Khusus dewasa!!
Sheren memejamkan matanya, merasakan sensasi ciuman demi ciuman dari bibir Hayden yang seksi.
Setelah menghabiskan ciuman dengan waktu yang cukup lama. Hayden menatap lembut wajah Sheren yang begitu cantik dan menggoda.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu sayang? apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Sheren dengan kening mengkerut.
"Tidak ada Sher, aku hanya merindukanmu saja." ucap Hayden dengan perasaan bersalah tidak bisa memberi kebahagiaan pada Sheren selain kesedihan.
"Aku juga merindukanmu Hayd. Sekarang jawab pertanyaanku, apa kita hanya berciuman dan mengobrol saja di sini?" ucap Sheren dengan tatapan penuh cinta.
"Hem..kita akan melakukannya Sheren, tapi sebelum itu aku akan memandikanmu sayang?" ucap Hayden sambil meraih sabun mandi yang ada di sampingnya.
"Tidak Hayd, aku malu. Aku akan melakukannya sendiri." jawab Karin sedikit gugup dengan sikap Hayden yang mulai memanjakannya.
"Tapi aku ingin memandikanmu Sheren? aku ingin memanjakan tubuhmu di sini. Apa kamu menolak keinginanku ini Sheren." tatap Hayden dengan tatapan memohon.
"Baiklah, lakukan apa yang kamu inginkan Hayd." ucap Sheren tidak tega menolak keinginan suaminya.
Hayden tersenyum bahagia, mengecup bibir Sheren dengan cepat. Kemudian mengeluarkan sedikit sabun mandi dari tempatnya, dan mengoleskannya pada dada Sheren yang duduk di pangkuannya.
Dengan penuh cinta, Hayden membersihkan dada Sheren seraya meraba sedikit dengan kedua tangannya.
Sheren merasakan sensasi lain saat tangan lembut Hayden membersihkan kulit tubuhnya. Terasa ada sesuatu yang menggelenjar di dalam tubuhnya, terutama pada miliknya yang terendam di dalam sana.
Setelah memanjakan dan membersihkan seluruh badan istrinya. Hayden menangkup wajah cantik Sheren yang hanya diam menatapnya dengan mata sayunya.
"Peluk aku Sher, kita akan melakukannya sekarang." bisik Hayden di telinga Sheren dan mengecup lembut daun telinga Sheren dan menggigitnya dengan pelan.
Tubuh Sheren terasa tertarik dengan hembusan nafas Hayden yang menyeruak di wajahnya. Nafas Sheren mulai memburu, membalas apa yang di lakukan Hayden padanya dengan menggigit lembut leher Hayden dan meninggalkan beberapa jejak di sana.
Tanpa batasan apapun, Hayden dan Sheren bercinta dan menyatu dalam gelora asmara. Menyatu dengan penuh gairah dan penuh cinta.
Setelah melepas orgasmenya secara bersamaan, Hayden dan Sheren saling membersihkan badan satu sama lain.
Sungguh moment yang tak pernah terlupakan oleh Hayden dan Sheren. Bagaimana saat jari jemari mereka saling menyentuh, saat tubuh mereka menyatu tenggelam di dalam keharuman busa sabun yang menutup tubuh keduanya.
Tidak ada lagi hati yang gelisah, selain gairah penuh cinta. Tidak akan cukup untuk bercinta hanya satu kali bagi Hayden yang takut akan kehilangan Sheren.
"Kita akan melakukannya lagi di tempat tidur ya? aku ingin menghabiskan malam ini dengan bercinta dan memberikan momen yang tidak akan pernah kita lupakan." ucap Hayden dengan tatapan sungguh-sungguh.
Sheren tersenyum manis.
"Apapun yang kamu inginkan akan aku penuhi, sudah kewajibanku untuk melayanimu." ucap Sheren dengan tatapan teduh.
"Terima kasih sayang." ucap Hayden seraya bangun dari tempatnya kemudian menarik pelan tangan Sheren agar berdiri.
Dengan kekuatannya, Hayden mengangkat tubuh Sheren dan membawanya ke tempat tidur.
Hayden menarik selimut dan menutupi tubuh indah Sheren. Perlahan Hayden naik ke atas tempat tidur, dan menyusup di balik selimut.
"Kamu masih menginginkannya kan Sheren? atau kamu sudah lelah?" tanya Hayden dengan suara pelan.
"Aku tidak lelah Hayd, aku juga selalu menginginkanmu." sahut Sheren dengan wajah memerah.
