Arisha sudah diperbolehkan pulang. Dengan setia Irsan selalu berada di sampingnya. Weni pun menemaninya sambil membawa barang-barangnya. Sedangkan ayah mertuanya, sudah menunggu di mobil.
Arisha tersenyum pada Weni dan Fendy ketika mereka mengantarnya dengan selamat hingga ke kamar. Selama itu pula, Arisha tidak berbicara pada Irsan. Lebih tepatnya ia menolak untuk bicara. Sebisa mungkin menghindar. Entahlah setelah percakapan terakhir itu, Arisha semakin kecewa pada dirinya sendiri. Ia tak mengerti apa yang dirinya inginkan tapi ia ingin sekali kalau Irsan melakukannya dengan begitu baik karena lalaki itu juga mencintainya bukan sepenuhnya karena tanggungjawab.