Tidak hanya para wanita dan pria yang menatap kearah mereka berdua. Para pria pun menatap kearah Sheren dan Shefa, karena kedua wanita itu memang terlihat cantik. Apalagi Sheren dengan penampilannya yang tampak biasa, membuat para lelaki bermata keranjang sering mengedipkan mata kearahnya.
Diatas meja sudah banyak makanan dan minuman yang disajikan. Saking banyaknya, Sheren berpikir perutnya akan meledak jika harus menghabiskan semua makanan yang dipesan oleh Shefa.
Musik yang tadinya lantang dan bertempo cepat sudah tergantikan dengan irama yang lebih lembut, dan membuat perasaan Sheren sedikit lebih nyaman. Suara penyanyi wanita itu membuat Sheren tidak henti menatap kearah depan.
"Bagaimana, kau suka kan dengan tempat ini. Aku tidak membawamu ke tempat yang aneh, kan? Aku dan Frans sering datang ketempat ini. Kadang kami menari di tempat dansa, atau sekadar menonton mereka yang menyanyi dan memainkan musik,"
"Ya, ini tidak terlalu buruk," jawab Sheren mengangguk setuju.