hari ini sangat cantik hingga tidak ada cela yang dapat menemukan sama sekali.
Shen Cheng mengenakan gaun tanpa baju yang menunjukkan keanggunan lekuk tubuhnya. Kalung berlian edisi terbatas global yang ia kenakan jauh lebih menarik perhatian. Di bagian lehernya, ada tato mawar yang tampak hidup dan semakin terlihat menawan di bawah sinar matahari. Seperti yang dikatakan Shen Zhongming, kecuali amarahnya buruk, Shen Cheng benar-benar sempurna! Kemunculan Shen Cheng, bisa dibilang dramatis.
"Shen Cheng?" Para pengiring pengantin membeku untuk waktu yang lama sebelum akhirnya mengenali wanita yang berada di depan mereka.
"Jangan sebut namaku. Aku merasa kotor," kata Shen Cheng sambil mengangkat alisnya. Suaranya dingin seperti selapis es tipis.
Pemilihan kata-kata Shen Cheng ini sangat cerdik. Di acara pernikahan sendiri, Lin Xiaomiao jelas takut membuat lelucon dan segera mencairkan suasana, "Shen Cheng, bagus karena kamu sudah datang. Cepat bersiap-siaplah. Upacara pernikahan sudah mau dimulai."
"Tidak mau," jawab Shen Cheng. Suara itu begitu datar tanpa gejolak sama sekali, seolah-olah ia sedang mengingatkan beberapa orang itu tadi bahwa mereka keterlaluan karena telah mengatainya di belakang.
Hanya Xia An'an yang bersikap paling tenang dan berkata dengan nada tidak setuju, "Jika tidak mau bersiap-siap, untuk apa kamu datang?"
Ekspresi Shen Cheng langsung menjadi sumringah dan ia menjawab, "Kaki ini melekat pada tubuhku. Kamu bisa mengaturnya?"
"An'an!" Lin Xiaomiao segera menarik tangan Xia An'an dan menunjukkan sebuah ekspresi padanya, "Kurangi kata-katamu."