Selama dalam perjalanan, Qiran dan Alby tidak begitu banyak bicara. Mereka fokus dengan kesibukannya masing-masing. Qiran fokus dengan ponselnya. Sedangkan Alby fokus dengan menyetir mobilnya.
Suasananya cukup hening dan tidak ada yang berani bicara terlebih dulu, baik Qiran maupun Alby. Tetapi, biar bagaimana pun juga, tetap saja Alby yang memulai pembicaraan itu. Rasanya hambar, jika Alby tidak melontarkan candaan kepada Qiran. Dan juga serasa ada yang kurang jika, Alby tidak bertegur sapa dengan Qiran. Alby pun berbasa-basi untuk membuat topik perbincangan agar tidak terlalu bosan. Untungnya ia ingat dengan motor pemberiannya waktu kemarin di rumah Fito.
"Qiran, mengenai motor yang kemarin kamu berikan itu, aku ..."
Belum juga Alby selesai bicara, tiba-tiba saja Qiran menyelangnya, "Tidak menerimanya kan?"