"Apa kamu tidak ingin istirahat sebentar Hayd, kamu terlihat pucat?" tanya Sheren mengusap bibir Hayden dengan jarinya.
"Hem, kalau aku sakit kamu adalah obatnya Sher. Aku menginginkanmu sekarang." balas Hayden seraya meraih tangan Sheren yang ada di bibirnya dan mengarahkannya ke tempat di mana miliknya yang sudah mengeras kembali.
"Apa yang kamu inginkan Hayd, apa kamu ingin aku melakukannya?" ucap Sheren dengan suara lembut.
"Sheren, aku ingin kamu memegangnya, aku ingin kamu membelainya, aku ingin merasakan di inginkan olehmu." ucap Hayden dengan tatapan sendu.
"Aku menginginkanmu Hayd, aku pasti akan membelai dan memanjakan milikmu, kalau itu bisa membuatmu merasa senang dan bahagia." bisik Sheren kemudian menyentuh pelan milik Hayden yang sudah mengeras.
Hasrat Hayden semakin tinggi, saat Sheren membelai dan meremas pelan miliknya yang sudah berdiri tegak dan mengeras.
"Aaahhhh! Sheren... teruskan sayang." desah Hayden dengan kedua matanya yang setengah terpejam. Nafas Hayden mulai memburu seiring gerakan jemari Sheren yang mengocok cepat miliknya yang sudah menegang.
"Napasmu semakin berat Hayd." bisik Sheren menghentikan gerakannya dan melihat penuh milik Hayden yang sudah berdiri tegak.
"Ya Sher, aku sudah tidak bisa menahannya. Bisakah kita melakukannya sekarang Sheren? aku ingin tenggelam dalam lubang milikmu lagi." sahut Hayden seraya menciumi seluruh tubuh Sheren.
"Tentu saja Hayden, aku juga tidak sabar ingin merasakan milikmu lagi. Kamu bisa menekan lebih keras dan tenggelam di dalam lubang milikku saat ini." bisik Sheren seraya menarik selimutnya dan bersembunyi di balik selimut.
"Sheren sayang...aku sangat mencintaimu, sangat mencintaimu." ucap Hayden dengan nafasnya yang sudah memburu, mengulum lembut puting kedua payudara Sheren secara bergantian.
"Aaaahhhhh.. Hayden! aku juga mencintaimu, aku mencintaimu sayang." racau Sheren dengan tubuhnya yang menggelinjang saat Hayden menggigit pelan kedua puting payudaranya.
Dengan hasrat cinta yang sama-sama tinggi, Hayden menyingkirkan selimut yang menutupinya.
"Sheren, aku sudah tidak kuat menahannya...aku sangat menginginkanmu.. hanya kamu." ucap Hayden di sela napasnya yang sudah memburu mengarahkan miliknya yang sudah mengeras pada lubang milik Sheren. Hayden telah melupakan masalahnya dengan menenggelamkan secara pelan-pelan batang miliknya pada lubang milik Sheren hingga masuk penuh ke dalam rahim Sheren.
"Aaaahhhhhh." desah Sheren saat merasakan milik Hayden sudah di dalam miliknya hingga nikmatnya terasa tembus pada punggungnya.
Dengan menghentakkan beberapa kali goyang pinggulnya naik turun, Hayden menekan keras miliknya saat tenggelam dalam lubang milik Sheren pada dasar yang paling dalam.
Hingga pada puncak klimaksnya Hayden memeluk erat tubuh Sheren dan menghentakkan miliknya dengan menekan keras dan mengeluarkan cairan maninya sebanyak-banyaknya pada dinding rahim Sheren.
"Aaaaahhhhhhhh Sheren!! aku mencintaimu sayang." lenguhan panjang Hayden terdengar bersamaan dengan teriakan kuat Sheren yang mencengkeram kuat bahu Hayden.
"Aaaahhhhh!!! Hayden!! aku juga mencintaimu sangat mencintaimu." teriak Sheren dengan kedua matanya setengah terpejam.
Selang beberapa detik terdengar tarikan nafas Hayden yang merasa lega dan puas karena merasa sangat di cintai Sheren.
"Sheren... terimakasih sayang, aku sangat sayang padamu. Aku berjanji padamu untuk selalu menjaga dan mencintaimu hingga akhir hidupku." ucap Hayden menggeser tubuhnya dan berbaring di samping Sheren dengan posisi miring.
Sheren membuka matanya dan menatap penuh wajah Hayden yang terlihat bahagia.
"Sama-sama Hayd, aku juga sangat sayang padamu." ucap Sheren dengan tubuh yang masih rapat dengan tubuh Hayden.