Melihat Irsan yang hanya dim menyulut amarah Daris lagi. Lelaki itu berpikir bahwa Irsan tidak merasa bersalah sama sekali. Harusnya Irsan memohon maaf padanya, berlutut di kakinya atas segala kesalahan yang sudah ia perbuat di masa lampau.
"Stop!!!" Teriak Danifa.
"Daris goblok! Kalo ini gara-gara Irsan, kenapa gue harus terlibat, sialan?!" Teriakan Danifa membuat Daris mengalihkan pandangannya. Fokusnya terarah pada mantan kekasihnya.
Ia tersenyum miring. "Karena kalian memang pantas mendapatkannya."
"Dan kebetulan sekali kalian berkumpul saat itu membuat gue mudah melakukannya!" Daris tertawa. "Mike memang pintar!"
Danifa menggeram marah. "Brengsek lo, Daris!"
"Aw aw, dimana Danifa yang dulu lemah lembut hm?" Tanya Daris heran.
"Lo! Sialan! Mati lo!"
"Hahaha," Tawa Daris memenuhi seisi ruangan.
"Bos! Ada Mike datang kemari," ujar Parto memberitahu. Daris tersenyum miring. "Wah rupanya kalian semua berkumpul disini! Hahaha."