"Jika kamu menolak untuk ditangkap, kami memiliki hak untuk menahanmu selama 48 jam," kata polisi itu. Sebagai polisi, biasanya mereka hanya bisa bertindak keras jika bertemu dengan orang yang belum pernah bertemu mereka dan tidak mau bekerja sama.
Shen Cheng tidak bisa menahan diri dan tersenyum, "Saya sudah menolak untuk ditangkap. Bagaimana bisa Anda menahan saya?"
Orang yang sedang menonton di sekitar ingin memperbesar masalah dan masih bertepuk tangan. Polisi tidak bisa menahan diri lagi dan memandang ke arah orang-orang itu dengan dingin sambil menegur, "Masih tidak bubar? Apakah kalian juga mau ikut saya pergi ke kantor polisi untuk minum teh?"
Begitu polisi berkata begitu, barulah orang-orang segera membubarkan diri. Ekspresi polisi itu menjadi serius. Ia mengeluarkan borgol dari pinggang dengan cepat, lalu melangkah lebar ke Shen Cheng. Shen Cheng mengangkat alisnya sedikit, lalu menggandeng lengan pria di sampingnya dan mendadak menjadi manja, "Suamiku, dia ingin memborgolku."
Shi Yu memandang wanita yang meringkuk padanya dengan penuh minat. Lalu, tangannya yang ramping mengangkat dagu Shen Cheng yang halus sambil bertanya, "Kalau begitu, apa yang ingin kamu lakukan?"
"Jangan biarkan dia mendekat."
"Baik," jawab Shi Yu. Ia mengangkat bibirnya dan mengalihkan pandangannya yang memaksa pada polisi, "Aku memberimu satu kesempatan untuk menghentikan langkah kaki. Kalau tidak, konsekuensinya tidak akan sanggup kamu tahan."
Polisi itu tetap berekspresi serius dan tidak memedulikan apa yang Shi Yu katakan. Ia segera melangkah lebar ke depan dan ingin segera memborgol Shen Cheng. Tanpa diduga, Shi Yu menyipitkan matanya yang dingin dan melemparkan sebuah tendangan. Polisi itu tidak sempat menghindarinya sehingga jatuh dengan muka menghadap lantai.
"Kalian berani menyerang polisi?!"
"Buang kata 'kalian' itu. Saya tidak memukul Anda!" kata Shen Cheng sambil memandang polisi itu. Hanya ada pandangan merendahkan di dalam matanya.
"Kamu…"
"Kamu apa kamu? Kamu layak dipukul. Jangan tidak bersyukur."
"Kamu…"
"Sudah aku bilang, konsekuensinya serius. Sekarang kamu percaya, kan?"
"Kalian…"
"Masih mengatakan 'kalian'? Cepat bangun. Jangan berbaring di lantai, sangat memalukan."
"...." Polisi itu kehilangan kata-kata. Jika bukan karena ketahanannya yang kuat, mungkin polisi itu dari awal sudah marah sampai pingsan karena Shen Cheng.
"Suami, bagaimana jika kamu memukul orang? Sepertinya kamu harus membayar ganti rugi nutrisi," kata Shen Cheng sambil memandang Shi Yu dengan wajah tidak bersalah. Aktingnya yang sempurna itu bisa dibandingkan dengan pemenang Oscar.
Sepertinya harus membayar ganti rugi nutrisi? Mengapa kata-kata ini terdengar begitu menyebalkan? pikir polisi yang hampir muntah darah dan bertemu dengan raja neraka.
"Tidak perlu takut. Aku punya uang."
"Berapa yang kamu hasilkan dalam sebulan?"
"Sepertinya 9 digit."
"Oh, itu juga tidak ada apa-apanya."
Polisi yang barusan mau berdiri langsung dibuat takut oleh percakapan kedua orang ini sampai terjatuh lagi. Melihat itu, Shen Cheng tersenyum dan berkata, "Kamu masih tidak tahu nama suamiku, kan? Pernah mendengar tentang Shi Yu?"
Polisi itu terkejut sampai membuka mulutnya. Ia masih belum sempat berbicara, tapi ia mendengar Shen Cheng menambahkan, "Jika belum pernah mendengar tentangnya, carilah di Baidu. Kalau pernah mendengarnya, cepatlah pergi. Sementara aku, istrinya, kamu tangkap lain kali saja."
Memang benar, polisi itu langsung tersadar dan cepat-cepat berdiri. Ia tidak mengatakan apapun, lalu segera berbalik dan pergi.
Melihat polisi yang berlari dengan panik, Shen Cheng tersenyum dan tertawa terbahak-bahak, "Hahaha!"
Mata Shi Yu perlahan-lahan menjadi dingin. "Seseru itu?" tanyanya, lalu menarik Shen Cheng ke dalam pelukannya. Ia menggunakan telapak tangan besarnya untuk melingkari pinggang Shen Cheng dengan erat. Tanpa menunggu Shen Cheng melawan, Shi Yu menundukkan kepala dan menggigit bibir Shen Cheng dengan kuat.
Shen Cheng berteriak kesakitan, "Aw!"