Xia An'an awalnya ingin membalas dengan marah, tapi ia juga tidak bisa bersikap tidak menghargai Lin Xiaomiao. Ia memandang Shen Cheng dengan tatapan yang menolak untuk menerima kekalahan dan mendengus. Meskipun hatinya tidak senang, ia juga harus menekan amarahnya.
Shen Cheng tersenyum setelah melihat Xia An'an tidak berbicara. Kemudian, ia memalingkan wajahnya dan segera mengalihkan pandangannya pada Liu Piaopiao. "Coba katakan, bagaimana mungkin aku mempermalukan diri?" tanyanya.
Tampaknya, Shen Cheng tidak berencana untuk membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. Shen Cheng sengaja ingin bermain dengan orang-orang jahat yang suka menusuk orang di belakang seperti mereka ini.
Liu Piaopiao membeku saat menghadapi mata Shen Cheng yang tajam itu, "Aku…"
"Hm… Katakan. Aku sedang mendengarkan," kata Shen Cheng sambil memandang Liu Piaopiao dengan senyuman yang semakin merekah di bibirnya. Auranya terlalu kuat hingga membuat Liu Piaopiao kehilangan kepercayaan diri dalam sekejap.
Liu Piaopiao hanya bisa menjawab, "Aku hanya bercanda…"
Kamu bercanda, ya? Itu memang termasuk alasan yang bagus, pikir Shen Cheng sambil menyipitkan matanya. Lalu, ia membalas, "Kalau begitu, aku juga akan bercanda denganmu. Tolong bantu aku menyambut seluruh keluargamu untukku."
Wajah Liu Piaopiao berubah menjadi hijau dan merah. Ia tidak lagi memiliki keberanian untuk menjawab dan diam-diam menundukkan kepalanya. Xia An'an tidak bisa menahan diri lagi. Ia pun mengulurkan tangan, menarik Liu Piaopiao ke belakangnya, dan menegur, "Shen Cheng, jangan menindas orang lain. Jika kamu ingin membuat masalah, pergilah ke tempat lain. Jangan membuat Xiaomiao tidak bisa naik ke panggung!"
Senyuman di bibir Shen Cheng sedikit memudar dan ia berkata dengan dingin, "Tidak bisa. Hobi utamaku adalah menindas orang."
Perkataan Shen Cheng membuat Xia An'an menatapnya dengan sarkastik. Lalu, Xia An'an berkata, "Jika nada suaramu begitu besar, jangan berdandan begitu mewah di luar! Kamu bahkan tidak tahu seberapa besar kakimu dan seberapa besar sepatu yang kamu pakai… Merek internasional seharga 7 digit dan juga edisi batasan global. Meskipun ada uang pun, pasti tidak dapat membelinya. Kamu tidak malu memakai gaun imitasi yang vulgar seperti itu? Hehe… Jika ingin membeli barang imitasi lagi nanti, lebih berhati-hati. Jangan membuat lelucon! Cepat pergi dan gantilah pakaianmu. Jangan mempermalukan dirimu sendiri…"
Shen Cheng sedikit tersenyum dan berkata, "Vulgar juga lebih baik daripada dirimu. Mengenakan parfum bermerek pun tidak dapat menutupi bau sampahmu itu."
"Shen Cheng! Kalau berani, katakan itu sekali lagi!"
"Apa kamu bahwa satu panggilan telepon dariku sudah bisa membiarkanmu diseret keluar? Jika kamu masih berani bersikap begitu arogan, lihatlah. Aku akan menyuruh orang untuk merobek mulutmu itu!"
"Pelacur tidak tahu malu!"
Suasana pertengkaran terus memanas dan asap-asap mulai keluar dalam sekejap. Para tamu pun mulai mengerumuni mereka.
"Kalian, cukup! Hentikan"
Acara sudah dibuat berantakan oleh pengiring pengantin, bahkan sebelum upacara pernikahan dimulai. Reputasi Lin Xiaomiao bisa-bisa tidak mungkin diselamatkan. Suasana hati Lin Xiaomiao yang mulanya masih gembira tiba-tiba menghilang dan kini ia mendadak cemas hingga hampir menangis.
Pengantin laki-laki Pan Yang melihat kerumunan besar di sini sehingga ia buru-buru meninggalkan urusannya, datang untuk menarik Lin Xiaomiao ke samping, dan bertanya, "Ada masalah apa ini?"
Mata Lin Xiaomiao mulai meneteskan air mata, "Suamiku, mereka bertengkar! Aku tidak bisa membujuk mereka! Semua salahku. Jika bukan karena aku ingin reputasi, tidak akan terjadi masalah seperti ini… Lihatlah, semua orang sedang melihat lelucon!" Lin Xiaomiao tidak tahan lagi dan mulai menangis, "Ayahmu dan ibumu tidak akan menyalahkanku, kan, suamiku…?"
"Kamu ini..." Pan Yang menghela napas dan mengerutkan kening, "Sudahlah, jangan menangis. Aku akan menangani masalah ini."
Plak!!!
Tiba-tiba, terdengar suara tepukan. Xia An'an ditampar di depan semua orang yang memperhatikan. Shen Cheng menatap Xia An'an dengan dingin dan berkata, "Kamu ini sedang mengatai siapa?!"
Xia An'an memegang wajahnya yang mendidih dengan ekspresi tidak percaya. Tampaknya ia tidak menduga bahwa Shen Cheng akan memukulnya. Setelah waktu yang lama, ia baru tersadar kembali dan meneriaki Shen Cheng, "Pelacur! Kamu berani memukul aku?!"