Chapter 29 : Siapa yang harus
disalahkan?
"Kamu mau pergi kemana?" Tanya Irsan lagi ketika Arisha masih tak kunjung menjawab. Arisha tersenyum tipis menatap koper yang terlepas dari genggaman tangannya.
"Pulang kampung, aku mau ketemu mama papa," jawab Arisha sedih.
"Kenapa gak bilang?" Tanya Irsan mengelus pundak Arisha lembut.
"Tiba-tiba saja aku kepikiran ucapan Tante Dwina. Gimanapun resikonya, aku emang pantes mendapatkannya tapi bukan berarti aku gak peduli sama sekali sama orangtua aku."
Mata Arisha menerawang ke depan. Sekelebat ingatan itu berputar kembali. Kebersamaan ia dan orangtuanya hingga wajah kesedihan dan kekecewaan orangtuanya.
"Mama stroke, San dan aku sebagai anak justru tidak tahu sama sekali penyakit mama aku. Aku bahkan gak mencoba menelpon mereka karena terlalu takut dan menganggap mereka baik-baik saja tanpa aku, tanpa anak yang membuat mereka malu. Tapi ternyata pikiran kecil aku salah dan aku gak mau menyesal nantinya."